STW dan Brondong adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Keduanya akan selalu beriringan. Jadi apa Itu STW dan Brondong? Yuk Simak Penjelasannya.
Daftar Isi
STW dan Brondong
STW merupakan singkatan dari Setengah TuWa atau Setengah TuWir. Sebutan ini merujuk khusus pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tentu saja 40 Tahun tidak lagi muda, namun angka ini tidak merujuk pada standar khusus.
Drs, EC Surbakti, M.A. Dalam bukunya berjudul Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, menyebutkan bahwa STW hanya merujuk pada seseorang yang sudah beranjak tua yakni usia diatas 30 tahun.
Diambil dari buku Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja karya Drs. EB Surbakti, M.A., STW artinya “Setengah Tuwir” atau dalam bentuk bakunya adalah “Setengah Tua”. Istilah gaul ini digunakan untuk menyebut seseorang sudah menginjak usia setengah tua, yakni di atas 30 tahun.
Namun belakangan khususnya di hagak Sosial seperti IG dan Twitter, kata STW lebih merujuk pada wanita setengah tuwa yang menggoda. STW lebih spesifik merujuk pada wanita setengah tua yang mampu mendapatkan pria yang lebih muda dari usianya. Tentu saja hal ini disebabkan adanya penyimpangan dari nilai sosial pada umumnya di Indonesia dimana pasangan biasnaya terdiri dari Pria yang lebih tua dan wanita yang lebih mudah.
Fenomenan STW semakin menarik perhatian karena Pria yang dianggap mahluk visual yang suka dengan penampilan wanita muda dirusak oleh STW karena berhasil membuat pria jatuh cinta pada wanita dewasa. Misalnya pada kasus ketika Raffi Ahmad Pacaran dengan Yuni Shara. Hal ini dianggap netizen pencapaian luar biasa dimana Yuni Shara berhasil menggaet Play Tampan di masanya Raffi Ahmad yang usianya hampir 2 kali lipat usia rafi saat itu.
Lantas mengapa Pria muda memilih STW?
Penampilan mungkin menjadi keunggulan mengapa wanita mudah lebih menarik dibandingkan dengan wanita tua. Salaha satu hal yang paling domainan adalah keterampilan negmong dari wanita dewasa.
Wanita STW dianggap memili sifat lebih dewasa sehingga senang melayani dan suka memanjakan kekasihnya. Konon katanya pria Brondong yang hanya sisa pasang dihadapan wanita STW. Karena mereka sudah tau harus ngapain.
Berondong
Sebelum tahun 70-an bahkan hingga awal tahun 1990-an, Pria Muda lebih dikenal istilah Daum Muda atau DM. DM ini istilah khusus yang ditujukan pada pasangan kita yang lebih muda khususnya yang masih remaja.
Penggunaan istilah Daun Muda lebih mengarah pasangan gelap seperti istri muda atau gundik yang tujuan memang sebagai pemuas kebutuhan biologis. DM tidak sebatas pada pasangan resmi, DM juga merujup pada pasangan tidak resmi seperti Gigolo atau Pria One Night Stand.
Pada awal tahun 2000-an, kata DM sudah dianggap tidak relevan lagi. Secara umum ada istilah baru yang muncul ayng disebut Berondong. Kata berondong pada awalnya banyak digunakan di daerah Jawa Barat dan Jakarta.
Mengapa Berondong?
Kata berondong diambil dari bahasa Sunda yang secara harfiah berarti Jagung Muda. Jagung muda ini dipilih sebagai istilah karena bentuknya yang imut dan mewakili Pria. Jika Daun Muda merujuk pada Pria dan Wanita maka brondong hanya mewakili Wanita Muda.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah berondong ini semakin berkembang. Mungkin untuk lebih “menghaluskan” makna kata berondong bagi kaum cewek muda, maka kaum pria juga tidak mau kalah dengan ikut-ikutan membuat istilah yang lebih nyeleneh. Maka munculah istilah bronis. Lebih edan lagi cara mengucapkannya hampir tidak berbeda seperti mengucapkan kata brownis. Sebenarnya ini kepanjangan dari kata berondong manis. Maksudnya cewek manis tentunya. Diakui atau tidak camilan brownis memang really yummy… Jadi ya hampir tidak ada bedanya makna berondong dan bronis itu kan….? Sama-sama menggemaskan dan sedap…
Berbeda dengan gaya hidup kaum wanita dengan berondong-nya, para bronis ini mungkin sudah tidak terlalu mengherankan dalam kehidupan seks yang sudah sangat dikenal sejak jaman romawi kuno ini. Umumnya mereka “dipelihara” oleh pria yang berduit. Baik untuk hubungan yang singkat atau pun untuk dijadikan istri “simpanan”. Maksudnya bisa sebagai istri kedua atau hanya sekedar dijadikan peliharaan. Hal ini mungkin sudah dianggap biasa bagi yang mendengar atau melihatnya. Selain itu, bisa saja si pria bukan termasuk orang yang punya uang, tetapi karena kepiawaiannya berhasil membohongi bronis untuk tetap menjalani kehidupan asmara bersamanya.
Sigmund Freud, ahli Psycho Sexual, mengatakan adanya perilaku seksual yang terjadi pada anak laki-laki. Dalam teorinya Freud memaparkan soal Oedipus Complex untuk pria yang menyukai wanita yang lebih tua. Sedangkan wanita muda yang menyukai tipe bapak-bapak dikenal sebagai Electra Complex merupakan salah satu teori dari Carl Jung yang turut melengkapi teorinya Freud tadi.
Tidak semua kehidupan kaum berondong dan bronis bernuansa negatif. Sebab ada juga yang berakhir happy ending sampai ke pernikahan. Artis Demi Moore (42 tahun) punya suami berondong yaitu si Ashton Kucher yang “masih” 27 tahun. Bahkan salah satu bintang film top di Indonesia, almarhumah Suzanna sampai akhir hayatnya tetap bersama suaminya Cliff Sangra yang berbeda umur 20 tahun lebih. Milyarder Donald Trump akhirnya menikahi bronis-nya si Melania Knauss yang berbeda 24 tahun.
Kalau sedang dating di Indonesia dan date Anda memperkenalkan kepada temannya sambil berkata; “kenalin neh, berondong (atau bronis) gue….” Nah Anda sudah harus waspada. Mungkin dia malu-malu untuk memperkenalkan Anda karena usia Anda jauuuuuuh lebih muda dari usia dia maupun teman-temannya. Mungkin juga maksudnya status Anda masih belum pasti. Bisa dijadikan pacar, atau hanya untuk one night stand aja….
Sebaliknya kalau dia memperkenalkannya sambil menyebut nick name Anda dan kemudian teman-temannya menyambut dengan mata berbinar-binar penuh arti berkata nakal; “hmm …berondong ni yee..” Anda boleh sedikit senyum-senyum genit. Mungkin mereka menganggap Anda tidak tahu arti kata berondong, tetapi artinya juga penampilan Anda oke. Anda dianggap “segar” dan “menggemaskan”. Setidaknya mereka menilai positif untuk penampilan luar Anda. Yaah…minimal kalau hubungan dengan si dia tidak berjalan serius, teman-temannya juga “rela” menerima diri Anda. Hehehee…
Saya sendiri memiliki dua orang bronis, …eits..nanti dulu,. mereka itu anak saya. Satu orang sudah bekerja walau pun masih muda dan centil. Satunya lagi masih ABG kelas X. Dua-duanya selalu bikin saya kuatir dengan gaya pergaulan mereka. Mungkin inilah yang menyebabkan saya tidak berminat dengan bronis apalagi berondong, ih serem…. Selain takut kualat saya juga takut dengan berondongan caci maki istri saya; “Udah tua kok masih doyaaaann..rat ta ta, rat ta…taaaa….dar, der, dorrr…!!!!”
Leave a Reply