Kesalahpahaman Orang Awam Tentang Teori Evolusi Sehingga Menolak sampai Mengolok-Olok Charles Darwin Sebagai Pembual

Mengapa Saya Harus Berfikir Ulang Menolak Teori Evolusi Milik Darwin

Dzargon – Sebagai seorang yang sangat gemar dengan sains dan bahkan telah memilih pendidikan sains sebagai disiplin ilmu ketika melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi, saya sendiri banyak menemukan pertanyaan nyeleneh orang-orang mengenai fenomena sains. Tentu saja menjawab seluruh fenomena tersebut harus dilandasi dengan dasar yang kuat, jika dasar yang kuat belum cukup maka dicari dasar yang paling dekat fenomena yang dijelaskan, namun satu hal yang pasti seorang saintis tidak boleh memberikan jawaban ngasal dan tidak jelas sumber atau bahkan sebatas rasio sendiri yang lebih dekat dengan pandangan subjektif. 
Diantara sekian banyak pertanyaan yang diragukan oleh orang-orang, pertanyaan mengenai asal usul manusia menjadi pertanyaan yang paling banyak diajukan dan paling banyak disanggah. Hanya saja penyanggahan tidak disertai dengan bukti atau fakta empirik, bahkan dikaitkan dengan agama. Saya sendiri tidak begitu dapat menemukan benang merah antara agama dan sains dalam kasus ini, namun sebagai orang yang terlibat dalam dunia sains saya tentu saja tidak bisa memberikan jawaban seenak kepercayaan saya terhadap agama yang saya anut karena tentu saja orang-orang dari agama lain yang berbeda dengan kepercayaan saya juga akan sama ngotot sesuai dengan kitab dan kepercayaan masing.
Padahal, pandangan sains dalam mencari kebenaran harus disertai dengan fakta empirik yang paling stabil, meskipun pada kenyataan beberapa teori belum bisa dibuktikan namun kesimpulan yang muncul dalam pandangan sains mengenai teori asal usul nenek moyang telah didasari dengan fakta yang paling dekat yang telah dikumpulkan manusia di muka bumi. 
Nah berdasarkan beberapa hasil diskusi dengan beberapa orang bahkan dengan bapak saya sendiri karena bapak saya adalah teman diskusi saya yang paling sering dan paling ngotot melawan saya, namun saya sangat menghargai beliau, karena saya dari cara  beliau menjatuhkan saya secara tidak langsung beliau mengajarkan saya untuk mempertahankan pendapat jika saya sangat yakin dengan sumbernya tidak peduli siapa lawannya bahkan kalau itu orang tua sendiri. Hanya saja beliau selalu mengajarkan untuk menyampaikan dengan cara baik dan tetap menghargai orang yang lebih tua. Dari sini saya menarik beberapa kesimpulan mengenai alasan seseorang tidak dapat menerima beberapa teori sains. Berikut ini alasannya.

perbedaan secara umum dan khusus

#1. Tidak Mengetahui Perbedaan Antara Hukum Dan Teori

Penyebab pertama yang menjadi penyebab kesalahpahaman seseorang mengenai teori Evolusi, tidak lain adalah kurangnya pemahaman tentang sains, bahkan mereka masih sulit membedakan antara fakta, teori, dan hukum. Padahal kalau kita tahun batasan antara Teori dan Hukum, maka kita akan maklum keterbatasan yang disampaikan dalam Teori Evolusi, keterbatasan yang menurut orang-orang tidak termaafkan sehingga teori Evolusi dianggap tidak layak dipercaya dan diajarkan lagi.

Untuk memperkecil cakupan pembahasan, pertanyaan pertama yang harus pembaca ketahui adalah apa itu Teori? Apakah Teori itu sama dengan asumsi, atau teori sebatas pendapat, kalau begitu semua orang bisa berteori donk? nah kalau pola pikirnya sudah seperti ini maka tentu saja miskonsep tentang teori Evolusi jadi semakin runyam.

