Menurut Penelitian, Bangsa Yahudi lebih Sukses secara Ekonomi dan Pendidikan daripada Bangsa Lain, Ini 7 Alasannya!
Jika berbicara mengenai bangsa yahudi maka biasanya arah pandangan kita atau mengidentifikasikan tertuju pada negara Israel di kawasan Timur Tengah itu ya gansist, sebenarnya tidak terlalu benar sebab Israel hanyalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya adalah Yahudi.
Hampir miriplah seperti suku Jawa di Indonesia, walaupun sebagian besar orang Jawa ada di negara ini namun pada kenyataannya banyak juga bangsa Jawa di berbagai belahan dunia. Bahkan kalau di negara Suriname itu sudah menetap lebih dari ratusan tahun yang lalu, lebih-lebih orang Jawa yang di Semenanjung Malaya atau negara Malaysia.
\\
Orang yahudi itu mengembara kemana-mana dan tersebar di seluruh dunia dengan berbagai alasan dari pengusiran hingga pengungsian, namun yang pastinya mereka terlihat sangat menonjol dibandingkan dengan banyak bangsa lainnya.
Orang Yahudi telah dikenal sejak lama sebagai salah satu kelompok yang banyak mencapai kesuksesan. Fenomena ini terlihat sepanjang abad ke-20, di mana mereka menjadi tokoh intelektual terkemuka dan menduduki posisi ekonomi yang tinggi. Tidak hanya itu, banyak dari mereka juga berhasil meraih penghargaan Nobel, terutama dalam bidang sains.
Pada kurun waktu 1901-1962, sebanyak 16% pemenang Nobel sains adalah orang Yahudi. Salah satu tokoh terkenal adalah Albert Einstein, seorang fisikawan keturunan Yahudi yang meraih Nobel Fisika pada tahun 1921. Keberhasilan orang Yahudi ini menarik perhatian para peneliti untuk mencari penjelasan di baliknya.
Bahkan mengacu riset Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) secara spesifik menuliskan di Amerika Serikat, bangsa Yahudi tercatat lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok bangsa dan ras lain.
Beberapa hipotesis telah diajukan untuk menjelaskan kesuksesan tinggi orang Yahudi. Menurut peneliti Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa, salah satu alasan utamanya adalah tingkat kecerdasan yang di atas rata-rata. Hipotesis ini mengaitkan kesuksesan orang Yahudi dengan faktor genetik yang mempengaruhi kecerdasan mereka.
Rahasianya yang diungkapkan dua penelitian tersebut dalam “How to explain high Jewish achievement” (2008) adalah:
- Perjuangan bertahan hidup mereka selama ratusan tahun
- Berusaha untuk lebih pintar dari bangsa lainnya terutama yang di negara mereka tinggal, yang ini diungkapkan oleh Jacobs dalam tulisan Jewish Contribution to Civilization(1919) tentang pengaruh bangsa Yahudi Jerman untuk kemajuan eropa. Namun karena belum adanya alat ukur tes IQ, maka pernyataan itu belum tentu benar tapi setelah alat tes IQ tersebut ditemukan pun hasilnya tak beda jauh dari penelitian tersebut.
- Etos kerja untuk mengejar kesuksesan
- Orang tua Yahudi selalu mengharuskan anaknya berprestasi, ini telah dilakukan turun temurun
- Memprioritaskan asupan gizi yang baik untuk anak
- Gemar membaca, karena mereka sangat percaya jika literasi adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kebodohan
- Faktor diskriminasi, dengan adanya diskriminasi dari yang lain membuat banyak hal dari bangsa tersebut selain selalu berjuang untuk lebih pintar guna menghalau diskriminasi. Seperti, relasi antar yahudi sangat kuat serta selalu berusaha mencari celah peluang lain semisal ketika kemampuan hebat dagang mereka dihancurkan maka kemudian mencari ganti pekerjaan baru yang belum diminati oleh banyak orang.
Namun, perlu dicatat bahwa penjelasan ini tidak bisa disederhanakan begitu saja. Penelitian yang mendalam masih diperlukan untuk memahami dengan lebih jelas faktor-faktor apa yang membuat orang Yahudi cenderung sukses. Faktor-faktor seperti lingkungan, pendidikan, dan dukungan keluarga juga mungkin memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan dan kesuksesan mereka.
Tidak hanya dalam bidang sains, orang Yahudi juga telah mencapai kesuksesan di berbagai bidang lainnya seperti seni, bisnis, dan politik. Kepintaran, ketekunan, dan semangat inovasi yang ditunjukkan oleh orang Yahudi dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
Secara keseluruhan, keberhasilan orang Yahudi dalam mencapai kesuksesan telah lama menjadi perhatian banyak orang. Penjelasan ilmiah yang mencoba menjelaskan fenomena ini masih dalam tahap penelitian yang terus berlanjut. Namun, apa pun alasan di baliknya, kita dapat mengambil inspirasi dari keberhasilan mereka dalam mencapai pencapaian luar biasa.
Itulah 7 penjelasannya mengapa menurut penelitian, bangsa yahudi lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibandingkan dengan kelompok bangsa dan ras lain.
Sebenarnya cara-cara bansa Yahudi tersebut bisa diikuti oleh bangsa lain termasuk Indonesia juga, yang nomor 7 tentang diskriminasi bisa diambil dengan semisal netizen negara tetangga sebelah yang ungkap Indonesia tidak besar, hanya besar jumlah penduduknya saja atau hinaan lain. Bahkan wakil rakyat negara tetangga kita pun sering hina dan merendahkan Indonesia, bukankah itu termasuk diskriminasi karena tentunya jika ada orang Indonesia yang bekerja di sana pun pasti dianggap sebagai orang rendahan.
Kemampuan beradaptasi dalam hidup yang membuahkan kemajuan pun sebenarnya dicermati oleh bangsa lain seperti negara-negara tetangga Israel, semisal Arab Saudi yang merasa tersaingi ketika UEA kirim astronot ke luar angkasa. Langsung ditanggapi beberapa bulan kemudian dengan arab Saudi ikut kirimkan astronotnya ke luar angkasa, budaya iri dan selalu merasa tersaingi sebenarnya sangat bagus jika digunakan dengan benar.
Leave a Reply