Sejarah Kelam Pasca Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Indonesia yang Dihapus Dari Buku Sejarah

Istilah Sejarah dituliskan oleh pihak pemenang bukanlah sebuah isapan Jempol semata. Pasalnya mereka yang kalah dan meninggalkan tidak mungkin lagi datang menceritakan kisah yang mereka lalui. Sehingga sangat wajar jika ada sebagian peristiwa yang dikisahkan dalam buku Sejarah Indonesia.

Sejarah Indonesia yang Terlupakan

Kalaupun ada, maka kisah tersebut masih terdengar samar. Mari kita ulas satu-satu kisah tersebut.

1. DN Aidit dan Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting dalam tongak kemerdekaan Indonesia. Persitiwa ini diprakarsai oleh kaum muda yang ingin memanfaatkan kejadian tersebut dengan menculik Soekarno dan Hatta dengan tujuan memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan lebih cepat dari yang direncanakan BPUPKI.

Salah satu tokoh muda yang ikut mengambil bagian dari pemercepatan Kemerdekaan adalah Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit. Nama yang kini dikenal sebagai dalam pemberontakan G30S/KPI adalah bagian dari pejuang kemerdekaan bangsa.

2. Genocida Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol adalah Pahlawan Nasional yang sangat keras melawan Belanda. Sikap-siap ksatria memenuhi buku-buku sejarah tentang Beliau. Namun tahukan anda jika Tuangku Iman Bonjol pernah memimpin Invasi ke Etnis Batak.

Invasi yang dilakukan oleh Iman Bojol juga diikuti dengan Genocida pada etnis Batak pada tahun 1816-1833. Kisah ini tidak diceritkan di buku Sejarah Indonesia tapi diabadikan dalam Buku MO Parlindungan, Pongkinangolngolan Sinamabela Gelar Tuanku Rao: Teror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak, 1816-1833 (2006) dan Greget Tuanku Rao (2007).

3. Tan Malaka

Kalau anda tidak kenal dengan nama ini, maka kemungkinan anda hanya belajar sejarah dari sekolah-sekolah umum. Tan Malaka salah satu tokoh nasional dan pejuang kemerdekaan. Beberapa gagasannya tentang bentuk negara pada masa perjuangan ia tuangkan dalam buku berjudul Republik Indonesia, Madilog, Gerpolek dan Massa Aksi.

Tan Malaka adalah pejuang yang sangat gigih merebut kemerdekaan. Pasca Kemerdekaan, Tan Malak lebih getol lagi mempertahankan kemerdekaan. BEliau juga menjadi orang pertama yang mengingatkan tentang cikal bakal Pemberontakan PKI Madiun namun Bung Karno menolak untuk mencegah.

Diangkat sebagai pahlawan nasional, kematian justru ditangan TNI oleh perintah penguasa. Namanya dihapuskan dalam banyak buku karena memiliki paham komunis. Padahal sosok dan tindakannya jauh dari komunis PKI yang kerjanya membuat huru-huru di Republik pasca Kemerdekaan.

4. Bung Karno yang Terlalu Agung

Di buku-buku sejarah kerap kali diceritakan bila sosok Soekarno merupakan seorang yang luar biasa. Namun kenyataanya Bung Karno tetap manusia biasa yang juga punya kekurangan, termasuk saat memimpin negara kita.

Bung Karno selalu dicitrakan sebagai pemimpin hebat, namun faktanyaa saat ia jadi pemimpin tak demikian. Saat ia jadi pemimpin, Indonesia mengalami banyak gejolak seperti:

  • Hyperinflasi. Inflasi gila-gilaan hingga 600%
  • Menjadi penguasa tunggal, membubarkan DPR, membentuk DPR versi dirnya sendiri.
  • Menjebloskan lawan politinya ke penjara karena anti kritik.
  • Politik mercusuar yang menghabiskan anggaran negara disaat rakyat kelaparan “Biar tekor asal kesohor”.
  • Perang tak ada arti melawan Malaysia yang menyebabkan keadaan makin sulit dengan slogan “ganyang Malaysia.
  • Konflik separitis yang dipicu karena kecemburuan sosial beberapa daerah di Indonesia akibat kurang perhatian dari pemerintah pusat.
  • Membiarkan PKI merajalela dengan kebrutalan mereka, hingga puncaknya ialah PKI memberontak tahun 1965.

.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *