Tips dan Cara Budidaya Tanaman Rambutan Agar Cepat Berbuah

Tips dan Cara Budidaya Tanaman Rambutan Agar Cepat Berbuah

Dzargon. Rambutan adalah buah-buahan tropis dengan rasa manis. Ciri-ciri fisik dari buah rambutan buah-buahan dengan ukuran sebesar bola ping pong atau lebih besar dengan bulu di sekujur kulit buah berwarna merah terang. Dari segi Biologi, Rambutan adalah merupakan keluarga dari lerak-lerakan atau Spindaceae. Tanaman rambutan berasal dari pulau-pulau yang ada di Asia Tenggara termaksud Indonesia. Penyebaran rambutan hampir sepenuhnya di Asia Tenggara, Amerika tengah, India, dan Afrika.

Foto budidaya buah rambutan mansi dan segar nyaman
Tanaman rambutan dengan warna merah terang dan bentuk pohon berkayu juga bisa ditanam di halaman rumah dengan lahan yang sempit. Namun karena rambutan adalah pohon berkayu sejati dengan struktur akar alami adalah akar tunggang, maka diperlukan beberapa cara sederhana agar bisa memelihara tanaman rambutan di halaman rumah agar bisa berbuah dan tidak merusak bangunan rumah tempat tinggal anda. Namun sebelum anda menanam berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menanam dan budidaya rambutan

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tumbuh rambutan

Faktor External

Tanah,-Tanah adalah faktor penting dari pertumbuhan suatu tanaman. Tanaman rambutan menyukai tanaman yang gembur, subur dan sedikit berpasir. Tanah berlempung tebal agak sulit ditumbuhi oleh rambutan, oleh karena itu penambahan sedikit pasir pada tanah berlempung dapat membantu pertumbuhan Rambutan pada kondisi tanah tersebut. Meskipun pada kenyataannya rambutan dapat hidup dengan baik di segala macam kondisi tanah namun Rambutan paling baik tumbuh pada tanah kebun dengan keadaan tanah yakni pH atau tingkat keasaman 6.65 sapai 5.50. Tanaman rambutan tidak cocok tumbuh di daerah rawa yang bersifat asam, kecuali diadakan pengapuran. Kapus sangat baik menetralkan Asam karena memiliki sifat Basa.

Ilkim,- Iklim dapat diartikan sebagai keadaan rata-rata cuaca di tempat tanam rambutan sepanjang tahun. Dari segi iklim, Tanaman Rambutan akan dipengaruhi  hal utama yakni

  1. Suhu udara
  2. Curah hujan rata-rata
  3. Jumlah sinar matahari sepanjang tahun
  4. Arah Angin dan kecepatan angin
Ke Empat hal tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan proses berbuah dari rambutan. Secara umum rambutan akan berbuah dan tumbuh subur pada kondisi alam dengan curah hujan 1.500  hingga 2.500 mm sepanjang tahun. Kondisi pada saat berbunga, rambutan butuh kondisi kering atau musim kemarau paling tidak 3 bulan sejak bakal bunga muncul namun jika musim kering terjadi lebih panjang dari 3 bulan maka bunga akan rontok atau buah menjadi kempis. salah satu cara mengatasi ini adalah dengan cara menyiram tanaman secara manual.
Ketinggian daerah Tanam Rambutan,- Rambutan adalah tanaman Tropis yang hanya cocok untuk daerah tropis dengan iklim basah. Tanaman sangat baik tumbuh pada ketinggian 30 sampai dengan 500 m di atas permukaan laut. Meskipun kita sering melihat tanaman rambutan pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut, namun jenis rambutan ini memiliki pohon yang tinggi dan buah yang jarang, selain itu musim berbunga dari rambutan tipe sulit untuk diprediksi.
Faktor Internal
Jenis Rambutan,- Jenis rambutan sangat banyak dan bervariasi namun dua jenis rambutan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia adalah jenis buah rambutan Aceh dan juga rambutan Binjai.  Tidak semua rambutan yang ditanam dari biji akan berbuah oleh karena itu kebanyakan petani rambutan lebih memilih untuk menanam rambutan dengan tipe cangkok selain cepat berbuah, rambutan tipe cangkok juga menghasilkan buah yang sama dengan induk dimana buah berasal.

