SU-27 Flanker Pesawat Tempur

Sukhoi 27 Flanker – Predator yang Pemalu

Air Dominance Fighter Indonesia dipimpin oleh Sukhoi 27 Flanker sejak dibeli tahun 2003 pada era presiden Megawati Soekarno Putri. Pengadaan 2 unit pesawat Tempur SU-27 dan SU-30MK menjadi kekhawatiran negara tetangga terutama Malaysia yang pernah memiliki sejarah “hampir perang” di era Presiden Soekarno.

Daftar Isi

SU-27 vs SU-30MK

SU-27 memang predator udara yang menakutkan, bahkan ketika Ambalat sedang menegang dimana Indonesia dan malaysia saling berebut pulau, banyak pihak amatir yang menganggap remeh SU-27 berhadap dengan SU-30MK milik Malaysia.

Padahal faktanya, SU-30MK bukanlah pesawat asli milik Rusia. Seri Flanker-C ini dikembangkan oleh negara rekanan Rusia yang menjadi Franchise Rusia seperti China dan India. Hal ini berbeda dengan SU-27 yang langsung ditangani Rusia.

Jika ditinjau dari harganya saja SU-27 dijual dengan sekitar 35 Juta USD sedangkan SU-30 hanya dibandrol 33 Juta USD. Dari sini kita jika biaya membuat pesawat SU-27 lebih besar.

SU-27 memiliki top Speed mencapai 2,5 Mach sedangkan SU-30MK mentok di 2.0 Mach. Selain itu itu, radar SU-27 bisa mencapai jangkauan 180 km, jadi kamu bisa melihat musuh jauh sebelum matamu melihat.

Bagan Sukhoi SU-27 Flanker India dan Indonesia

Perbandingan mekanisnya sebagai berikut

SU-27SU-30MK
Tahun Inisiasi19851996
Jumlah Produksi809635
Crew12
Bobot Kosong16.380 Kg17.700 Kg
Bobot Terbang30.450 Kg34.500 Kg
Mesin UtamaAL-31FAL-31FL
Kecepatan 2.500 Km/h2.120 Km/h
Range3.500 Km3.000 Km
Kecepatan Daki50 Km/h65 Km/h

Menariknya, SU-27 Flanker menjadi satu-satunya pesawat Soviet yang dimiliki Amerika Serikat, padahal mereka sendiri sudah punya banyak Fighter sekelas Flanker. Hal ini membuat Amerika Serikat paham betul dengan keunggulan SU-27.

Tahun 1996, Presiden Soeharto sebenarnya menandatangani kontrak pembelian 1 Skuadron SU-27. Belum sampai terealisasi, Amerika langsung ketar-ketir dan melakukan banyak hal agar kontrak tersebut bubar. Salah satu langkahnya adalah embargo senjata ke Indonesia dengan alasan HAM.

Hasilnya, kontrak tersebut gagal sampai pada akhirnya Presiden Megawati berhasil memboyong 2 SU-27 dan 2 SU-30MK ke Indonesia tahun 2003, dan saat ini Indoensia sudah memiliki 16 jet Tempur Sukhoi.

Putri Malu

Sayangnya, dibalik kedigdayaan baik itu spesifikasi teknis maupun mitos dibalik SU-27, Rusia sangat jarak mengikutkan SU-27 pada operasi militer manapun. Saat perang Chechnya, SU-27 masih terparkir rapi di hanggar milik rusia dan lebih memilih SU-30MK.

Tidak ada lasan jelas mengapa Tulang Punggung Dirgantara Rusia ini tidak diturunkan. Pada perang Rusia-Ukraina, 2 SU-27 Ukraine bahkan ditembak jatuh kurang dari 5 hari perang berlangsung.

Satu-satunya catatan emas SU-27 Flanker dalam Operasi Militer adalah perang Eriteria vs Ethiopia. SU-27 Ethipia berhasil merontokkan 4 unit Mig-29 yang dianggap sekelas dengan F-18 Hornet. Hebatnya lagi, sang Pilot Ace adalah perempuan asli Afrika.

Hasilnya Amerika menggunakan segala cara untuk membeli pesawat tersebut dan jadi deh Paman Syam memiliki SU-27.

Sayangnya, Russia terlalu takut untuk mengikutkan Su-27 dalam operasi militer. Bahkan saat perang Chechya pun, Su-27 sama sekali nggak menampakkan diri. Mungkin mereka terlalu phobia … berabe jika banyak yang inden seperti kasus Byson. Maklum.. ni pesawat adalah tulang punggungnya AU Russia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *