Apple : Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak

Apple
Dzargon – Sudah bukan rahasia lagi bahwa Apple Inc merupakan perusahaan dalam hal teknologi yang juga tentunya sangat mempengaruhi perekonomian USA sehingga boleh dikatakan bahwa Apple merupakan perusahaan penyedia lapangan kerja atau penyerap tenaga kerja terbesar dan terbanyak di USA . Walaupun saat ini Apple mempekerjakan di atas sekitaran dua juta pekerja se Amerika, Apple kembali membuka lowongan kerja bagi job seeker sebanyak 400 orang untuk Pusat Inovasi Terbaru Apple yang sudah beroperasi semenjak bulan Mei kemarin.
Apple tercatat telah membangun ratai bisnis raksasa di pasar Amerika. Perusahaan tersebut telah mendesain dan menjual kebanyakan produknya di pasar Amerika tetapi melalukan proses impor dimana perangkatnya didatangkan dari China setelah proses perakitan selesai.
Tentunya hal ini mampu membuat Apple Inc menjadi perusahaan yang paling rentan ketika pemberlakuan tarif tersebut diterapkan. Sebagai solusi yang dilakukan, Apple kemungkinan akan memfokuskan penjualan produknya dari Amerika ke Asia.
“Apa yang memberikan keuntungan bagi Apple dalam beberapa waktu lalu kemungkinan akan berbalik jadi merugikan margin mereka di masa mendatang. Walaupun Apple mau mengubah dirinya menjadi perusahaan pelayanan, tak bisa dipungkiri bahwa 60 persen keuntungan mereka tetap didapat dari penjualan iPhone,” ujar Neil Campling, Head of TMT research di Mirabaud Securities Ltd.
Segala hal yang dulunya memberikan keuntungan pada Apple beberapa waktu yang lalu, kemungkinan berpotensi berbalik menjadi kerugian bagi pihak Apple di masa depan.
Pihak Apple sendiri nyatanya telah melalukan pemindahan produksi dari negara seperti Amerika sebelum dihadapkan pada tarik pajak lokal untuk penjualan beberapa produk di beberapa negara bagian.
Saat ini, India menjadi pusat produksi iPhone dalam upaya menghindari pajak lokal yang diterapkan pemerintah Amerika. Hal ini juga dilakukan di Negara Brazil.
Tetapi nyatanya penggeseran lokasi produksi yang tidak di China lagi beresiko. Dimana Apple Inc. memiliki karyawan jutaan orang di Negeri tirai Bambu tersebut. Di samping itu hubungan Apple Inc. yang dibangun dengan pemerintah didasarkan pada kontribusi Apple terhadap perekonomian negara.
Hal ini sangat memperbesar kemungkinan dipecatnya jutaan pekerja Apple yang berada di Cina yang juga berpotensi memperburuk hubungan kerjasamanya dengan pemerintah China hingga potensi dilarangnya produk Apole dan seluruh servisnya beroperasi di Cina baik Apple Music maupun iCloud.
Pada musim lalu, Perusahan besar ini pernah melayangkan peringatan terhadap Lighthizer, jika tarif yang akan diterapkan Amerika dapat mempengaruhi MacBook, Apple Wacth, dan AirPod.
Dengan tanggapan yang dilontarkan, Pemeritahan Donal Trump berjanji bahwa Apple Wacth akan dibebaskan dari dampak tarif yang akan diberlakukan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *