Daftar Isi
Mengapa Saya Harus Berfikir Ulang Menolak Teori Evolusi Milik Darwin
#1. Tidak Mengetahui Perbedaan Antara Hukum Dan Teori
Penyebab pertama yang menjadi penyebab kesalahpahaman seseorang mengenai teori Evolusi, tidak lain adalah kurangnya pemahaman tentang sains, bahkan mereka masih sulit membedakan antara fakta, teori, dan hukum. Padahal kalau kita tahun batasan antara Teori dan Hukum, maka kita akan maklum keterbatasan yang disampaikan dalam Teori Evolusi, keterbatasan yang menurut orang-orang tidak termaafkan sehingga teori Evolusi dianggap tidak layak dipercaya dan diajarkan lagi.
Untuk memperkecil cakupan pembahasan, pertanyaan pertama yang harus pembaca ketahui adalah apa itu Teori? Apakah Teori itu sama dengan asumsi, atau teori sebatas pendapat, kalau begitu semua orang bisa berteori donk? nah kalau pola pikirnya sudah seperti ini maka tentu saja miskonsep tentang teori Evolusi jadi semakin runyam.
Orang-orang awam sering menganggap remeh Teori, bahkan pada tingkat mahasiswa saja sering menganggap remeh teori, bahkan sudah sampai pada kalimat:
- Ah itu teori,
- Kamu bisanya teori saja tanpa praktek
Jadi kesimpulannya kita bisa saja menolak Teori Evulosi Darwin, tapi tentu saja dibantah dengan sekumpulan fakta yang ada bukan hanya menjatuhkan karena tidak suka, antipati atau bahkan hanya ikut-kkutan liat orang lain tolak, terus ikutan menolak. Singkatnya Tidak tau boleh, tapi jangan goblok.
#2. Nenek Moyang Manusia Dari Kera adalah Teori bukan Hukum.
garis menunjukkan jalur manusia.
garis menunjukkan tidak ada hubungan antara manusia dan kera dalam hal keturunan, bahkan dengan homo Neanderthals sekalipun.
#3. Evolusi itu Hoax, buktinya masih ada Kera di Kebun Binatang.
Salah satu pertanyaan yang paling mengocok perut yang sering digunakan untuk menjatuhkan teori Evolusi oleh orang awam adalah kalau teori Evolusi itu ada, mengapa kera di kebun binatang tidak berubah jadi manusia dan sampai sekarang masih jadi kera?
Nah jawaban paling pendek untuk pertanyaan ini karena manusia tidak lahir dari kera dan sebaliknya, manusia bukan keturunan dari kera modern. Kera yang ada di kebun binatang adalah kera modern yang sama-sama hasil dari evolusi dan sudah berbeda dari sebelumnya.
Terkadang masih tetap ngeyel, kalau begitu manusia masih sama-sama keturunan kera kalau kapan manusia melahirkan kera? atau berapa lama kera akan menghasilkan kera tanpa bulu, berjalan tegak dan menyerupai manusia. Sekali lagi ditegaskan bahwa teori Evolusi muncul dari fakta dan fenomena yang ada seperti kerangka yang ditemukan oleh para arkeolog yang menemukan tulang manusia kera yang berjalan tegak.
Teori penyimpangan genetik sampai hari ini bahkan sudah bisa dilakukan namun belum cukup stabil untuk menjadi hukum, namun kita sama-sama percaya jika mengawinkan bunga mawar merah dan bunga mawar putih akan menghasilkan keturunan yang dengan probabilitas 1:2:1, fakta lain yang ditemukan adalah adanya perbedaan warna kulit manusia yang disebabkan oleh tempat tinggal seperti orang kulit putih di Eropa dan orang Kulit Kuning di Asia atau meskipun sama-sama memiliki kulit hitam, kriteria kulit hitam Papua dan Afrika sangat jelas berbeda. Namun saya tekankan sekali, Teori Evolusi adalah teori yang paling dekat digunakan untuk menjelaskan fenomena kerangka manusia manusia Purba yang sudah tidak ditemukan hari ini, teori Evolusi tidak memberikan jaminan kebenaran yang pasti.
#4. Manusia Purba dan Dinosaurus hanya Kosnpirasi
Pandangan sinis sepertinya sudah sangat sulit untuk menerima kebenaran, karena cenderung tidak mencari kebenaran sebelum mengeluarkan pendapat atau bahkan menjatuhkan Teori. Jika sedikit mau membuka pikiran orang-orang sepertinya hanya bisa diajak piknik. Tapi Piknik yang jelas bermanfaat misalnya ke Field Museum, Chicago Amerika Serikat, Royal Belgian Institute of Natural Science, atau kalau itu terlalu jauh mungkin bisa di ajak ke National Dinosaurus Museum di Asutralia.
Satu-satunya alasan tidak percaya dengan buku karena tidak pernah melihat langsung, tentu saja alasannya karena langkanya jumlah tulang yang menjadi fosil masih sedikit ditemukan dan kalaupun ada, dana pendidikan di Indonesia terlalu kecil untuk membeli satu fosil asli dan dipamerkan di sekolah-sekolah Indonesia.
Salah satu alternatif yang paling sederhana adalah mengajak jalan ke Museum manusia Purba Sangiran. Di Musium ini ada banyak fosil manusia purba asli yang tidak ditemukan di luar negeri alias asli produk Indonesia. Museum ini dinamakan Museum Purbakala Sangiran atau the Homeland of Java Man. Bahkan kalau masih ragu, Museum ini diresmikan oleh Kemendikbud dan juga diakui oleh UNESCO.
#5. Teori Evolusi hanya Karangan Charles Darwin
Banyak orang nyinyir dengan teori Evolusi Darwin tanpa disertai dasar yang jelas bahkan cenderung ikut-ikutan setelah mendengar pihak-pihak yang juga tidak bisa menjelaskan secara ilmiah teori Evolusia. Faktanya kenapa Charles Darwin yang terlihat sebagai Teori Sentral dalam teori Evolusi karena pada saat Darwin memperkenalkan teori evolusinya, bangsawan eropa merasa tersendiri dan menganggap Darwin konyol jika menyatakan manusia sama dengan Kera. Oleh karena itu banyak gerakan propaganda untuk menolak Teori Darwin yang tidak lain dimotori oleh para bangsawan Eropa yang merasa berdarah biru, bahkan mereka tidak berasal dari manusia biasa.
Namun kebanyakan orang-orang sekarang hanya menolak Teori Darwin dan mirisnya hanya mengenal Darwin sebagai satu-satunya penggagas teori Evolusi. Padahal orang lain juga mengeluarkan teori Evolusi seperti Thales, Anaximander, Aristotels, Eradmus sedangkan di zaman modern ada Jeans Baptise de Lamarck dan juga Alferd Russel Wallace.
#6. Mengaikatkan Dengan Agama
Beberapa orang yang sangat keras menolak teori Evolusi karena fanatik agama. Sampai hari ini saya sendiri orang yang beragama dan juga percaya dengan apa yang tertulis di dalam Kitab agama saya sendiri. Hanya saja menurut saya sendiri adalah sebuah kesalahan mengkaji manusia purba melalui Kitab suci. Saya tidak menyalah Kitab suci, tapi saya melihat pada sisi yang berbeda. Dimana manusia memiliki keterbatasan dalam mengartikan bahasa yang ada dalam Kitab secara presisi..
Jika kita memaksakan kehendak kepada orang untuk menolak teori Darwin hanya sebatas keyakinan, tentu saja kita juga harus menerima pendapat yang juga muncul dengan keyakinan berbeda agar lebih fair. Faktanya meskipun sama-sama didasari keyakinan, kita tentu saja tidak akan menerima keyakinan orang lain yang datang dari kitab yang berbeda. Bahkan saya sendiri sangat fanatik dengan keyakinan saya, hanya saja saya tidak menyampaikan dalam konteks sains karena keterbatasan saya dalam memaknai kitab suci.
Penutup
Teori Evolusi Darwin tentu saja bukanlah teroi yang sempurna memberikan gambaran tentang proses evolusi manusia. Tidak ada pelarangan dalam menolak dan menerima Teori Evolusi hanya untuk menjatuhkan teori seseorang dibutuhkan bukti dan fakta yang sama kuatnya dengan yang dibawakan sang penggagas teori atau kita hanya akan menjadi seorang ahli penyebar gosip yang menolak sesuatu tanpa alasan atau menolak sesuatu karena salah kaprah dalam mengartikan teori Evolusi.
Leave a Reply