Dzargon. Film drama yang dibintangi Leanardo De’ Caprio dan juga Kate Winslet berhasil meraih berbagai penghargaan perfileman dunia termasuk slaah satunya adalah Piala Oscar. Film yang diangkat dari kisah nyata yang diambil dari targedi tenggelamnya kapal Titanic di Samudra Antlantik berhasil menarik perhatian jutaan penonton dari seluruh dunia. 

Film yang direlease pada tahun 1998 adalah film yang menceritakan sebuah kisah yang diangkat dari peristiwa nyata yang terjadi pada tahun 1912. Kapal yang pernah menjadi kapal termegah dan tercanggih pada masanya dan diklaim tidak akan pernah bisa ditaklukkan oleh laut. Ironisnya dalam pelayaran pertama yang bermula dari Liverpool ke Amerika akhirnya tenggelam ditelan kekuatan alam Samudra antlantik setelah menabrak Iceberg atau Gunung Es.

Namun, bagaimanakah kejadian sebenarnya dari kisah nyata di balik tenggelamnya kapal Titanic, mengapa jumlah korban yang tenggelam begitu banyak dan apakah tidak ada penanganan khusus yang dilakukan oleh kru kapal pada saat kejadian tak terduga sehingga menelan banyak korban. Berikut ini beberapa fakta mengenai tenggelamnya kapal Titanic versi Dzargon.

Warga Jepang dalam Peristiwa Kapal Titanic – Pada perjalanan naas yang menenggelamkan kapal Titanic, ada seorang warga Negara Jepang yang berhasil selamat pada peristiwa tenggalamnya kapal Titanic. Namun pada saat kembali ke negara asalnya dan terbatasnya sumber informasi pada saat itu, warga jepang tersebut tidak mengakui bahwa dirinya ikut dalam pelayaran perdana dari Titanic. Ia malah bercerita bahwa dirinya tidak ikut dalam pelayaraan karena malu dianggap sebagai pengecut karena tidak ikut menjadi korban yang meninggal bersama dengan ribuan orang lainya yang dinyatakan tewas.

Automne Songe – Jika anda menonton film Titanic terdapat sebuah adegan dramatis dan emosional dimana sekelompok pemain musik (mini orchestra) yang tetap memainkan musiknya ditengah hiruk pikuk orang berusaha menyelematkan diri. Tahukan anda bahwa adegan ini adalah sungguhan yang diceritakan oleh para korban yang selamat. Anggota band ini membawakan sebuah lagu dengan judul Automne Songe Waltz karya dari Archibald. Lagu ini terus dikumandankan oleh band Titanic pada tanggal 10 April 1912 bersama dengan tenggelamnya sang mega bintang Titanic, namun sayangnya tidak satupun dari anggota band yang dinyatakan selamat termasuk sang pemimpin Orchestra, Wallace Hartley.

30 detik – Sebuah fakta yang mencengangkan bahwa jika saja sang penjaga menara bersiaga dan tidak terlambat 30 detik saja memberikan informasi mengenai sebuah gunung es raksasa berada di depan kapal. Kapten Smith yang pada saat itu dibayar dengan gaji 1.250 Pounsterling dalam satu bulan atau setara dengan 25.000.000 yang pada saat itu adalah sbeuah bayaran fantantis ternyata tidak berhasil menyelamatkan kapal terbesar di abad 19 tersebut.

Milton Hershey – Seorang pengusaha Coklat, bernama Milton Hershey, yang sangat terkenal pada masa itu berhasil selamat dari tragedi kapal Titanic. Faktor yang membuat nya selamat justru berita duka dari bisnis coklat yang ia kelola mendapat masalah sehingga ia membatalkan reservasi tiket yang telah dipesan dan tidak jadi berangkat ke Amerika bersama RMS Titanic.

Cerobong asap Palsu – Pada film yang berjudul Titanic terlihat bahwa kapal megah tersebut memiliki cerobong berjumlah empat buah yang bahkan saat ini kapal milik pelni yang mengangkut jumlah penumpang yang hampir sama banyaknya hanya memiliki satu buah cerobong Asap. Banyaknya jumlah cerobong asap dikarenakan bentuk mesin yang masih menggunakan sistem ketel atau mesip uap dengan bahan bakar batu bara memiliki ukuran yang sangat besar untuk menggerakkan kapal sebesar Titanic, namun siapa sangka kalau ternyata Kapal Titanic sebetulnya hanya menggunakan tiga cerobong asap sedangkan satunya hanya dibuat sebagai hiasan saja agar membuat kapal tampak lebih besar dan garang.

Sekoci Kapal Titanic – Pada saat sebuah kapal tenggelam, kapal penyelamat atau sekoci adalah solusi terakhir dalam proses penyelamatan penumpang, namun sayangnya pada saat peristiwa tenggelamnya kapal Titanic, Sekoci yang berangkat pada gelombang pertama tidak terisi penuh. Hal ini sangat disayangkan karena seharusnya jika sekoci yang berangkat pertama terisi penuh akan lebih banyak korban yang dapat diselamatkan. Penyebab kurang tanggapnya para kru kapal dan penumpang pada peristiwa ini karena kurangnya pemahaman mengenai pemberian pertolongan pada saat kejadian darurat. Padahal pihak penyelenggara perjalanan telah merencanakan pelatihan penanggulangan keadaan darurat pada tanggal 14 April 1912, namun ditiadakan tanpa alasan yang jelas.

Gunung Es dan Titanic – Sepanjang sejarah pelayaran, hanya ada satu kapal yang tenggelam dal gunung es, Kapal tersebut adalah Titanic. Ketinggian dari Gunung es tersebut mencapai 60 kaki. Sinyal bahaya dikirim ke kapten kapal hanya berselang 37 detik setelah kapal berbenturan dengan sisi dari gunung es. Instruksi perwira pertama, Murdoh untuk membalik laju baling-baling kapal agar berjalan ke arah yang berlawanan, namun rentang waktu yang cukup singkat dan kecepatan yang terlampau cepat yakni sekitar 22 knot tidak mudah dikendalikan dan akhirnya tabrakan tidak terhindarkan.

Perahu Penyelamat – Selain dari Sikoci sebenarnya ada perahu penyelamat yang hendak digunakan namuan tidak disertakan dalam pelayaran. Tidak ada alasan yang jelas mengapa sistem perahu penyelamat ini tidak digunakan dan digantikan dengan sistem Sekoci. Kemungkinan besar ketamakan manusia yang menganggap bahwa Kapal Tetanic sebagai kapal terkuat dan tak bisa tenggelam membuat semua prosedur penanggulangan bencana diharaukan begitu saja.

Gunung Es 30 abad – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Gunung es yang ditabrak oleh kapal Titanic memiliki usia lebih dari 1000 tahun sebelum masehi atau sekitar 30 abad yang lalu. Kecepatan kapal pada saat menabrak Iceberg berkisar 21 sampai dengan 22 knot cukup kencang untuk menghasilkan momentum yang merusak bagian lambung kapal berbahan besi.

Biaya Pembuatan Kapal Titanic – Anggaran yang dibutuhkan dalam pembuatan kapal Tetanic ternyata jauh lebih murah dari anggaran pembiyayaan pada saat pembuatan film Titanic. Sutradara film kapal Titanic, James Cameron bahkan rela mengeluarkan uang dalam pembuatan film tersebut sebesar 8 juta Dollar Amerika hanya untuk membuat film yang juga ternyata banyak dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu hentikan pembajakan Film karena ada banyak pengorbanan di balik pembuatan sebuah FILM.

Koki Kapal Titanic dan Alkohol – Dalam peristiwa tenggelamnya kapal Titanic ada seorang Koki yang tenggelam, namun berhasil selamat pada saat kecelakaan terjadi. Sebelumnya sang koki meminum Alkohol dalam jumlah banyak ternyata berhasil menjaga suhu tubuhnya selama berada di dalam air ketika kapal tenggelam dan selamat.