Dzargon – Belakangan ini banyak muncul kampanye untuk menikahi seorang janda baik itu dalam bentuk ajakan khusus meskipun hanya dalam bentuk popular art seperti Meme. Menikahi janda memang bukanlah sebuah aib sekalipun itu dilakukan oleh perjaka tapi jika ada seorang lelaki yang ingin menikahi seornag janda hanya karena alasan auto bahagia, sepertinya harus mikir-mikir dulu deh.
Janda hanyalah sebuah status yang didapatkan seorang wanita yang telah kehilangan suaminya entah karena perceraian atau karena menikah, oleh karena Status Janda bukanlah barometer kualitas istri yang baik.
Kualitas dari istri yang baik tetap kembali kepada karakter dari si wanita itu, tidak peduli dia masih gadis atau sudah janda. Namun buat kalian yang tetap ngotot ingin nikah sama janda, yuk dibaca dulu beberapa dampak yang mungkin bisa terjadi kepada kehidupan anda di masa depan.
Daftar Isi
1. Penolakan dari Keluarga
Jika anda masih perjaka, pada umumnya tipikal keluarga di Indonesia akan menunjukkan resistensi untuk menikahkan putra mereka yang masih perjaka dengan seorang Janda. Stigma perjaka harus dapatkan perawan masih banyak melekat dibenak masyarakat kita sehingga penolakan pun akhirnya akan muncul.
Tugas anda adalah meyakinkan jika hubungan dan pernikahan itu bukan masalah merobek selaput darah, tapi lebih dari kecocokan sikap fan sifat yang dalam menjalin hubungan jauh lebih penting daripada stigma-stigma negatif yang kadang tidak pernah terbukti.
“Memangnya gadis dimuka ini sudah habis?”
Jawab saja, memang banyak gadis di muka tapi sudah rasa janda, mendi yang jandanya sah lebih bertanggung jawab.
2. Gunjingan dari Kerabat
Budaya bullying dengan kata di Indonesia sepertinya sudah mendarah daging, sehingga resiko kamu terkena dampak bullying menikahi janda pasti akan meningkat besar.
Sekalipun itu hanya candaan saat di tongkrongan, jadi kamu harus lebih menyiapkan mental kamu saat menikahi seorang Janda.
Baca Juga : Berdamai dengan Status Janda-mu
3. Anak Tiri
Hal ini berlaku buat kalian yang ingin menikahi janda yang sudah memiliki anak. Jangan harapkan kisah asmara yang penuh gairah karena pada umumnya mereka akan jauh lebih perhatian ke anaknya dibanidngkan kehidupa pribadinya sendiri.
Wajar sih, karena siapa saja pasti akan pentingkan anak kandungnya sendiri. Anak yang lahir dari darah daging sendiri akan selalu memiliki ikatan psikologis yang kuat dengan ibunya, sayangnya status kamu disini bukanlah bapak kandung.
Berdamailah dengan dirimu dan terimalah anaknya seperti anak kandung kamu sendiri. Buatlah ikatan emosional yang baik dengan anak tirimu sehingga kamu akan maklum jika sedang fokus ke anak kandungnya.
4. Masalah Finansial
Jangan percaya bahwa cinta itu buta karena faktnya 99 % masa awal pernikahan hanya berputar masalah keuangan. Yah perut butuh di isi, begitu juga token listrk. Jika pelum punya rumah, kontrakan harus dibayar. Masalahnya lagi jika kamu belum punya pekerjaan yang stabil di awal pernikahan.
Menikahi Janda tentu saja berbeda dengan menikahi remaja, meskipun dia sudah memiliki pengalaman mengelola keuangan, bukan berarti butuh uang sedikit, terutama jika sudha punya anak. Hemat mungkin benar, tapi hemat bukan berarti kebutuhan sedikit loh.
Akhir Kata
NAh itu dia 4 tantangan buat kamu yang pengen menikahi janda. Namun jika kamu sudha serius dengan pasangan kamu, sepertinya 4 tantangan tersebut bukanlah masalah besar.
Leave a Reply