Sejarah Pertama Kalinya Ada Rekam Medis dan Perkembangannya 

Lahirnya rekam medis bersamaan dengan lahirnya ilmu kedokteran. Rekam medis sendiri sudah berkembang sejak zaman batu (paleolithic) kurang lebih 250.000 SM. Hal ini didasari dengan ditemukan pahatan-pahatan mengenai cara pengobatan di zaman itu pada dinding-dinding gua dan tulisan yang terukir di sebuah gua peninggalan zaman batu tua di Spanyol.

Bukti lain yang mendukung perkembangan rekam medis di masa lampau sampai pada masa kini adalah peninggalan-peninggalan pada zaman Mesir kuno (Egyptian Period), Yunani, Yunani Romawi, Byzantium, Yahudi, Nabi Muhammad sampai pada abad ke XXI ini. Peninggalan tersebut bisa dalam bentuk papyrus (dokumen), buku, lembaran-lembaran, dan lainnya. Berikut ini adalah tahapan zaman atau waktu dari perkembangan rekam medis berikut kegiatan yang dilakukan.

A. ZAMAN MESIR KUNO (EGYPTIAN PERIOD)

1. Dewa Thoth

Ahli pengobatan yang dianggap Dewa. Dewa “Thoth” berarti dewa kesusastraan, pencipta serta dewa kebijaksanaan. Dewa Thoth dikenal sebagai dewa berkepala ibis (Ibis adalah burung yang hingga kini masih terdapat di Afrika Timur). Ia mengarang 36 – 42 buku. Di antaranya 6 buku mengenai masalah kedokteran yang membahas masalah tubuh manusia, penyakit, alat-alat yang dipakai, obat-obatan, penyakit mata dan kebidanan.

2. Imhotep

Adalah dokter yang pertama menjalankan rekam medis. Hidup di zaman piramid 3000-2500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi Fira’un, kemudian ia dihormati sebagai medical demigod seperti Aesculapius di akhir periode di Greece, ia membuat Papyrus (dokumen ilmu kedokteran yang berisi 48 kasus pembedahan) yang berharga.

Papyrus ini selama berabad-abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX oleh seorang berbangsa Inggris bernama Edwin Smith. Papyrus ini kemudian dinamakan: Edwin Smith Papyrus. Saat ini papyrus tersebut disimpan di New York Academy of Medicine, USA.

3. Papyrus Ebers

Papyrus Ebers ditulis sejak 1550 SM. Diketemukan di dekat kaki Mummy di Necropolis dekat Thebes pada tahun 1872 yang kemudian dijual pada Archeolog Jerman bernama Goerge Ebers. Sebelum Perang Dunia II papyrus ini berada di University of Leipzig (Polandia). Isi Papyrus Ebers adalah observasi cermat mengenai penyakit dan cara pengobatan yang dilakukan secara teliti dan mendalam.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *