Cewek cantik dan manis imut

Belajar Bahasa China dengan Cerita Humor Mandarin

Dzargon – Berikut Humor Basa Mandarin yang keren dan lucu buat kalian yang sedang ingin belajar bahasa China.

Cerita Lucu I – Semangat

Di Taipei, seorang pengendara motor kehabisan bensin di jalan. Setelah berjalan jauh dan berkeringat, dia pun menuntun motornya masuk ke sebuah SPBU yang sepi.

Petugas SPBU yang sedang bengong dari jauh melihat pengendara motor itu masuk ke halaman SPBU-nya. Pengendara motor pun berteriak dari jauh,

“Xiansheng, bang wo jiayou!” (artinya: Tuan, tolong bantu saya isi bensin).

Petugas itu pun terhenyak dan lalu berteriak

“O, hao! Jiayou, jiayou!!” (Oh, baik, Ayo, ayo semangat)

p.s.

Dalam Mandarin, “jiayou” punya 2 arti:

  1. Mengisi bensin
  2. Ayo semangat!

Tulisan dan nadanya pun sama persis.

Cerita Lucu II – Bersulang

Ada kisah seorang Cina dengan seorang Jepang yang saling tak mengerti bahasa mereka masing-masing pergi ke restoran makan bersama.

Dengan bahasa Inggris seadanya mereka saling menyetujui makanan yang dipesan dan ketika makanan datang mereka mulai makan.

Setiap kali orang Cina tersebut mengangkat gelasnya, ia berkata kepada kawan Jepangnya,

“Gan bei!”(baca: kan pei!; artinya: “bersulang!”)

Orang Jepang nya semula tertegun, namun ia kemudian melanjutkan makannya. Hal ini terulang lagi setiap kali orang Cina tersebut hendak minum, ia mengucapkan

“Gan bei!” (baca: kan pei)

Si orang Jepang ini hanya mengangguk, diam sebentar kemudian melanjutkan makannya.

Tak lama kemudian orang Cina itu kembali meneriakkan

“Gan bei!” sambil mengangkat gelas.

Kali ini orang Jepang itu meletakkan alat makannya
lalu berkata lantang kepada kawan Cina nya,

“It’s all right if you CAN’T PAY! I will pay!”

Cerita Lucu III – Tawar Menawar

Di Taipei, ada seorang gagap yang masuk ke bar Aloha. Dia pun langsung duduk di meja bartender, dan bertanya:

Gagap: Na…na…ping jiu duo…duo…shaoqian? (bir itu berapa duit?)
(sambil menunjuk bir di rak bartender)

Bartender: Zheping ma? (Yang ini?) (sambil memegang 1 botol)

Gagap: Dui! (benar!)

Bartender: 4000 kuai (4000 dolar)

Gagap: ni kai…kai…kai…(ceritanya si gagap belum selesai ngomong lalu dipotong si bartender)

Bartender: hao, wo kai! (baik, saya buka!)

Gagap: kai…kai…wanxiao. (bercanda kamu)

Arti:
1. Ping: botol
2. Jiu: bir/arak
3. kai: buka
4. wan: main
5. xiao: tertawa
6. kaiwanxiao: bercanda

Cewek amoi manis cantik dan skesi paha mulus betis putih

Cerita Lucu III – Dijamin Tidak Luntur

Ada 1 orang pebisnis garmen di ITC Mangga Dua, namanya Akiong. Dia pergi ke Guangzhou mencari baju-baju baru.

Di Guangzhou, Akiong berdiri di 1 toko baju besar dan tertarik membaca 5 huruf slogan Mandarin di depan toko itu.

Tulisannya: BAOZHENG BU TUISE (dijamin tidak luntur)

Dan Akiong pun membeli baju dari toko itu sebanyak 4 kontainer 20′ untuk dikirim ke Jakarta. Akiong pun menggunakan slogan itu di tokonya juga di ITC Mangdu:

DIJAMIN TIDAK LUNTUR

Satu minggu kemudian, pelanggan Akiong datang ke toko Akiong dan marah-marah, “Gimana nih bos, katanya ga luntur. Kok ini ketumpahan air putih dikit aja dah langsung luntur?”

Karena bertanggung jawab, Akiong pun datang lagi ke toko di Guangzhou itu dan marah-marah juga ke toko Guangzhou. Akiong pun menunjuk slogan toko di Guangzhou itu.

Dengan enteng, bos toko Guangzhou itu bilang, “Xiansheng, zai Zhongguo women cong you wang zuo du: TUISE BU BAOZHENG”. Arti: Tuan, di China kita baca dari kanan ke kiri: LUNTUR TIDAK DIJAMIN.

Arti:
1. Baozheng: Dijamin
2. Tuise: Luntur
3. You: Kanan
4. Zuo: Kiri

Amoi Seksi Toge belahan dada besar operasi Palstik dan suntik silicon

Ada 1 bule yang masuk restoran steak di Taipei. Waiter pun
menyodorkan menu dalam bahasa Mandarin ke bule ini. Bule ini ga bisa
baca. Lalu dia pun sembarang pilih harga yang lumayan murah: HUANGGUA
(ketimun)….S10

Tak lama kemudian datanglah sepiring acar. Otomatis bule pun ga bisa
cuma makan ketimun alias acar itu. Dia pun menengok2 sebelah mejanya
dan melihat seberang mejanya ada yang makan steak. Dia pun
berpikir, “Nah, gua mau makan itu saja!” Tapi dia ga tahu namanya
dalam Mandarin.

Saat dia masih berpikir, tiba2 orang di sebelah mejanya yang sedang
makan steak itu berteriak ke waiter, “Shuaige, zai yige!” (Cowok
ganteng, 1 lagi!).

Setengah menit kemudian, datanglah sepiring steak lagi ke meja yang
teriak tadi. Bule pun berpikir, “Oh namanya ‘zai yige (1 lagi)’.”

Lalu dia pun berteriak dengan pede ke waiter juga, “Shuaige, zai
yige!” Dan datanglah ketimun lagi.

hehehehe…

====================================================================================
====================================================================================

Penyu dan Naga

Ada seekor penyu kecil yang baru menetas di pantai. Dia pun segera
menerobos pasir dan tibalah dia di Laut China Selatan. Setelah
berenang di tengah laut, dia melihat sebuah makhluk aneh berwarna
putih berbentuk kotak di permukaan air laut. Sang penyu kecil pun
mendekati makhluk aneh itu dan bertanya, “Hai, ni shi shenme a?”
(arti: hai, kamu itu apa ya?)

Makhluk itu menjawab, “Wo shi long.” (saya adalah naga). Setelah
kenalan, penyu kecil pun meninggalkan naga.

Seratus tahun kemudian, penyu kecil yang sekarang sudah berubah
menjadi besar tiba-tiba bertemu lagi dengan makhluk putih, teman
kecilnya dulu yang tidak berubah. Tapi, karena sudah lama tak
berjumpa, penyu pun lupa nama makhluk ini. Sang penyu pun mendekat
dan menyapa, “Hai, women yiqian haoxiang jianguomian. Ni shi shenme
a?” (Hai, sepertinya kita dulu pernah berjumpa. Kamu itu apa ya?)

Lagi-lagi makhluk putih ini menjawab, “Wo shi long.”

Penyu pun berkata, “Qiguai. Yiqian wo xiao shishou ni jiu zheme da,
xianzai wo zhangda le ni haishi zheme da. Ni daodi shi shenme long
a?” (Heran. Dulu saya kecil kamu berbentuk begini, sekarang saya
sudah gede kamu juga masih berbentuk begini, tidak berubah. Kamu itu
sebenarnya naga apa ya?)

Makhluk itu menjawab, “Wo shi baolilong!” (saya adalah
styrofoam /gabus)

Di Mandarin, styrofoam adalah bao3li4long2 (naga yang selalu cantik).

————————————————————————————-
————————————————————————————-

Alkisah ada seorang guru pramuka dari murid yang bernama Xiao Ming, menyuruh muridnya agar setiap hari melakukan sebuah kebajikan, setelah melakukannya kemudian melaporkan apa yang sudah diperbuat.
Suatu hari penuturan kebajikan Xiao Ming dan Xiao Mei adalah menuntun seorang nenek menyebrang jalan. Guru menanyakan bagaimana laporan kebajikan tersebut mereka lakukan.

Xiao Ming berkata “Saya yang menuntun nenek itu!”
Xiao Mei menimpali “Saya yang membantu Xiao Ming (menuntun)!”
Gurunya bertanya, “Menuntun seorang nenek, mengapa harus sampai dua orang?”

Keduanya langsung menjawab, “Sebab nenek itu bersikeras tidak mau menyebrang
jalan, dan lagi tenaganya sangat kuat, jadinya….”

=-=-=-=-=-=-=-=-=
ringkasan cerita: Kepolosan anak kecil yang ingin berbuat kebajikan, hingga seorang nenek yang tidak mau menyebrang jalan pun mereka paksa untuk
menyebrang jalan.. hehehehehehe

————————————————————————————-
————————————————————————————-
Jaman dulu, ada 1 orang Hokkian dan Betawi yang tersesat di hutan rimba Tangerang. Keduanya merasa sangat haus mencari jalan keluar.Tiba-tiba mata mereka tertumbuk ke 1 kelapa yang tergolek di tanah. Terjadilah dialog ini:

Hokkian: Hei, ada ya! (note: dalam bahasa Hokkian, kelapa = ya)
Betawi: Bukan. Ini namanya kelapa!
Hokkian: Ini ya!
Betawi: Kelapa!

Mereka pun bertengkar dan sepakat siapa yang benar boleh minum isi kelapa itu. Mereka pun berjalan sambil menenteng kelapa dan akhirnya sore hari bertemu dengan perkampungan penduduk. Si Betawi pun bertanya ke penduduk Betawi 1:

Betawi: Bang, mau tanya. Ini namanya kelapa kan?
Betawi 1: Ya! (maksudnya Iya)
Hokkian: Tuh apa owe bilang. Ini namanya ya!

Tak puas, mereka pun bertemu lagi dengan Betawi 2.
Betawi: Bang, bang mau tanya. Ini namanya kelapa kan?
Betawi 1: Ya!
Betawi: ???!!!

Ket: Dalam Mandarin, kelapa = ye2zi. Dalam Hokkian adalah yaci,
disingkat ya.

————————————————————————————-

versi Bule dan Bali:

Pada suatu hari, sepasang turis lokal pergi berlibur ke Bali. Di
sana mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti, Ubud, Danau
Batur dan Tanah Lot. Setibanya di Tanah Lot, Pasangan itu
memperdebatkan sesuatu hal yang sepele.

Si suami berkata, “Menurut papan penunjuk arah di depan sana, tempat
ini namanya Tanah Rot.” Namun si istri membantah, “Nggak, tempat ini
namanya Tanah Lot” “Tanah Rot!” kata si suami. “Nggak, Tanah Lot!”
bantah si istri lagi. “Tanah Rot!” “Tanah Lot!”

“Ya, udah, daripada kita ribut, nah … tuh ada orang berpakaian
adat Bali, kita tanya aja orang itu. Aku yakin dia tahu banyak akan
tempat-tempat wisata di sini,” kata si suami. Lantas ia bertanya
kepada bapak tua yang berpakaian adat Bali tersebut. Katanya, “Pak,
numpang tanya, yach … tempat ini namanya Tanah Rot atau Tanah Lot?
sebab menurut papan penunjuk jalan itu, tempat ini namanya Tanah
Rot, sedangkan di peta katanya tempat ini bernama Tanah Lot.”

“Namanya Tanah Rot”, jawab si bapak tua. “Tanah Rot, Pak?” Kata si
suami seolah tidak percaya. “Ya, benar,” jawabnya lagi. Lantas si
suami berkata kepada istrinya, “Tuh kan … aku bilang juga apa.
Tanah Rot, ya, Tanah Rot!” “Jadi bukan Tanah Lot, khan, Pak?”,
katanya kepada bapak tua tersebut. “Bukan!” “Wah, kalo begitu terima
kasih banyak ya, Pak,” kata si suami. “KEMBARI…,” jawab si Bapak
Tua sambil berlalu dari tempat itu.

Cerita tentang sepasang sahabat yang berasal dari suku di China:
Hakka (Khek) dan Melayu sebut saja yang Hakka bernama A Hong, dan
yang Melayu bernama Somat.
Suatu hari mereka pergi berburu. Dan pada tengah hari, si Ahong
melihat
seekor babi hutan (celeng) yang sedang makan. Sambil mengambil
posisi dia
mulai membidikkan senapannya. Somat yang melihat Ahong mulai beraksi,
bertanya :

Somat : Hong, ada apaan ?
Ahong : Sssttt.. Mosang… (hakka: Mo Sang = Jangan bersuara)

Somat pun mencoba mengintip ke arah ahong membidikkan senapan dan
melihat seekor babi hutan.
Somat : Itu sih celeng Hong, bukan Musang.
Ahong : MOSANG!
Somat : CELENG!

Karena keributan ini si celeng pun sadar dan kabur. Somat dan Ahong
pun
sama-sama tertawa menyadari kesalahan mereka masing masing.
Sore harinya mereka sampai di sebuah danau kecil, dan karena udara
yang panas, mereka pun memutuskan untuk mandi-mandi sebentar. Ahong
masuk terlebih dahulu, dan tiba tiba terdiam tidak bergerak.

Somat : Kenape Hong, kok diem kaya patung gitu ?
Ahong : Malu..
Somat : malu kenape, sama sama laki.
Ahong : Bukan.. Itu ada malu.. (sambil menunjuk ke atas)

Somat melihat ke atas dan melihat lebah-lebah madu sedang
beterbangan di
sekitar sarangnya yang diganggu elang.

Somat : OO.. Itu MADU, di kepak elang.
Ahong : PAK LANG ??? (Hakka: Pak Lang = Ratusan) haiyah.. Itu ada
BELIWU LIWU ah.. (maksudnya beribu-ribu).

=====================================================================================

Deng Xiaoping, seorang pria Taiwan yang sangat kaya tetapi tidak memiliki
kemampuan berbahasa Inggris tiba di airport New York. Setelah mengantri di imigrasi, saat mencap paspor, petugas menanyakan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kunjungannya ke USA.

Pertanyaan pertama imigrasi: “Apa nama terakhir dari Presiden Pertama kami?”

Karena tidak mengerti bahasa Inggris dengan baik, dia menduga bahwa petugas
menanyakan nama keluarganya (surname). Lalu dia menjawab: “Wo xing Deng (dibaca:
wo sing Teng).” Dalam Mandarin berarti: “Marga saya Deng”). Fyi, dalam budaya
Chinese, orang Chinese selalu memperkenalkan marganya dulu saat kenalan pertama
kali.

Petugas mendengar “Washington!” (sama bunyinya) lalu dia melanjutkan ke
pertanyaan ke-2: “Untuk apa kamu mau pergi ke US?”

Pikirnya, secara logis tentu sekarang dia menanyakan nama saya. Lalu dia
menjawab: “Xiaoping.”

Petugas mendengar : “Shopping!”

Pertanyaan ke-3: “Kendaraan apa yang kamu kendarain di Taiwan?”

Turis itu berpikir, dia ditanyakan statusnya di Taiwan, dan menjawab dalam
bahasa Hokkien: “Bo bo.¡± (dalam Hokkien berarti: “Belum beristri”).

Dan petugas mendengar: “Volvo!” lalu dia tersenyum dengan hormat dan bertanya
lagi.

Pertanyaan ke-4: “Siapa penyanyi pop yang paling terkenal di USA?¡±

Saat ini lelaki Taiwan sudah mulai tidak sabar dan mulai berkata dengan keras
dalam bahasa Hokkien: “Mai Ko Cai Seng.” (arti: “Jangan main-main lagi dengan
saya”).

Petugas mendengar: “Michael Jackson!”

Kagum akan pengetahuan si turis, petugas mencap paspornya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *