Ilustrasi PErang Salin dan Tentara Crusade di medan perang

Makna Motto God Wills It atau Deus lo Volt di Perang Salib

Dzargon – Pada banyak cerita tentang sejarah mapun epos perang Salib, ada banyak kisah yang diceriatakan di dalamnya, namun dari semua kisah tersebut ada satu pekikan yang sering terulang dan ditemukan di hampir semua kisah-kisah yang berkaitan dengan Crusade. Motto tersebut ialah Deus lo Volt atau dalam bahasa perancis modern disebut Deus Vult.

Motto ini dalam film-film buatan Hollywood diteriakkan dalam bahasa Inggris yang berarti God wish it, sambil menunggang kuda dengan kecepatan dan menghunuskan pedang ke arah lawan mereka yang tidak lain adalah kaum Turki Seljuk.

Daftar Isi

Makna God Will It

Kata Deus le Volt pertama kali diteriakkan oleh peserta Konsili Clermont yang dilaksanaka pada tanggal 27 November 1095. Konsili yang dibuat sebagai respon Vatikan atas permohonan bantuan yang diajukan oleh Alexius I Komnenus untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Byzantium, Kristen Ortodoks Timur dan Merebut Yerussalemn dari tangan Turki Seljuk. Dalam pidato keagaamaanya yang berisi propaganda untuk berjuang mengangkat senjata di jalan tuhan, Paus Urbanus yang sangat berapi-api dalam setiap kalimat yang dia ucapkan di Konsili tersebut memicu hadirin berteriak Deus Vult.

Dalam pidato-nya tersebut, Paus Urbanus II menutup dengan pengampunan dosa bagi mereka yang pergi berperan merebut Tanah Suci. Doktrin yang paling kental selain Deus Vult adalah Membunuh Infidel (muslim) bukanlah sebuah pembunuhan tapi jalan menuju Surga.

Kaliman Deus Vult ini kemudian disampaikan dalam banyak bahasa seperti

  • Deus lo Vult
  • Deus le Volt (Bulgaria Latin)
  • Deus id Vult (Latin)
  • Dieux el Volt (Perancis kuno)
  • Deus hoc vult (Latin Klassik)
  • God Wills It

Makna dari Deus Vult ini sendiri berarti Tuhan menginginkan perang merebut Yerussalem seperti yang diminta oleh Paus Urbanus II.

Deus Vult

Dokumen yang berisi tentang pembentukan Perang Salib I yang penulisnya tidak diketahui (Anonymous). Dokumen ini diduga memiliki hubungan kuat dengan Bohemond I dari Antioka ditulis sekitar tahun 1100 – 1101, sebagai bentuk respon dari Konsili Clermont.

Dalam dokumen ini berisi tentang Pasukan Salib I yang dikumpulkan pada musim panas 1096 di Amalfi, sebuah pesisir di daerah Napoli, Italia. Tidak ada kepastian mengenai berapa jumlah dari mereka yang terkumpul namun diceritakan dengan jelas bahwa mereka sama-sama mengenakan penutup zirah berentuk salib dan menggotong salib di pundak mereka sambil meneriakkan “Deus le Volt!, Deus Le Volt!, Deus Le Volt!”

Dalam catatan Histroia Belli Sacri yang ditulis pada tahun 1131, 1 abad lebih setelah seruan Perang Salib I pertama dipidatokan Paus, seruang perang yang dilakukan oleh tentara salib ini atas kehendak tuhan.

Sebuah catatan tentang penaklukan Antiokhia, pada 3 Juni 1098, seorang penulis Anonymous dari Gesta mengisahkan bahwa dirinya adalah salah satu prajurit yang berhasil mengambil Benteng Antiokhia. Semua prajurit yang sudah berhasil masuk ke dalam benteng, naik ke atas ke menara-menara pengawas kemudian berteriak Deus le Volt. Dengan perasaan yang berbahagia atas kemenangan tersebut, kami juga meneriakkan hal yang sama.

Robert the Monk (1055 – 1122) yang juga menjadi saksi atas Pidato Paus Urbanus II, menganggap bahwa tulis Gesta tersebut terlalu kasar dalam menyampaikan pesan. Robert lalu menambahkan penggalan dari pidato yang disampaikan oleh Paus Urbanus II bahwa dia (Paus) kala itu meminta dengan hormat orang-orang kristen barat dari seluruh lapisan masyarakat baik kaya maupun miskin untuk bersatu membantu orang-orang Yunani yang ada di timur (Byzantium). Permintaan ini lah yang diklaim Robert sebagai makna dari Deus Vult.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *