Dzargon – Dari pandangan fisika seorang wanita perawan akan terlihat dari utuhnya selaput darah yang berada di daerah vagina. Orang-orang kesehatan menyebutnya Hymen. Ketika sebuah benda tumpul berhasil penetrasi dan masuk ke dalam, maka selaput ini akan pecah dan mengeluarkan darah.
Banyaknya darah yang keluar tergantung dari bentuk selaputnya. Ada yang berceceran banyak dan mungkin juga ada yang sama sekali tidak terlihat ketika sudah pecah. Karean hal ini tidak semudah yang digambrkan di film-film tentang malam pertama atau ruda paksa yang hanya ditunjukkan dengan noda merah di seprai bekas adegan berlangsung.
Sungguh masalah ini tidak sesederhana itu!!!!
Kesucian adalah hal yang jauh lebih dalam dibandingkan ciri-ciri fisik yang disebutkan tadi. Di dalamnya adalah kehormatan yang nilainya melekat tidak hanya sang bidadari tak bersayap tapi juga lingkungan dan budaya yang disekitarnya.
Konsep kehormatan ada pada perilaku dari wanita itu yang tidak pernah tersentuh dengan zina dan kehidupan bebas. Zina ini bisa jadi kadang dilakuakn dengan sengaja oleh si wanita dengan sadar karena pergaulan yang pengen dikatakan modern.
Namun kadang juga dia adalah korban dari biadabnya para pemburu bidadari yang menjual sejuta janji atau malah direnggut dengan paksa dan tanpa perasaan merobeknya meskipun sang bidadari sudah berontak dan berteriak kesakitan.
Picik bukanlah Bidadari
Namun kadang ada juga wanita yang telah kehilangan keperawanannya dengan sengaja dan mengobral diri ketika masih mudah namun masih tetap menginginkan pasangan yang baik dan suci.
Kadang ada banyak hal yang ia lakukan agar mendapatkan pasangan yang terhormat seperti pura-pura pernah menikah siri atau malah merasa pernah menjadi korban pemerkosaan. Padahal sejatinya, dirinya saja yang mudaj di ajak ke kos ketika pacaran dengan sang kekasih.
Segala hala dilakukan untuk menutupi jika dirinya pernah bersenang-senang dengan zina yang ia pernah nikamti dengan sang kekasih. Tujuannya agar ketidak sucian yang ia berikan ke sang suami dapat di terima. Wanita seperti ini bukanlah bidadari.
Berbeda kasusnya jika di masa lalu ia pernah mengamali kecelakaan yang sangat tidak ia inginkan.
Strategi atau ide-ide klasik tersebut bukan lagi hal yang efektif untuk menaklukan kaum pria yang terhormat dari berbagai segi kehidupan. Pada umumnya orang yang berpengetahuan rendah atau awam mungkin akan sangat mudah terpengaruh dengan kebodohan dan keperdayaan penghibur yang mempublikasi hiburan yang membodohi kaum yang mudah terpengaruhi ini. Oleh karena itu mungkin akan menfatwakan hal-hal yang belum tepat seperti kiasan yang mengaitkan dengan kecelakaan. Akibat dari kebodohan tersebut, maka kenistaan dan siksaan dalam kehidupannya akan tetap berlanjut selama hidupnya yang akan tetap akan menjadi suatu tekanan batin yang begitu mendalam di dalam dirinya sendiri walaupun tidak di lahirkan rasa kenistaan di hatinya.
Jika hal yang demikian terjadi sungguh bukanlah suatu keinginan yang ingin di capainya, melainkan justru akan suatu sikap serta sifat-sifat pesimis ataupun sinis untuk diri sendiri yang terlahir dari bentuk sebuah kekeluargaan selama hidupnya yang jauh dari rasa tanggung jawab sebagai seorang istri yang utuh atau ibu yang baik untuk anak-anaknya. Jika sudah seperti ini maka sifat-sifat yang mempengaruhi psikologinya dan akan menghantuinya jiwa yang akan terus menyelimuti selama hidupnya. Dan akan menyeretnya kedalam limbah kenistaan.
Hidup itu terus berlanjut dan tidak hanya berhenti sampai disitu. Jika memang permasalahan yang demikian telah terlanjur terjadi maka tiada salahnya jika kita sampai mencoba untuk perbaikannya.
Leave a Reply