Mengapa Mahasiswa Nilai C lebih Sukses jadi Pejabat Daripada Nilai A dan A-

Banyak mahasiswa di perguruan tinggi mendapatkan nilai C ketimbang A atau B. Ini bukan berarti mereka tak cerdas. Anda mungkin mudah mengatakan mahasiswa yang sering memperoleh nilai A pasti berhasil dari lainnya.

Anggapan tersebut tampaknya kurang akurat. Berikut adalah empat alasan yang mengapa mahasiswa yang sering mendapatkan nilai ‘rantai karbon’ alias C lebih sukses dibandingkan A, dilansir dari Womanitely, Senin (27/3).

1. Mereka harus bekerja keras mewujudkan cita-cita
Lulus dari perguruan tinggi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,0 pastinya membuka satu atau dua pintu lapangan kerja untuk Anda. Sebutan ‘Cumlaude’ memang lebih seksi dibandingkan ‘Memuaskan,’ namun faktanya Si C memiliki semangat juang lebih besar.

Rata-rata mahasiswa C harus berusaha ekstra untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka dalam beberapa kasus memiliki lebih banyak saingan dan semakin ketat di tes wawancara akhir. Mereka bekerja kadang memulainya dengan posisi magang atau suka rela demi masuk ke sebuah kantor, kemudian masih harus menunjukkan etos kerja dan hasil yang baik supaya bisa dipertimbangkan.

2. Mereka punya jaringan lebih luas
Resume diri yang hanya menunjukkan lembaran nilai bagus di atas kertas yang dimiliki mahasiswa A faktanya tak menjamin keberhasilan mereka di dunia kerja. Mahasiswa C dalam hal ini jauh lebih sukses karena kemampuan mereka membangun jaringan, pertemanan, bahkan kehidupan sosial di awal karier.

3. Mereka murah hati dan memberi orang lain kesempatan
Mahasiswa C yang berhasil di dunia kerja biasanya murah hati dan memberi orang lain kesempatan. Itu karena mereka pernah merasakan di posisi tersebut, sehingga selalu ingin membangun optimisme dalam diri orang lain. Mahasiswa C yang sukses di dunia kerja biasanya menjadi pemimpin masa depan. Ini karena kemampuan mereka yang bisa menemukan bakat tersembunyi dalam diri orang lain.

4. Mereka adalah pembelajar konstan
Mahasiswa C rata-rata belajar seumur hidup, bukan hanya dari buku dan dosen, melainkan juga alternatif lain, seperti mentor dan podcast. Dengan mengamati orang-orang yang telah mendahului mereka, mereka belajar dari kesalahan sebelumnya. Banyak mahasiswa C yang tidak diberikan kesempatan akhirnya memutuskan mengembangkan dirinya sendiri.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *