Daftar Isi
5 Cara Membuat Kamu Menjadi Lulusan Sarjana Jadi Incaran Perusahaan Meskipun IPK Kamu Rendah. Cumlaude Bukan Segalanya Guys
Dzargon – Indeks Prestasi Komulatif terkadang menjadi hal yang menakutkan bagi mahasiswa. Hal ini disebabkan adanya doktrin mengenai kesuksesan kamu ditentukan oleh IPK tinggi sehingga banyak Mahasiswa Baru yang mulai membuat program untuk mendapatkan IPK tinggi dan sebagaimana yang diketahui, tidak semua Mahasiswa bisa tetap bersaing di bidang akademik atau bahkan sebagaian besar lainnya baru sadar di akhir-akhir semester sehingga sangat sulit mengulang semua mata kuliah yang lulus dengan nilai rendah.
Lantas bagaimana Nasib calon Sarjana yang akan lulus dengan IPK rendah? Memang beberapa hal akan dengan mudah didapatkan dengan IPK tinggi seperti melanjutkan ke jenjang program magister, kemudahan mendapatkan beasiswa, dan juag dipertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan. Namun bagi kalian yang IPKnya rendah, apakah dunia sudah kiamat?
Jangan putus asa dulu guys, IPK tinggi memang mantap, namun bukan jaminan kesuksesan hidup seseorang kelak. Mari kita mengambil contoh konkrit saja mengenai orang-orang yang gagal di Universitas namun berhasil mempekerjakan banyak lulusan Sarjana dan Magister bahkan membiayai beberapa sekolah Doktor. sebut saja Bill Gates, Mark Zukerberg, dan Steve Jobs. Tiga contoh bisa jadi suri tauladan bagi kalian yang khawatir hanya karena IPK kalian rendah.
Jadi jika IPK saya rendah, saya harus bagaimana? Nah pertanyaan ini sebenarnya tidak susah untuk dijawab, hanya sulit untuk dilakukan jika kalian punya kemauan yang kuat maka IPK rendah bukanlah penghalang bagi kalian. Paling tidak berikut ini ada Tips dari Owner Dzargon.com buat agar bisa menjadi calon Sarjana yang sukses meskipun dengan IPK Rendah.
#1. Mengikuti Organisasi
Pengalaman dalam berorganisasi tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada banyak hal yang ada di Organisasi dibutuhkan di dunia kerja bahkan tidak didapatkan dunia akademis universitas. Beberapa hal yang penting seperti kemampuan bernegosiasi, time manajemen, bekerja dalam tim, bekerja dalam tekanan, kemampuan mencari informasi dan masih banyak lagi. Beberapa kasus ditemukan bahwa HRD sering kali menanyakan pengalaman organisasi seseorang dalam bekerja, asal jangan san saja ikuti organisasi yang kerjanya Demonstrasi, bisa jadi nama kamu langsung di Black List oleh perusahaan karena takut kena demo oleh karyawan barunya.
#2. Mengikuti Kompetisi
Kompetisi memang menjadi hal yang paling bergengsi ketika masih menyandang status pelajar dan mahasiswi, karena sebagai salah satu wadah unjuk gigi yang bernilai positif dan dapat uang. Namun itu bukan kuncinya, memenangkan lomba akan menjadi salah satu bahan pertimbangan paling berat untuk menolak kamu ketika itu dituliskan di CV apalagi jika lomba tersebut sebidang dengan kemampuan kamu, misalnya lomba teknologi hemat bahan bakar untuk mereka yang kerja di Teknik mesin atau juara lomba menciptakan desain bagi mereka yang kuliah di dekavi atau arsitektur. Jadi IPK kamu nomor dua, asal tidak hancur-hancur amat misalnya di bawah 2,00.
dpk.ubaya.ac.id |
#3. Internship
Jadwal perkuliahan secara normal hanya berjalan 30 sampai 35 minggu dalam setahun. Hal ini berarti kamu memiliki waktu paling 17 minggu atau setara dengan 4 bulan waktu libur dalam setahun. Waktu kosong tersebut sangat baik digunakan untuk mencari pengalaman kerja, karena kebanyakan perusahaan lebih menyukai lulusan freshgraduate dengan pengalaman kerja. Pengalaman kerja memberikan Skill nyata dibandingkan dengan membaca teori di dalam kelas. Tidak salah nya mencoba mengajukan kerja magang 4 bulan atau bahkan part time di perusahaan yang sesuai dengan bidang kamu untuk mengisi waktu liburan dan mendapatkan pengalaman kerja. Jika pekerjaan kamu memuaskan bukan tidak mungkin kamu akan diangkat menjadi karyawan tetap diperusahaan tersebut.
#4. Fokus Pada Skill Tertentu atau Masuk Komunitas
Saat ini bekerja di sebuah perusahaan atau di Instansi pemerintah bukanlah hal satu-satunya yang kamu cita-citakan untuk dapat mendapatkan penghasilan atau pekerjaan. Tinggi daya beli Masyarakat dan kemajuan ekonomi membuat iklim wirausaha di Indonesia semakin besar dan mudah. Nah tentu saja dalam berwirausaha tidak hanya dibutuhkan pengetahuan mengenai teori tapi juga praktik yang terkadang sedikit berbeda dengan Teori.
Misalnya kalau kamu kuliah bidang Tata Boga, mungkin saja kamu sudah bisa membuat masakan yang sangat enak namun dengan bahan murah, namun karena tidak mengetahui pasar, hasilnya toko kamu tetap sunyi. Karena ada beberapa hal yang membuat pembeli datang di toko kamu selain kualitas masakan kamu. Nah pengalaman ini sangat banyak dan murah di dapatkan melalui komunitas atau kursus hardskill. Oleh karena gabunglah dengan komunitas sehingga kamu memiliki banyak teman dan informasi di skill yang kamu minati.
#5. Belajar Bahasa Asing
Jika peluang kerja di dalam negeri sulit? Bagaimana dengan luar negeri? Sistem recruitment perusahaan berbeda jauh dengan sistem recruitment di dalam negeri yang kadang tes-nya jauh berbeda dengan pekerjaan. Misalnya apapun pekerjaan pasti tesnya adalah Tes Potensi Akademis atau Tes. Padahal ketika kerja tempatnya nanti di lapangan sebagai Helper atau maintenance Engineer. Beberapa perusahaan luar negeri tidak mensyaratkan Ijazah dengan IPK tinggi namun membutuhkan CV yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jika sudah punya pengalaman kerja saat magang atau pernah kerja di perusahaan kecil dengan Skill yang tertentu, maka sisanya cantumkan Skill tersebut dalam CV kalian lalu belajarlah bahasa Asing paling tidak Bahasa Inggris karena lapangan pekerjaan di luar negeri jauh lebih besar dan tentu saja gajinya lebih tinggi.
Leave a Reply