Sejarah Jack The Ripper

Sejarah Pembunuh Berdarah Dingin: Jack the Ripper

Artikel ini berisi Konten yang mungkin menyeramkan!!!

Dzargon. Jack the Ripper adalah sebuah nama legendaris yang tidak asing lagi di telinga kita, namun tidak semua orang mengetahui mengenai sejarah dibalik nama tersebut. Beberapa orang hanya mengetahui nama Jack the Ripper dengan kasus pembunuhan namun tidak banyak yang tahu secara detail dari kasus Jack the Ripper.

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper sangat populer di London karena hampir tidak ada satupun informasi mengenai keberadaan sang tukang jagal. Cerita yang mengenai dirinya hanya berkaitan munculnya sosok dengan jubah serba hitam yang bertanggung jawab atas segal pembunuhan yang terjadi.   

Asal-Usul nama Jack the Ripper

Pada awal kemunculan kasus pembunuhan berantai, nama Jack The Ripper sebenarnya belum pernah disebutkan sebagai pelaku yang bertanggung jawab. Tidak ada informasi mengenai pelaku pembunuhan dan banyaknya surat yang masuk ke Kepolisian dan Media yang menggiring opini untuk memberi identitas bagi si pelaku. Tidak ada satupun nama yang dipilih, sampai akhirnya ada satu surat yang masuk ke Kepolisian dan mengaku bahwa dia adlah si pelaku dan menyebutkan namanya sebagai Jack the Ripper. P

ada awal kemunculan surat ini, pihak kepolisian sama sekali tidak mengubris surat ini karena banyaknya orang yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan yang terus menerus terjadi tanpa adanya jejak dari si pelaku. Namun karena ada beberapa surat yang masuk ke Kepolisian dengan gaya tulisan yang sama dan tulisan tangan yang sama kemudian kecurigaan semakin meningkat mengenai pengirim yang menyebutkan dirinya sebagai Jack the Ripper. Salah satu kalimat paling fenomenal dalam surat tersebut adalah “They say I’m a doctor… hahahahaha….”

Salah satu alasan yang paling kuat kenapa polisi mempercayai Jack the Ripper sebagai pelaku tunggal dari kasus pembunuhan berantai ini karena adanya surat yang sama yang disertai potongan telinga dari salah satu korban yang telah dibunuh. Hal ini dicocokkan dengan salah satu kasus pembunuhan yang korbanya kehilangan telinga kiri dari korbannya.

Jack the Ripper aka From Hell

Bukti kedua yang menjadi pendukung kuat bahwa pelaku sesungguhnya yang telah mengirimkan surat adalah sebuah Ginjal yang sudah diformalin namun tidak lagi di tulis dengan nama “Jack” tapi ditulis dengan nama “From Hell”. Surat ini kemudian menjadi inspirasi dari film dengan judul yang sama yakni “From Hell”. Namun lagi-lagi polisi tidak menemukan bukti yang cukup apakah ginjal tersebut benar-benar dikirim oleh sang pelaku atau titipian dari si pelaku. Kenyataan dari surat ini tidak pernah ketahuan dan juag terungkap sampai hari ini. Hal inilah yang membuat kasus dari Jack the Ripper menjadi Legenda.

Saat ini, sudah satu abad lebih dari kasus pembunuhan berantai dari Jack the Ripper namun kasus ini tidak pernah bisa di kuak oleh polisi. Banyak yang menjuluki Jack the Riiper sebagai seorang “Devil” dan menjadi legenda kejahatan sepanjang sejarah tang tak pernah terkuat. Kejahatan yang sangat brutal dan kejam dengan cara yang sangat kejam yakni korban disembelih, ditikam dan tubuhnya dibelah kemudian dimutilasi organ dalamnya.

Korban dari Jack the River.

Jack the Ripper juga sering disebut sebagai “Pembunuh Whitechapel” karena seluruh korbannya adalah pelacur atau wanita tuna susila, meskipun ada banyak yang menganggap jumlahnya bisa lebih dari 5 orang. Seluruh kejahatan yang dilakukan oleh Jack the Ripper terbilang singkat karena hanya dilakukan dalam kurung waktu 3 bulan. Tapi salah satu faktor yang membuat kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper karena Korban yang dibunuh adalah subjek yang tidak biasa. Pola pembunuhan yang dilakukan selama tiga bulan dan membunuh 5 korban saja padahal kasusnya belum terkuat adalah sebauh pertanyaan yang masih misterius.

Salah satu pertanyaan yang paling bengis adalah seluruh korbanya adalah pelacur kelas rendahan di jalanan. Motif dan tujuan dari Jack the Ripper belum pernah terkuat sampai sekarang. Korban yang setelah dibunuh di Mutilasi tidak sempurna membuat sosok Jack the Ripper digambarkan sebagai seorang yang sangat pandai memainkan pisau dengan pengetahuan mengenai anatomi tubuh yang mumpuni dan ilmu kedokteran yang terbilang baik karena hasil bedah yang dilakukan sangat sempurna dan hanya berkaitan dengan organ yang ingin di ambil saja. Dan hal yang paling misterius adalah semua pembataian yang dilakukan oleh Jack the Ripper dilakukan pada malam hari tanpa penerangan yang cukup.

Awal Mula Petaka Jack The Ripper.

Misteri dari Jack the Ripper pada tanggal 31 Agustus 1888. Kejadian yang diperkirakan terjadi pada pukul 4.00 dini hari waktu setempat merenggut korban dengan Nama Mary Ann Nicholas, usia 42 tahun. Kejadian ini terjadi di daerah East End, teaptnya di Whitechapel. Korban dari Jack the Ripper ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan. Mayat wanita yang ditemukan oleh polisi di TKP membuat polisi cukup terkejut.

Dokter yang melakukan pemeriksaan menemukan bahwa anggota tubuh korban masih mengeluarkan panas sehingga dapat dipastikan bahwa korban meninggal kurang dari satu jam. Pada tubuh korban ditemukan luka sayatan benda tajam di rahang bagian kiri, kemudian di bagian perut terdapat luka menganga bekas pisau bergerigi. Pada tubuh korban juga terdapat banyak luka tikaman. Tidak satu saksi pun yang mendengar teriakan dari korban dan juga tidak ada bekas pisau yang digunakan dalam membunuh apalagi sidik jari di TKP, pembunuhan yang dilakukan oleh professional karena sang pembunuh sudah mampu menghilangkan perasaan pada saat melukai korban.

Rentetan Kasus Sebelumnya.

Tanggal 6 Agustus 1888, sebelum penemuan mayat Mary, terdapat kasus pembunuhan yang juga merenggut nyawa seorang pelacur yang bernama Martha Tabram, 39 tahun. Martha ditemukan tewas di Gerge Yard. Di tubuh Martha ditemukan luka tikaman sebanyak 3 Kali dan yang paling parah juga ditemukan luka tikaman di kemaluan korban. Hasil pemeriksaan dan autopsi ditemukan luka bekas gorokan di tenggorakan dan juga perut yang dibelas. Hasil “Karya” dari Jack the Ripper masih terbilang sadis. Martha diyakini sebagai korban pertama dari kasus pembunuhan berantai.

Annie Chapman

8 Sepetember 1888, penduduk Whitechapel kembali menemukan mayat seorang WTS yang bernama Annie Chapman. Wanita korban dari Jack The Ripper ini ditemukan tewas dalam keadaan lebih parah dari korban yang sebelumnya. Hasil pemeriksaan forensic menemukan bawha Annie tewas sekitar dua jam setelah sebelum mayatnya ditemukan. Mayat Annie mengalami luka sayatan hasil bedah dibagian kulit perut, tulang rusuk yang dipotong-potong, kemudian isi perut dikeluarkan.

Hal yang paling tidak manusiawi adalah letak jantung yang sengaja dikeluarkan kemudian diletakkan di bahu sebelah kiri dari korban. Jack the Ripper juga memotong sebagian kemaluan dari korban. Berbeda dengan kasus sebelumnya pada kasus ini terdapat seorang saksi melihat korban berbicara dengan seorang pria berkulit gelap dan memakai topi pemburu rusa. Pria tersebut mengenakan jubbah hitam pada pukul 5.30 pagi. Keterangan saksi ini kemudian menimbulkan kesaksian yang unik, Kata Orang asing dikonotasikan sebagai orang yahudi yang merupakan pendatang ke Inggris pada masa itu dan menyebatkan sentiman ras di kalangan penduduk pribumi. Seorang pendatang yang juga orang yahudi yakni, “John Pizer” yang juga berkulit Apron ditahan, namun akhirnya dibebaskan karena polisi tidak memiliki cukup bukti terkait kasus pembunuhan tersebut.

Korban Serentak

Korban ketiga dan keempat dari Jack the Ripper ditemukan pada hari yang sama yakni pada tanggal 30 September 1888. Kedua mayat tersebut adalah Elizabeth Stride, 45, yang ditemukan tergelatk tidak bernyawa di Dutfield Yard pada pukul 1.00 yang diduga mati karena cekikan. PAda malam yang sama polisi juga menemukan mayat perempuan dalam kondisi yang mengenaskan yakni berjarak 1.6 km dari korban yang pertama dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Korban kedua adalah Catherine Eddowe berusia 46 tahun yang ditemukan dengan penyebab kematian akibat cekikan di bagian leher. Tidak berhenti sampai disitu tubuh sang mayat dibelah sampai selangkangan da nisi perutnya dibiarkan terburai. Pada dinding dekat korban terdapat sebuah tulisan yang merupakan pesan dari Jack the Ripper. “The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing” (Yahudi adalah pihak yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab). Dari korban inilah polisi mengambil kesimpulan bahw akorban yang dibunuh oleh Jack The Ripper adalah kasus yang dilakukan oleh orang yahudi. Korban ke lima adlah Marry Jane Kellu yang meninggal pada tanggal  Sepetmber 1888 di kamar sewaaanya yang berlokasi di Miller’s Court, off Dorset Street. Sedangkan korban kelima diketahui bernama Mary Jane Kelly . “Ginger”, nama panggilan M.J.Kelly, juga ditemukan dengan kondisi yang sama mengerikannya dengan korban-korban lainnya. Jasadnya ditemukan pada 9 September 1988 , dikamar sewaannya yang berlokasi di Miller’s Court, off Dorset Street, Spitalfields.

Misteri dibalik kasus Jack The Ripper

Terdapat banyak pendapat yang bermunculan setelah kasus Jack the Ripper. Salah satu hal yang paling jelas adalah kebencian Jack The Ripper dengan wanita tunasusila yang dibunuhnya. Kebencian ini sangat nampak ketika dia memabwa pulang hampir seluruh rahin dari korban dan memakan sebagian kemudian sisanya di kirim ke kantor polisi dengan surat “the Hell” yang dikirimkan. Rahim adalah salah satu bagian yang dimiliki wanita tetapi tidak dimiliki oleh pria. Dari seluruh kasus, Jack the Ripper juga memotong kelamin korban dan membawa pulang ginjal dan telinga korban. Sampai saat ini hanya ada teori mengenai jack the Ripper tanpa pembuktian yang nyata dari siapa yang harus bertanggung jawab atas kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Jack the Ripper.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *