5 Kesulitan dan Tips Jualan dengan Media Online Shop Bagi Pemula

5 Kesulitan Utama yang Dihadapi oleh Online Shopper Pemula

Dzargon – Memiliki Online Shop memang terdengar mudah dan santai, dimana penjual dapat melakukan jual beli barang tanpa harus ketemu dengan para pembeli, tidak perlu memiliki toko nyata dengan bangunan yang tentu saja biaya operasional yang mahal. Tapi seperti hukum Alam, dimana banyak gula tentu saja banyak semut juga jadi tentu saja persaingan di bisnis Online Shop tidak semudah yang terlihat oleh mereka yang tidak bergelut.
Artikel ini mungkin memberikan pengantar awal yang baik untuk memulai Online Shop paling tidak memberikan gambaran mengenai kegagalan awal bagi mereka yang mencoba terjun di bisnis ini mulai dari nol.
Baca Juga: 

#1. Sibuk Sendiri dengan Pekerjaan Rutin

Pada saat memulai Online Shop tentu saja hal yang pertama perlu di lakukan adalah melakukan produk barang atau jasa yang ingin dijual, kecuali anda reseller tentu saja hal ini berbeda. Proses produksi barang tentu saja akan memakan banyak waktu, Meskipun sederhana misalnya menyiapkan bahan, alat, memulai proses produksi sampai akhirnya pengiriman barang. 
Hasilnya akan menghabiskan waktu di siang hari, sehingga waktu untuk melakukan promosi dan ekspansi usaha hampir dilakukan pada malam hari saja. Padahal waktu untuk melakukan promosi juga sangat berpengaruh terhadap jumlah viewer yang menengok display di toko online shop anda. Tentu saja Online Shop tidak semudah memulainya dan hampir sama dengan bisnis offline, Kerja sama dalam tim jauh lebih baik dibandingkan dengan bekerja sendiri.

#2. Pelanggan Offline tidak Mengakses Akun Media Sosial

Sebagai media yang paling mudah melakukan penjualan dari online Shop, Sosial media tentu saja jadi pilihan yang tepat dan murah. Media sosial memberikan fasilitas gratis meskipun lebih terbatas dibandingkan akun bisnis, namun media Twitter, Fecebook dan Instagram misalnya. Kegunaannya tentu saja sebagai Display murah meriah untuk produk yang dijual, namun hasilnya terkadang tidak sesuai dengan harapan karena para pemula Bisnis Online biasanya tidak memiliki banyak pelanggan Online.
Masalahnya adalah Pelanggan yang paling banyak adalah pelanggan Offline. Hasilnya ada rasa jenuh ketika display yang ada di akun media sosial sama sekali tidak mendapatkan respon yang diharapkan. Nah kebanyakan pelanggan offline tidak mengakses informasi mengenai toko anda melalui media online. Pelanggan tetap, kebanyakan dari pelanggan ini offline, langsung menuju toko langsung, padahal biasanya kita melupakan hal-hal yang berkaitan dengan display nyata karena terlalu sibuk mengurus Display online.

#3. Media Online Shop yang Tidak Sesuai

Terlalu semangat dalam memulai dengan Online Shop, hasilnya mengeluarkan bajet yang luar biasa besar untuk membuka sebuah situs jual beli online, namun hasilnya nihil pengunjung karena mengandalkan mesin mencari yang tentu saja tidak dengan mudah mengidentifikasi situs-situs baru terutama situs-situ yang tidak SEO Friendly. 
Solusi yang paling baik dalam menguji nilai jual dan popularitas produk anda tentu saja adalah memulai dengan akun media sosial yang seperti Instagram yang sangat cocok untuk melakukan promosi produk lokal, Facebook yang dapat mencakup pasar yang lebih luas dan cepat atau dengan Twitter namun Twitter sudah banyak digunakan sebagai media SPAM sehingga orang-orang berbondong meninggalkan Twitter, namun bukan berarti Twitter harus ditinggalkan seratus persen.
Masalah selanjutnya adalah buru-buru menggunakan jasa Marketing dari FB ads dan Insta Ads dengan harapan banyak pengunjung yang datang, tentu saja cara ini sangat efektif dalam mendapatkan pengunjung, namun terkadang terlupakan adalah menghitung kapasitas produksi anda. Misalnya perhitungan modal 15.000 untuk memasang iklan akan ludes dalam waktu 2 jam dengan perhitungan 4000 tayang, jika perhitungan 10 % dari pengunjung memesan produk dalam di hari itu tentu saja tanpa persiapan yang matang akan membuat kelabakan. Hasilnya jika tidak dilayani hal ini akan meninggalkan kesan pada pengunjung.
Masalah selanjutnya adalah buru-buru menggunakan jasa Marketing dari FB ads dan Insta Ads dengan harapan banyak pengunjung yang datang, tentu saja cara ini sangat efektif dalam mendapatkan pengunjung, namun terkadang terlupakan adalah menghitung kapasitas produksi anda. Misalnya perhitungan modal 15.000 untuk memasang iklan akan ludes dalam waktu 2 jam dengan perhitungan 4000 tayang, jika perhitungan 10 % dari pengunjung memesan produk dalam di hari itu tentu saja tanpa persiapan yang matang akan membuat kelabakan. Hasilnya jika tidak dilayani hal ini akan meninggalkan kesan pada pengunjung.

#4. Latah dalam Melakukan Strategi Marketing

Nah saat ini Instagram bisa dikatakan syurga para online Shop pemula. Hasilnya dapat dilihat ada banyak akun instagram terkenal dengan yang menjadi korban Spamming dari para Online Shopper. Biasanya para Spammer ini akan sering mengjakiti kotak komentar, sayangnya karena ramainya para onlineshopper latah juga mengikuti tukang spammer tanpa tahun efeknya. Hanya terlihat banyak komentar yang bertebaran di akun terkenal bukan berarti produk mereka laku. Alih-alih laku justru banyak yang illfill.
Sebaiknya waktu untuk Spamming dihabiskan untuk membuat feed Instagram lebih ramai dan memilih display yang baik dan memiliki nilai jual. Selain membantu para calon pembeli, feeder yang baik juga membantu reseller anda untuk menyampaikan barang kepada follower dan pelanggan mereka, jadi perlahan-lahan follower anda bisa bertambah.

#5. Terlalu Arogan

Masalah berikut yang sering muncul bagi online-shopper yang memiliki modal lebih untuk membuka online situs adalah arogan. Dalam hal ini menganggap media onlineshop besar sebagai saingan. Tentu saja hal ini sia-sia karena mereka melakukan banyak hal seperti Tim marketing handal, penyedia konten berkualitas, SEO yang sudah sepuh dan banyak afiliasi sebut saja seperti Lazada, Eleviana, Matahari Mall, JD Id, Bukalapak, dan sejenisnya.
Hasilnya ada rasa alergi untuk melakukan promosi online produk di situs mereka karena sudah punya situs sendiri. Pertimbangan mungkin karena sudah punya situs sendiri atau karena ruang display yang disediakan tidak sesuai harapan, padahal kalau mereka terlalu besar untuk dijadikan lawan, sebaiknya dijadikan kawan. Jadikan situs-situs sebagai salah cabang marketing yang mungkin saja menghubungkan akun anda dengan akun onlineshop milik sendiri. 
Kesimpulan
  1. Instgram beberda dengan Facebook, Power of Instagram ada pada kekuatan foto yang indah, simple dan intim dengan Objek atau barang yang di jual, misalnya kalau anda jual rok sebaiknya gambar yang ada hanya ada satu rok di sana tidak lebih.
  2. Kekuatan Facebook ada banyak jumlah Share dan like yang tidak terbendung oleh karena buatlah konten yang berkaitan dengan produk yang bijak, tepat guna atau bernilai inspirasi sehingga orang dengan senang membagikan konten yang menuju fanpage anda.
  3. Jika and atidak suka Spamming, hal serupa sama persis yang dirasakan oleh calon pelanggan, sebaiknya perbanyak hastag yang populer digunakan dan dipadukan dengan hastag yang sesuai dengan produk anda. 
  4. Tidak salahnya gunakan sesekali foto-foto produk dengan model yang memiliki nilai jual dan sesuai dengan produk anda, biar terkesan profesional.
  5. Unggah Testimoni dari pelanggan agar terlihat ada banyak pelanggan yang puas dengan anda, jadi jangan sunkan menanyakan testimoni dengan pelanggan.
  6. Lebih realistis, jangan menjadi onlineshop yang besar, lebih baik memanfaatkan fasilitas menjadi afiliasi karena sia-sia melawan media besar

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *