Dzargon – Peran Wanita dalam Sektor Industri tidak dapat dipandang sebelah mata, baik hanya jadi tim assemble kelas buruh atau malah pemilik modal sehingga mendapatkan tempat diareal Industri. Peran wanita penting lainnya ada pada ujung tombak pemasaran yang sering dikenal dengan nama Sales Promotion Girls atau SPG.

Baca Juga : Tugas dan Tanggung Jawab Seorang SPG

Daya pikat perempuan baik itu dari segi keterampilan menyampaikan penjelasan mengenai produk (Communication Skill) dan juga daya tarik fisik seperti kecantikan wajah dan keseksian tubuh juga menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri. Buktinya pada setiap event launching barang kelas menengah ke atas, setiap boot dari perusahaan akan disisi oleh SPG yang tentu saja dengan bayaran yang lumayan mahal. Peran SPG sangat vital dalam setiap event, tidak lagi sekedar menjadi pelengkap atau pemanis Boot tapi juga bisa meningkatkan animo dan tingkat keramaian suatu boot dan event.

Seorang wanita yang ingin menjadi profesi, tidak hanya memiliki keberanian untuk berpenampilan terbuka dan seksi seperti kebanyakan imeg yang sudah melekat dari SPG, tapi juga harus menjadi brand aabsedor dadakan yang paham betul mengenai spesifikasi dari produk yang dijajakan. Hasilnya banyak pebisnis yang tidak sungkan merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk memajang satu atau dua orang SPG di Boot mereka.

Keberadaan SPG menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan Marketing dari suatu produk. Kebutuhan akan keberadaan SPG membuat SPG menjadi suatu profesi yang layak dipertimbangkan. Melihat peluang kerja dan pangsa pasar yang besar, akhirnya banyak dari para Cewek IGO dan ABG yang mulai terjun ke Industri SPG.

Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Menjadi SPG

Untuk dapat terjun dan menjadi seorang SPG tentu saja tidak muda. Banyaknya peminat membuat para agen penyalur SPG menjadi banyak pilihan dan bebas memilih wanita yang sesuai dengan kriteria mereka. Hasilnya seleksi dilakukan agar kualitas SPG yang dihasilkan tidak hanya cantik dan seksi tapi jug amenguasai produk dengan baik. Lalu ditambah dengan pampilan yang menarik wajar saja jika sekali event SPG sekelas IIMS selama 11 Hari mampu memberikan bayaran sampai 11 Juta Rupiah untuk seorang SPG profesional.

Para wanita yang kemudian lulus di agent-agent penyalur SPG ini tidak hanya laris ketika ada event atau pameran produk baru tapi juga banyak disalurkan ke Toko-toko dan mal, lalu acara seremonial, launching, gathering dan terkadang juga ditemukan di pernikahan kelas atas. Belakangan ini banyak SPG rokok yang juga yang jalan berkeliling dari cafe ke cafe menawarkan produk langsung ke konsumen.

Bisa dikatakan hampir semua produk yang dijual membutuhkan peran SPG, bahkan pada acara yang bersifat religius sekalipun, SPG cantik dan seksi terkadang disuguhkan seperti pada saat proses jual beli hewan Kurban. Kesadaran para pengusaha menggunakan jasa mereka tentu saja karena produk yang dijual dengan bantuan SPG jauh lebih laris dibandingkan dengan produk yang dijual dengan cara Konvensional.

Meskipun peran penting SPG dari proses memperkenalkan produk sangat disadari, namun sangat sulit dihindari kesan sebagian besar SPG hanya menonjolkan sisi kewanitaan dan sensualitas semata agar calon pembeli simpatik dan mendekat untuk sekedar menjelaskan mengenai produk yang dijual. Hasilnya Stigma negatif pun tak pelak melekat ke SPG menjadi sebuah konsekuensi yang harus di terima oleh para SPG. Resiko SPG diraba saat menjelaskan, digoda bahkan sampai diajak kencan semalam tentu saja menjadi fenomena yang tumbuh searah dengan popularitas SPG. 

Namun terlepas dari stigma negatif dan sisi sensualitas SPG, peran SPG dalam dunia marketing tentu saja sangat erat kaitannya. SPG menjadi salah satu kebutuhan pasar yang tidak boleh hilang, bahkan jauh lebih buruk dari sayur tanpa garam. Wajar saja jika banderol marketing sebuah perusahaan bahkan sampai 30 % dari biaya produksi total.

Daya tarik wanita lagi-lagi menjadi satu nilai plus dalam sisi Marketing. Sayangnya nilai dari sebuah promosi produk menjadi bergeser. Sejatinya iklan merupakan sebuah media informatif yang memberikan informasi mengenai produk harus digeser oleh porsi wanita dalam setiap iklan. Bahkan hal ini sampai masuk ke rana yang seharusnya tidak membutuhkan wanita keberadaan wanita dalam iklan tersebut lantas tetap menghadirkan sosok wanita seksi. Sebut saja iklan mesin air, iklan ban motor, mobil, bahkan sampai aki motor pun menggunakan jasa wanita seksi dalam setiap penayangan.