Orang-orang awam sering menganggap remeh Teori, bahkan pada tingkat mahasiswa saja sering menganggap remeh teori, bahkan sudah sampai pada kalimat:

  • Ah itu teori,
  • Kamu bisanya teori saja tanpa praktek
Padahal Teori tidak sedangkal itu, meskipun tidak memiliki tingkat kepercayaan sama dengan hukum, seperti hukum Newton dan Hukum Coloumb.
kegagalan teori darwin dan hukum evolusi
Teori – Secara Sederhana Teori adalah serangkaian bagian dari variabel, bagian defenisi atau dalil yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membuat sebuah pandangan atau kajian mengenai sebuah fenomena menjadi lebih sistematis dan jelas menunjukkan hubungan antar variabel. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa teori berangkat dari fakta-fakta yang ada kemudian digunakan sebagai bentuk kesimpulan mengenai sebuah fenomena, dengan kata lain terkadang teori tersebut tidak bisa dilakukan uji perlakuan. Fakta yang dikumpulkan tentu saja berasal dari alam bukan dari imajinasi atau rasio manusia.
Fakta-fakta yang dikumpulkan lalu dibandingkan dengan akal manusia (Rasio) tentu saja akan menimbulkan pandangan yang subjektif mengenai fakta-fakta tersebut, oleh karena itu konsep Evolusi hanya mampu sebatas teori dan setiap teori bergantung dari fakta yang dikumpulkan oleh empunya. Teori mungkin bisa dikatakan seperti pendapat yang disertai dengan bukti yang kuat, sedangkan pendapat yang tidak disertai dengan bukti bisa jadi hanya sebatas gosip, mitos atau mengada-ada saja.

Jadi kesimpulannya kita bisa saja menolak Teori Evulosi Darwin, tapi tentu saja dibantah dengan sekumpulan fakta yang ada bukan hanya menjatuhkan karena tidak suka, antipati atau bahkan hanya ikut-kkutan liat orang lain tolak, terus ikutan menolak. Singkatnya Tidak tau boleh, tapi jangan goblok.

Hukum – Hukum adalah sebuah konsep dalam sains yang sudah stabil dan telah lengkap menjelaskan mengenai sebuah fenomena dan berlaku dimana saja dan siapa saja. Bahkan hukum dalam sains sudah menghilangkan unsur Subjektifitas, sedangkan nama yang melekat pada hukum tentu saja hanya untuk menghargai sang penemu hukum tersebut. 
Sebuah konsep yang telah dinyatakan dalam hukum sudah dapat dilakukan perlakuan untuk menunjukkan keberlakuan hukum sehingga faktanya dapat muncul belakangan, sedangkan teori faktanya muncul lebih dahulu. Teori dapat ditolak oleh seseorang yang menemukan fakta-fakta lain yang tidak ditemukan oleh orang terdahulu, sedangkan hukum tidak dapat ditolak oleh siapapun. Misalnya, orang-orang boleh menolak kebenaran hukum Gravitasi, tapi faktanya mereka akan tetap jatuh ke bawah sesuai hukum Newton ketika loncat dari gedung.

#2. Nenek Moyang Manusia Dari Kera adalah Teori bukan Hukum.

Melalui berbagai bacaan pendek dan pengantar dari banyak buku Sejarah dan Biologi sangat jelas mengatakan bahwa Asal Usul Nenek Moyang Manusia sampai hari masih dikatakan sebagai Teori dan belum cukup stabil dikatakan sebagai Hukum. Namun entah mengapa ada banyak orang di luar sana yang dengan sinis menanggapi teori Evolusi Darwin, padahal dalam kasus ini Darwin bukan satu-satunya orang yang bertanggung jawab dengan Teori Evolusi.
Mungkin karena sudah diawali dengan sistem yang salah, entah kesalahan dari orangnya atau dari guru-guru yang menjelaskan mengenai teori Evolusi, sepertinya teori ini diajarkan seperti sebuah doktrin dimana mereka harus percaya begitu saja bahwa menurut buku biologi manusia berasal dari Kera, padahal faktanya sampai hari ini tidak ada satupun buku valid yang menyatakan  bahwa manusia adalah keturunan dari monyet, bahkan sangkin sinisnya mereka sering bertanya kenapa monyet yang ada di kebun binatang tidak berevolusi dari manusia.
Saya sendiri tidak pernah percaya kalau nenek moyang saya adalah mahluk berbulu yang dapat ditemukan di ragunan atau di hutan-hutan Kalimatan, Sulawesi dan Papua. Adanya kesalahpahaman ini menurut saya karena mereka sendiri masih sulit membedakan yang mana Monyet dan yang mana Kera. 
Teori Darwin sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Manusia dan Kera, hanya saja Manusia dan Kera adalah sepupu yang paling dekat diantara semua jenis mahluk hidup yang ada, namun menjadi sepupu yang paling dekat bukan berarti Kera yang di ragunan tadi adalah nenek moyang manusia. 
Mungkin sederhana seperti ini, jika kamu memiliki sepupu dari nenek yang sama, tentu saja tidak mungkin sepupu kamu adalah nenek moyang kamu. Tentu saja tidak mungkin.
Manusia tidak berasal dari Kera dan sebaliknya manusia kera dikebun binatang tidak akan berevolusi
    garis menunjukkan jalur evolusi Simpanse modern.
    garis menunjukkan jalur manusia.
   garis menunjukkan tidak ada hubungan antara manusia dan kera dalam hal keturunan, bahkan dengan homo Neanderthals sekalipun.

#3. Evolusi itu Hoax, buktinya masih ada Kera di Kebun Binatang.

Salah satu pertanyaan yang paling mengocok perut yang sering digunakan untuk menjatuhkan teori Evolusi oleh orang awam adalah kalau teori Evolusi itu ada, mengapa kera di kebun binatang tidak berubah jadi manusia dan sampai sekarang masih jadi kera?

Nah jawaban paling pendek untuk pertanyaan ini karena manusia tidak lahir dari kera dan sebaliknya, manusia bukan keturunan dari kera modern. Kera yang ada di kebun binatang adalah kera modern yang sama-sama hasil dari evolusi dan sudah berbeda dari sebelumnya.

Terkadang masih tetap ngeyel, kalau begitu manusia masih sama-sama keturunan kera kalau kapan manusia melahirkan kera? atau berapa lama kera akan menghasilkan kera tanpa bulu, berjalan tegak dan menyerupai manusia. Sekali lagi ditegaskan bahwa teori Evolusi muncul dari fakta dan fenomena yang ada seperti kerangka yang ditemukan oleh para arkeolog yang menemukan tulang manusia kera yang berjalan tegak.

Teori penyimpangan genetik sampai hari ini bahkan sudah bisa dilakukan namun belum cukup stabil untuk menjadi hukum, namun kita sama-sama percaya jika mengawinkan bunga mawar merah dan bunga mawar putih akan menghasilkan keturunan yang  dengan probabilitas 1:2:1, fakta lain yang ditemukan adalah adanya perbedaan warna kulit manusia yang disebabkan oleh tempat tinggal seperti orang kulit putih di Eropa dan orang Kulit Kuning di Asia atau meskipun sama-sama memiliki kulit hitam, kriteria kulit hitam Papua dan Afrika sangat jelas berbeda. Namun saya tekankan sekali, Teori Evolusi adalah teori yang paling dekat digunakan untuk menjelaskan fenomena kerangka manusia manusia Purba yang sudah tidak ditemukan hari ini, teori Evolusi tidak memberikan jaminan kebenaran yang pasti.

#4. Manusia Purba dan Dinosaurus hanya Kosnpirasi

Pandangan sinis sepertinya sudah sangat sulit untuk menerima kebenaran, karena cenderung tidak mencari kebenaran sebelum mengeluarkan pendapat atau bahkan menjatuhkan Teori. Jika sedikit mau membuka pikiran orang-orang sepertinya hanya bisa diajak piknik. Tapi Piknik yang jelas bermanfaat misalnya ke Field Museum, Chicago Amerika Serikat, Royal Belgian Institute of Natural Science, atau kalau itu terlalu jauh mungkin bisa di ajak ke National Dinosaurus Museum di Asutralia.

Satu-satunya alasan tidak percaya dengan buku karena tidak pernah melihat langsung, tentu saja alasannya karena langkanya jumlah tulang yang menjadi fosil masih sedikit ditemukan dan kalaupun ada, dana pendidikan di Indonesia terlalu kecil untuk membeli satu fosil asli dan dipamerkan di sekolah-sekolah Indonesia.

Salah satu alternatif yang paling sederhana adalah mengajak jalan ke Museum manusia Purba Sangiran. Di Musium ini ada banyak fosil manusia purba asli yang tidak ditemukan di luar negeri alias asli produk Indonesia. Museum ini dinamakan Museum Purbakala Sangiran atau the Homeland of Java Man. Bahkan kalau masih ragu, Museum ini diresmikan oleh Kemendikbud dan juga diakui oleh UNESCO.

tempat kerangak manusia pruba asli yang ada di Indonesia

#5. Teori Evolusi hanya Karangan Charles Darwin

Banyak orang nyinyir dengan teori Evolusi Darwin tanpa disertai dasar yang jelas bahkan cenderung ikut-ikutan setelah mendengar pihak-pihak yang juga tidak bisa menjelaskan secara ilmiah teori Evolusia. Faktanya kenapa Charles Darwin yang terlihat sebagai Teori Sentral dalam teori Evolusi karena pada saat Darwin memperkenalkan teori evolusinya, bangsawan eropa merasa tersendiri dan menganggap Darwin konyol jika menyatakan manusia sama dengan Kera. Oleh karena itu banyak gerakan propaganda untuk menolak Teori Darwin yang tidak lain dimotori oleh para bangsawan Eropa yang merasa berdarah biru, bahkan mereka tidak berasal dari manusia biasa.

Namun kebanyakan orang-orang sekarang hanya menolak Teori Darwin dan mirisnya hanya mengenal Darwin sebagai satu-satunya penggagas teori Evolusi. Padahal orang lain juga mengeluarkan teori Evolusi seperti Thales, Anaximander, Aristotels, Eradmus sedangkan di zaman modern ada Jeans Baptise de Lamarck dan juga Alferd Russel Wallace.

Darwin bapak teori evolusi

#6. Mengaikatkan Dengan Agama

Beberapa orang yang sangat keras menolak teori Evolusi karena fanatik agama. Sampai hari ini saya sendiri orang yang beragama dan juga percaya dengan apa yang tertulis di dalam Kitab agama saya sendiri. Hanya saja menurut saya sendiri adalah sebuah kesalahan mengkaji manusia purba melalui Kitab suci. Saya tidak menyalah Kitab suci, tapi saya melihat pada sisi yang berbeda. Dimana manusia memiliki keterbatasan dalam mengartikan bahasa yang ada dalam Kitab secara presisi..

Jika kita memaksakan kehendak kepada orang untuk menolak teori Darwin hanya sebatas keyakinan, tentu saja kita juga harus menerima pendapat yang juga muncul dengan keyakinan berbeda agar lebih fair. Faktanya meskipun sama-sama didasari keyakinan, kita tentu saja tidak akan menerima keyakinan orang lain yang datang dari kitab yang berbeda. Bahkan saya sendiri sangat fanatik dengan keyakinan saya, hanya saja saya tidak menyampaikan dalam konteks sains karena keterbatasan saya dalam memaknai kitab suci.

Penutup

Teori Evolusi Darwin tentu saja bukanlah teroi yang sempurna memberikan gambaran tentang proses evolusi manusia. Tidak ada pelarangan dalam menolak dan menerima Teori Evolusi hanya untuk menjatuhkan teori seseorang dibutuhkan bukti dan fakta yang sama kuatnya dengan yang dibawakan sang penggagas teori atau kita hanya akan menjadi seorang ahli penyebar gosip yang menolak sesuatu tanpa alasan atau menolak sesuatu karena salah kaprah dalam mengartikan teori Evolusi.

Comments

  1. Unknown Avatar

    teori evolusi memang hoax!!! dan tidak pernah ada ini merupakan kebodohan publik yang paling parah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *