Dzargon. Data survey menunjukkan 80% pasar Superhero di dunia dikuasai oleh DC dan Marvel. Tidak heran jika hampir seluruh atribut superhero hanya berhiasakan karakter action dari kedua komik terebut, namun ternyata dibalik kesuksesan Superhero DC dan Marvel, ternyata mereka juga sudah bersaing kurang lebih hampir 1 abad lamanya. Sejak kapa kedua komik ini bersaing mari kita lihat fakta persaingan keduanya dalam merebut perhatian penonton.

Detektif Comic atau DC pertama kali beridir pada tahun 1934 dengan nama awal National allied. Produk awal dari DC bukanlah  komik melainkan majalah berjudul More Fun Comics yang membahas cerita-cerita lucu dan berbau humor Super Hero. Karakter awal dari DC marvel adalah Aquamen, Superboy, Green Arrow, Spectre dan Johnny Quick. Disis lain MArvel baru muncul sekitar 5 tahun berikutnya yakni tahun 1939 dengan nama ala Timely Publication. Pada awal kemunculan Marvel, komik-komik mereka sama sekali tidak membahasa Superhero melainkan kisah misteri dan tanpa karakter superhero satupun.

Superhero pertama kali muncul di dunia adalah Supermean dan Batman yang muncul tahun 1939 dari DC. Tokoh ini kemudan menginspirasi Marvel yang ikut-ikutan menciptakan karakter superhero pada tahun 1941 dengan karakter Superhero I Capatain Amerika yang digambarkan sebagai manusia serum dengan hati yang sangat bijak. Selain Capatain Amerika, Marvel juga menciptakan Miss Amerikan dan the Vision namun tidak satupun dari karakter ini mampu menyaingi Batman dan Superman yang sudha lebih dulu memiliki banyak penggemar. Karakter ini adlah langkah awal persaingan anatar DC dan Marvel sampai hari ini.

Persaingan yang semakin ketat di dunia perkomikan membuat DC berinovasi dengan mengalihkan karakter Super dan Batman yang selama hanya berkasi di dunia komik migrasi ke Layar Kaca dalam film Live Action. Tahun 1978, superhero pertama kali muncul di layar kaca adalah Supermen yang sangat fenomenal dengan teknologi yang sudah sangat mumpuni di zamannya, belum selesai dengan hit Superman, Marvel lagi-lagi harus gigit jari dengan keluarnya Batman dalam layar kaca pada tahun 1989 membuat Marvel semain terpuruk. 

Marvel yang tidka ingin ketinggalannya kemudian berupaya menciptakan Live Action Spiderman, Captain Amerika, Fantastic Four, Hulk, Punihsher dan Dr Strange, sayangnya kuantitas dalam kasus ini tidak menentukan kualitas. FIlm-film dari Marvel gagal total merebut perhatian sampai-sampai orang-orang lupa kalau Marvel pernah membuat superhero tersebut dalam bentuk film. Efek visual yang buruk, cerita dan naskah menjadi kambing hitam dari kegagalan Marvel.

DC yang berada di atas angin akhirnya terjungkal setelah terbosoan dari Film Batman dan Robin sangat buruk. DC yang awalnya sudah jauh di depan Marvel akhirnya terjungkal terlebih lagi actiong dan naskah yang buruk dengan Kostum yang aneh mebuat citra dari Batman yang sudah baik menjadi rusak. Banyak kritikus film yang mencemooh film tersebut. Seolah-olah memanfaatkan kesalahan dari DC, Marvel yang bangkit melalui film X-Man yang muncul tahun 2000 dan film Spiderman pada tahun 2002. Keuda film tersebut meladak dan membuat Superhero-superhero X-Man dan Spiderman menjadi perbincangan. Magic ini tidak lain muncul dari Tobey Mugure dan sihir dari Sony Picture smapai akhirnya Superman dari Christopher Reev dan Michael Keaton untuk Batman mulai dilupakan. Dunia viral media sosial membuat nama dari Marvel menjadi lebih gila sampai akhirnya Iron Man dan Puncaknya avengger muncul di layar lebar.

Meskiun terlihat kalah dalam persaingan superhero ada satu hal yang patut kita pelajari dari persaingan keduanya. In pain we gain, persaingan tidak membuat kita terpuruk akan tetapi harus berupaya dan berinovasi agar bisa terus berjuang, Perjuangan mungkin bukan jaminan kesuksesan, tapi menyerah adalah harga mutlak dari kegagalan.