Perbedaan Realitas dan Harapan Dunia Perkuliahan dan Kampus Yang Berbanding Terbalik

Pandangan Mengenai Kehidupan Kampus dan Sistem Kuliah yang Sering Salah Kaprah

Dzargon – Berbicara masalah pendidikan, biasanya orang-orang akan berfikiran dua hal besar yang besar yakni pendidikan saat sekolah yang mulai dari SD, SMP dan SMA, lalu yang kedua adalah dunia kampus yang mulai dari S1, S2 sampai S3.

Dua kelompok ini dibedakan karena perbedaan mencolok di mata siswa, yang pertama siswa selalu dianggap sebagai bentuk pendidikan yang mengekang kebebasan karena selau identik dengan seragam sekolah yang penuh dengan aturan, mulai dari baju kemeja putih, bawahan merah untuk SD, biru untuk SMP dan Abu-abu untuk SMA sedangkan kehidupan kampus dianggap bebas dari banyak autran yang mengekang mulai dari seragam yang sudah tidak dikenakan lagi dan aturan panjang rambut yang sudha hilang.

Secara siswi rawan dengan guru BP yang sering sidak panjang rambut dan mahasiswa identik dengan pakaian Gondrong.

Namun apakah kehidupan kampus memang sebebas itu? Bisa mengenakan baju yang sesuka hatinya, berikut ini beberapa kesalahpahaman yang sering muncul di benak siswa SMA mengenia kehidupan dunia kampus.

#1. Kuliah itu Bebas PR dan Pekerjaan Rumah

Hal yang paling menjengkelkan bagi pelajar SMA dan SMP adalah mengerjakan pekerjaan rumah atau PR. Hal ini menjengkelkan karena tugas rumah atau PR akan ditagih oleh guru di awal kelas dan biasanya akan disertai dengan hukuman bagi mereka yang tidak ingin mengerjakan tugas.

Hal ini membuat banyak siswa ingin segera kuliah, karena di kampus, karena menurut mereka mahasiswa tidak akan mengerjakan Pekerjaan Rumah.

Ini anggapan ada benarnya juga, memang mahasiswa sudah tidak perlu mengerjakan tugas di rumah, karena kebanyakan mahasiswa akan mengerjakan tugas di perpustakaan, di taman kampus, di cafe yang menyediakan wifi, atau di kamar kos kalau lagi kere, praktis tidak ada pekerjaan rumah kecuali bagi mereka yang kuliah dan masih tinggal dengan orang tua.

Tugas Mahasiswi kampus sangat banyak

Gimana dengan PR-nya? Santai di Kampus itu mahasiswa boleh mengambil SKS dari 18 sampai 24 SKS, tapi kebanyakan ambil kisaran 21 sampai 22 SKS. Cara hitungnya sih gampang, misalnya 24 SKS, itu berarti ada 24 SKS dalam perminggu atau sekitar, 24 Jam Tatap muka, 24 Tugas Terstruktur, dan 24 jam belajar mandiri atu dengan kata lain mahasiswa harus menghabiskan 72 jam dalam seminggu untuk belajar.

Jadi ceritanyaa kalau manusia normal tidur 8 jam sehari selama seminggu akan menghabiskan 54 jam + 72 jam totalnya 128 jam sudah habis untuk kebutuhan pokok mahasiswa. Jika dalam seminggu hanya tersedia 168 jam maka sisa waktu yang masih dimiliki mahasiswa sekitar 40 jam untuk main-main, yah sekitar satu setengah hari lah. Belum lagi kalau mau mencuci, mandi, dan e’e dan sejenisnya, abis-abis dah tuh waktu.

Belum lagi kalau ternyata kamu kuliah pada kampus Vokasi, yah sama saja, harus hadir 12 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu, ditambah dengan tugas.

#2. Kuliah Itu Enak Bebas Pilih Kostum

Kalau yang dimaksud dengan tidak pakai seragam, bahkan kampus-kampus Vokasi itu harus masuk kampus pakai seragam loh, Seperti jurusan Perawat (vokasi), kedokteran (Vokasi), Teknik (Vokasi), Pelayaran, Sekolah Ikatan Dinas, AKPOL dan ABRI yah harus pakai seragam.

Bahkan aturannya lebih kejam karena harus selalu ada kelengkapan seragam yang harus diperiksa. Misalnya rim harus mengkilap dan dipoles agar tidak ada debu, topi.

Seragam Mahasiswa STAN

Yah kan saya gak mau masuk kampus Vokasi?

Tetap saja tidak bisa pakaian serampangan kecuali kalau mau ke kampus tidak masuk kelas dan tidak mendapatkan pelayanan dari Birokrasi kampus. Aturannya bisanya umum, yakni tidak boleh pakai Kaos Oblong dan Sendal jepit. Selain itu bisanya ada kode etik tertentu di kampus-kampus untuk mahasiswa-nya misalnya hari senin harus pakai Hitam – Putih, atau semacam dress code.

Larangan mengenakan pakaian terlalu seksi juga banyak diterapkan di kampus misalnya gak boleh pakai baju ketat dan rok mini ke kampus. Aturan umumnya harus sopan dan minimal kemeja atau kaos berkerah.

Mahasiswa Poligami tiga Mahasiswi seksi dan cantik hijab

Catatan : Beberapa kampus juga tidak mengizinkan seorang muslimah mengenakan pakaian Cadar yang menutupi seluruh muka kecuali mata. Alasanya lebih mudah diawasi atau misalnya menghindari penyalah gunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga : Melihat Karakter Mahasiswi dari Penampilannya

#3. Bebas Keluar Kelas Kapan Saja

Ini kampus, bukan pasar kalau mau pergi pas nawar juga tidak masalah, tapi di kelas itu ada aturannya. Secara aturan memang dosen tidak punya hak untuk melarang mahasiswa meninggalkan kelas, namun hal yang harus diingat adalah Dosen punya hak memberikan nilai D dan E.

Kuliah memang bebas karena menganggap tingkat kematangan peserta didiknya sudah tinggi sehingga bisa menimbang hal yang baik dan buruk. Mahasiswa dianggap sebagai mahluk yang sudah paham betul dengan konsekuensi dari setiap perilakunya sendiri, sehingga bebas keluar kelas kapan saja memang benar, namun harus siap menerima konsekuensinya.

Cewek manis mahasiswi seksi dan hot Pakai Hijab batik di kelas

Hal yang lain yang kadang dipikirka siswa SMA mengenai kehidupan mahasiswa adalah kehidupan bebas. Memang Dosen memiliki pola pendidikan yang berbeda dengan guru, karena kurikulumnya juga beda. Mahasiswa diharapkan mampu memilih sendiri disiplin ilmu, topik dan kedalaman ilmu yang ingin dipelajari.

Jika ada mahasiswa yang malas masuk, dosen tidak akan mengirim surat panggilan ke orang tua. Konsekuensinya adalah menjadi mahasiswa Abadi, selesai 7 tahun atau bahkan terpaksa Drop Out karena masa studinya sudah habis.

#4. Mahasiswi Cantik-Cantik

Kalau dibandingkan dengan cewek SMA yang tidak bebas mengenakan Make UP dan memilih baju kesukaannya, memakai seragam putih – abu-abu cenderung terlihat monoton, jadi yang memiliki wajah cantik alami akan menang, namun berbeda dengan mahasiswi.

Mahasiswi sudah memiliki kebebasan untuk memakai make up asal tidak menor dan memilih bentuk dan warna pakaian yang akan digunakan dan bisa disesuaikan dengan warna kulit atau bentuk muka. Apalgi kalau kuliah di jurusan PKK, Manajemen, Ekonomi, atau pokonya jurusan yang ceweknya.

cewek manis dan seksi cewek lembut

Selain itu, Mahasiswi pada umumnya berada pada usia 18 sampai dengan 21 tahun dimana wanita sedang pada fase matang-matangnya sehingga lebih tampak aura cantiknya. Tapi balik lagi cantik itu realtive.

Hal lain yang membuat mahasiswa terlihat lebih cantik dari siswi karena pada usia tersebut mahasiswi sudah memiliki pikiran yang matang. Dimana perempuan cerdas tentu saja akan memancarkan inner beauty mulai dari tingkah laku dan cara bicara yang bisa saja membuat siapa saja terpesona.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *