Dzargon – Bagi mereka para pendaki dan pecinta alam tentu saja memiliki sebuah cita-cita agung mendaki gunung tertinggi di dunia yakni Gunung Everest. Tentu saja karena ingin merasakan sensasi berada di puncak paling tinggi yang ada di dunia. Tapi yakin ingin mendaki gunung Everest? Pertimbangan pertama untuk mendaki gunung Everest bagi para pendaki Indonesia ternyata tidak dihitung dari seberapa sulit medan, tingkat kemiringan track, suhu udara dan teknis pendakian melainkan dari biaya pendakian yang sungguh luar biasa.

Kendati diminati banyak pendaki dari seluruh dunia, gunung dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut ini memiliki ketingian rata-rata pesawat terbang komersil. Para pendaki harus mempersiapkan fisik yang kuat dan perlengkapan serba komplit bahkan untuk bernafas saja akan membutuhkan bantuan tabung oksigen. Sangkin susahnya pendakian, pemerintah Nepal akan membatasi jumlah pendaki Tahunan dari gunung Everest.

Gunung Everest akan menjadi satu satunya gunung di dunia yang membutuhkan prasyarat khusus untuk mendapatkan izin pendakian. Syarat yang diajukan pemerintah Nepal hanya ditujukan bagi mereka yang sudah mendaki gunung di atas ketinggian 6.500 meter diatas permukaan laut. Hal ini tentu saja akan menjadi penghalang bagi para pendaki nasional, karena Gunung tertinggi di Indonesia saja belum mencapai ketinggian 4.880 mdpl dengan kata lain anda harus keluar negeri terlebih dahulu untuk mendaki gunung tinggi lainnya seperti Aconcagua agar dapat bergabung dengan tim pendakian gunung Everest. Selain hal tersebut, Pemerintah Nepal sudah mengeluarkan larangan pendakian bagi mereka yang cacat, lanjut usia dan masih remaja.

Syarat lain yang juga bikin geleng geleng kepala adalah biaya pendakian yang luar biasa.Untuk mendaki gunung Himalaya, Para pendaki harus membayar tiket pendakian sekitar 11.000 US dollar atau setara dengan 150 juta rupiah. Sangat luar biasa bukan? Tapi belum cukup sampai disitu, biaya 11.000 $ hanya untuk tiket masuk dan belum termasuk biaya perlengkapan, ransum, tabung oksigen, biaya pemandu (Serpha), pemanggul barang bawaan dan juga pesawat ke Kathmandu. Baca: Perlengkapan Pendakian Gunung Everest.

Selama ini popularitas puncak Everset semakin meningkat dengan banyaknya film-film yang bertemakan pendakian gunung Everset di angkat ke puncak layar lebar, sebut saja Vertikal Limit dan Mount Everest membuat banyak pendaki ingin merasakan sensasi dinginnya puncak ini. Al hasil, Pemasukan terbesar ddari Nepal tidak lain berasal dari pendakian gunung Everest. Jika di total seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendaki gunung Everset termasuk harga tiket masuk sebesar 11.000 US$, kemduian biaya Serpha, kuli panggul, pesawat, tabun oksigen dan makanan, biaya termurah tetap akan mencapai angka 560 juta rupiah. Biaya ini setara dengan perjalana haji sebanyak 11 Kali ditambah oleh-oleh dari Arab Saudi

Selama ini para pendaki adalah orang orang yang berasal dari Eropa, Amerika Serikat dan mereka harus masuk dalam golongan konglomerat dan masih muda agar bisa melakukan pendakian. Cara lain bagi mereka yang “kurang mampu” paling tidak berani mencari sponsor dari lembaga penelitian atau peralatan outdoor agar mimpi untuk berdingin dingin ria di puncak Everest dapat terwujud. Hal serupa juga pernah dirasakan oleh Clara Sumarwati, pendaki asal Jogja yang mendapatkan sponsor dan berhasil merasakan puncak gunung tertinggi di dunia itu pada tahun 1996. Sponsor tidak lain adalah Pemerintah Republik Indonesia.