Proses Penanaman Pohon Rambutan

Proses penanaman rambutan terbilang sangat mudah dan juga sederhana. Tidak dibutuhkan teknik khusus dalam menanam pohon rambutan. Namun dalam proses budidaya rambutan tentu saja dibutuhkan perhatian agar pohon yang ditanam dapat berbuah dengan cepat dan lebat. Berikut ini beberapa tips menanam rambutan agar dapat berbuah dengan cepat.
Persiapan Lahan:
  1. Siapkan lahan yang subur dan jika perlu beri pupuk humus alami atau biang pupuk humus super molekul. Tidak usah khawatir dengan namanya pupuk dapat dibeli dengan harga murah di toko tani, sebaiknya hindari penggunaan pupuk anorganik jika perlu.
  2. Upayakan menamam rambutan di tanah yang gembur, Cacing tanah akan membantu proses penggemburan tanah secara alami.
  3. Sirkulasis Udara di dalam tanah berjalan dengan baik, hal ini dapat dibantu oleg cacing juga atau dengan cara melakukan penggemburan tanah secara rutin.

Persiapan Lubang:

  1. Untuk menanam rambutan dari biji yang sudah mengalami okulasi (penamam pohon dari Biji tidak disarankan di pekarangan rumah)  sebaiknya menyediakan ruang tanam dengan ukuran 1 m x 1 x 0.5 m. Hal ini diperlukan agar masa penyesuaian tanaman berjalan dengan baik.
  2. Jika tanaman rambutan didapatkan dari Tanaman hasil cangkok, kedalaman tanah tidak perlu terlalu dalam karena daya tumbuhnya lebih tinggi.
  3. Jika anda berencana menanam rambutan lebih dari satu pohon upayakan jarak antar tanaman lebih dari 12 meter karena tanaman rambutan memiliki kriteria tanaman rimbun.

Persiapan Penanaman:

  1. Proses penanaman dapat dilakukan pada siang hari atau pagi hari. Pada saat mas proses penanaman sebaiknya diberikan peneduh tanaman yang terbuang dari daun pisang atau daun kelapa agar tanaman terhindar sinar matahari langsung pada saat baru ditanam. Peneduh ini dilepas pada saat usia tanaman sudah tiga hari atau lebih.
  2. Proses penanaman sebaiknya dilakukan pada saat menjelang musim hujan atau menjelang musim kemarau karena pada saat musim hujan. Hindari penanaman rambutan pada saat musim hujan karena akar tanaman belum siap untuk menghadapi jumlah air berlebih. akar tanaman yang mengalami air berlebih akan busuk dan dapat mematikan tanaman rambutan anda
  3. Pada saat proses penanaman sebaiknya disertakan pupuk kandang dari kotoran sapi atau kotoran ayam yang sudah tercampur dengan tanah. Jangan memasukkan kotoran tersebut dan bersentuhan dengan akar secara langsung karena kotoran ternak bersifat asam, oleh karena sebaiknya diaduk rata dengan tanah sebelum dimasukkan.

Penyiraman Tanaman Rambutan:

  1. Penyiraman tanaman sangat penting dilakukan kecuali pada saat musim hujan, jika musim kemarau sebaiknya menyiram tanaman yang masih baru sebanyak dua kali sehari selama dua minggu. Jumlah air yang disiram lebih banyak pada pagi hari dengan volume 10 liter untuk tanaman baru.
  2. Pada saat tanaman sudah tumbuh dengan daun baru, penyiraman sebaiknya dikurangi yakni 1 kali saja setiap hari dan jika sudah cukup baik, tanaman rambutan tidak perlu disiram kecuali pada kondisi tertentu seperti pada saat musim kemarau.
  3. Hindari genangan air pada rambutan, jika air bergenang di sekitar akar dapat membuat tanaman rambutan busuk.

Pemupukan:

  1. Untuk proses pemberian pupuk kimiawi sebaiknya langsung konsultasi langsung kepada petani mengenai bentuk dan ukuran dari tanaman rambutan anda, namun secara umum resep pemupukan sebagi berikut: Rambutan usia 2 tahun atau lebih: 30 kg pupuk kandang + 50 kg TSP, 100 gram urea atau setar dengan 20 gram Zink. Selain dari jumlah pupuk, jarak pemberian pemberian juga harus ditentukan, jangan terlalu dekat dengan batang pohon da njuga terlalu jauh dari batang pohon. Tips: Kebanyakan petani bisanya menggunakan luas area dari ukuran daun pohon sebagai diameter dalam memberikan pupuk.

Proses Penyiangan:

  1. Proses penyiangan adalah proses menghilangkan tanaman pengganggu seperti gulma di sekitar pohon karena dapat ikut menyerap pupuk yang telah diberikan ke rambutan. Tanaman rambutan paling tidak harus steril dari gulma sekitar radius 2 meter dari pohon agar dapat berbuah dengan baik. 

Pemangkasan dahan dan Ranting Rambutan:

Proses pemangkasan rambutan dapat dilakukan dengan 3 macam yakni pemangaksan ringan, sedang dan berat. Pada pemangaksan dibutuhkan keahlian khusus agar tidak sembarang pangkas dan menyebabkan buah menjadi sedikit atau rambutan tidak produktif. Berikut ini tips dalam memangkas rambutan: 
  1. Pemangkasan Ringan: Pemangaksan ringan dilakukan pada cabang yang tidak produktif dan juga menujukkan tanda-tanda kurus dan lebih kecil dari ranting lain.
  2. Pemangkasan Sedang: Pemangkasan sedang dilakukan dengan cara menebang bagian cabang yang rusak seperti patah atau retak. 
  3. Pemangakasan Berat: Sebaiknya pemangkasan berat dilakukan oleh petani yang berpengalam, karena dapat berakibat pada matinay pohon, pemangkasan berat dilakukan pada saat buah pada rambutan sudah mulai kurang. Pemangkasan ini dilakukan dengan cara memotong cabang pohon dengan tua. Pemangkasan ini sebaiknya di ikuti dengan proses okulasi.
  4. Pemangkasan Tunas: Pemangkasan tunas dilakukan dengan cara mematahkan tunas atau cikal daun dan ranting pada tanaman rambutan, Pemangkasan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan suplay cadangan makanan utama ke Buah dan dilakukan hanya pada saat tanaman berbuah.

Tips dan Cara Budidaya Tanaman Rambutan Agar Cepat Berbuah

Pencegahan Penyakit dan Hama pada tanaman Rambutan

Hama dan penyakit terbagi atas dua, hama adalah binatang yang menyerang tanaman yang bisa menyerang daun dan buah. Hama ini bisa seperti kelelawar dan juga belalang yang memakan buah. Jika tanaman rambutan yang anda tanam ada di kebun, insektisida adalah cara penanggulangan yang tepat namun jika rambutan di tanam di rumah jangan sampai menggunakan insektisida karena dapat membahayakan anda dan tetangga anda. Pelapasan musuh alami hama adalah cara yang terbaik namun cara ini juga sulit karena musuh alami dari belalang adalah burung yang tidak bisa di kontrol.
Penyakit pada tanaman rambutan bisa disebabkan oleh dua macam yakni virus sperti virus mozaika tabako dan juga jamur. Pencegahan hanya dapat dilakukan oleh orang yang berpengalaman dengan cara disemprot-kan fungisida atau dengan cara menebang bagian yang sudah terserang ke batang lain.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *