Pacaran 4 Tahun dan Sering Berhubungan Intim tapi Tidak Direstui Orang Tua

Dzargon – Nama saya Linda (samaran pastinya), seorang wanita suku Sunda dan usia saya sekrang sudah 22 tahun. saya punya pacara usinya 29 tahun. saat ini kamu sudah pacaran lebih dari 4 tahun, sejak tahunn 2018 lah.

Saya kenalan sama mas Pras (samaran) itu karena cinta lokasi. Mas Pras pernah liburan di rumah keluarganya yang kebetulan kampung saya. Nah pada saat itu lah kami menjalin hubungan meskipun LDR-an karena dia sudah balik kampung. Mas Pras sendiri suku padang, jadi kita ketemuan itu pas lagi liburan saja.

Awalnya kami pacaran itu harus LDR karena kami tinggal beda kota. Kami cuman ketemuan pas di aliburan kuliah. Setelah pacaran 5 bulan akhirnya kami ketemuan. Dia memutuskan nginap di sebuah hotel di dekat kota saya karena kami Backstreet.

Keluarga saya tipikalnya masih agak ketat menjaga anak gadisnya jadi saya tuh cuman temani doi di hotel samapi jam 9 malam, terus saya pulang. Orang tua saya pasti cari saya kalau nginap di luar. Jadi saya balik ketemu lagi besok.

Awal ketemu memang saya itu kangen banget dan harap maklum kalau pada pertemua pertama kami setelah lima bulan pacaran langusng disertai dengan percumbuan tapi belum samapi ML. Saya sendiri takut melakukan hubungan intim di luar nikah dan tidak berani apa lagi orang tua saya tipikal keras dan moderat. Setelah beberapa hari ketemu, dia memutuskan balik ke kotanya karena sudah habis masa liburannya.

Kelepasan Berhubungan Badan

Setelah itu, kami kembali LDr-an sampai 3 bulan. Baru setelah itu kami ketemu lagi saat dia datang ke kota saya lagi. Seperti biasanya dia nginep ke hotel dan pada pertemuan itu kami bercumbu karena rindunya sampai kelepasan. Saya akhirnya menyerahkan kesucian saya ke dia.

Sejak saat itu saya setiap kali ketemu kamu selalu melakukan hubungan badan sampai akhirnya dia pindah ke kota saya setelah dua tahun LDR-an. Semekain bebaslah kami melakukan hubungan suami istri meskipun pakai pengaman atau selalu keluar di luar.

Baru pada tahun ke tiga hubungan kami, saya meminta kepastian sama dia kapan rencananya menikahi saya. Dan pada titik inilah dia membuat alasan yang tidak masuk akal.

Dia mengaku kalau hubungan kami itu tidai direstui oleh orang tua mereka karena kami beda suku. Doi juga sudah dijodohkan sama cewek yang satu suku sama dia. Kebetulan di suku doi itu si cewek yang beli si cowok. Kalau sama saya, katanya si cowok lah yang keluar modal buat nikah.

Nah setelah itu sampai satu tahun belakangan dia tidak pernah kasi jawaban dan ada niat bertanggung jawab dengan kegiatan yang selama ini kami lakukan entah itu di hotel atau di wisma. Setelah pengakuan dia, kamu tidak pernah ML lagi. Saya juga sudah tidak mau.

Saya tahu dia cowok baik karena sampai hari ini kami tetap menjalin hubungan yang baik hanya saja tidak sejauh sebelumnya. Dia Sendiri selalu mengaku kalai ingin menikahi saya hanya saja tidak pernah dilakukan dengan alasan tidak bisa karena tidak ingin melawan orang tuanya.

Orang tuanya sudah berusai 80 tahun jadi saya juga sangat maklum dengan keadaan dia tidak ingin melawan dan membuat orang tua-nya kecewa.

Saya benar-benar buntu karena saya sangat ingin menagih hak saya sebagi perempuan yang sudah direnggut kesuciannya. Saya pengen banget rasanya ngaku sama orang satu kampungnya kalau doi sudah berkali-kali ML sama saya dengan harap itu jadi Klausal orang tua dan kelaurganya merestui kami.

Sebagai catatan, mereka itu keluarga berada sedangkan saya senidiri orang biasa-biasa saja. Jadi saya hanya nunggu keajaiban semoga orng tuanya tiba-tiba datang ke rumah melamar saya karena saya benar-benar bingung mau gimana.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *