Dzargon – Percaya atau tidak, Sejarah Garam memiliki peran penting bagi kebudayaan manusia. Siapa yang tidak kenal dengan Garam, raja bumbu dapur yang semua masakan masa kini memakai garam. Namun sejak kapan mulai bersahabat dengan manusia? Apakah pernah terpikirkan dengan hal sederhana tersebut?
Daftar Isi
#1. Garam dan Pembuatan Garam
Menurut perkiraan, Garam sudah diproduksi oleh manusia sejak jaman baru baru, atau Neolotikum. Hal ini disampaikan oleh Reay Tannhahil dalam buku Food in History, Garam sudah digunakan pada zaman prasejarah dengan tingkat kebudayaan dan perkakas yang memadai seperti batu terasah, mulai menetap (bukan nomaden), berternak dan membuat tembikar.
Meskipun diproduksi pada zaman Neolitikum, namun penggunaan Garam sebagai perasa Asin pada makanan sudah dilakukan beberapa ribu tahun sebelum zaman Neolitikum. Hanya saja penggunaan garam tidak dilakukan secara langsung namun memanfaatkan air laut hanya saja rasa asinnya akan hilang ketika makanan tersebut di bakar atau di rebus.
Produksi garam massal dilakukan pertama kali pada milenium pertama, kira-kira beberapa tahun sebelum masehi. Sentra garam yang pertama dilakukan oleh Dinasty Ptolrmy di Mesir, China dan jua Dinasti Sekulus di Persia.
Kenneth F. Kiple dan Kriemhild Conee Ornelas dalam buku Cambridge World, History of Food menyebutkan garam yang kita kenal saat ini yakni Natrium Clorida (NaCl) pertama kali dilakukan dengan cara konvensional yakni menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari sampai mendapatkan lapisan garam setelah airnya menguap.
#2. Garam Pada Zaman Yunani Kuno
Pada Zaman Mythology dan Filsuf Plato, Plato bahkan menggambarkan bahwa Gara adalah materi yang sangat dicintai oleh Dewa., Aristoteles menuliskan jika Garam adalah hadiah dari musim semi dari Dewa kepada manusia, lalu Homer menyebutkan jika garam adalah “Wahyu Ilahi”.
Garam sempat sangat mahal sekali pada zaman Romawi Kuno. Harga Garam saat itu bahkan dijadikan sebagai bayaran kepada pekerja dan prajurit bayaran dengan istilah Salarium (garam). Istilah ini kemudian diserap dalam bahasa latin Salary namun dalam artian sebagai Gaji, dan sampai hari ini istilah Salary digunakan untuk merujuk pada kata gaji meskipun sudah tidak dibenarkan praktek menggaji karyawan dan tentara menggunakan garam.
#3. Sejarah Garam di Nusantara
Catatan tertua yang menyebutkan garam di nusantara pertama kali disebutkan pada abad ke-19 oleh Denys Lombarad yang masih tertera pada Encyclopedia Nederlandsch Indie yang dituliskan entri zout (garam), hanya saja tidak ada keterangan sama sekali mengenai sejarah Garam.
Padahal meskipun tidak pernah tercatat dalam tulisan apapun, namun seperti yang diketahui bersama komoditas dagang utama Nusantara dengan Eropa adalah gula, kelapa, ikan asing, terasi, bawang merah dan rempah rempah termasuk garam salah satunya. Dalam prasasti kuno bada IX-X masehi juga pernah disebutkan oleh teknik pembuatan ikan asin yang tentu saja sangat erat kaitannya dengan garam. Dalam Handbook of the Netherlands Indies, 1930, Monopoli Garam pernah dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda di daerah Jawa, Madura dan meluas sampai ke Sumatra dan Kalimantan, sedangkan di daerah Sulawesi masih ada di tangan Swasta. P
ada Zaman Jepang, Produksi Garam di Pulau Jawa berhenti karena kebijakan Romusha dan Tanam Paksa, Penduduk Sumatra harus merebus air laut untuk dapatkan garam. Monopoli garam baru dihapuskan pada tahun 1957, lalu Nasionalisasi Perusahaan Garam Belanda menjadi Perusahaan Garam Negara pun dilakukan.
#4. Manfaat Garam Bagi Tubuh
Tubuh manusia memiliki ketergantungan dengan Garam. Jumlah garam harus setimbang, karena terus terusan keluar melalui keringat dan urine maka tubuh harus mengkonsumsi garam dengan tujuan untuk mencukupkan jumlah Elektrolit yakni Natrium, Kalium, dan Kalsium. Kekurangan garam tentu saja menyebabkan gangguan namun kelebihan neurologi, seperti Impotensi dan berujung pada kematian.
Leave a Reply