Laporan Praktikum Pengukuran pH

Pengukuran pH

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kondisi suatu larutan atau air limbah sangat berhubungan dengan pH, karena pH memiliki karakteristik penting dari air limbah. Kondisi pH suatu larutan berbeda-beda satu sama lain, dikarenakan partikel atau senyawa yang menyusun larutan tersebut juga berbeda-beda. pH juga bisanya digunakan sebagai parameter acuan bagi penelitian-penelitian sebelum menggunakan suatu larutan.

Pada air limbah tentunya pH sangat sensitif pada kondisi ini. Pada pengolahan air limbah sebelumnya kita harus tahu berapa pH air tersebut agar didapat hasil yang sesuai keinginan. Contohnya pada pengolahan limbah yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia, tentunya kondisi ini harus sesuai dengan syarat yang harus dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu sangat penting sekali mempelajari kandungan pH suatu larutan. Pada kegiatan ini mahasiswa dituntut mampu melakukan pengukuran pH pada air limbah.

Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan karena menghasilkan zat beracun. Selain itu, dampak lainnya adalah menciptakan media untuk tumbuhnya kuman penyakit yang dapat merugikan kesehatan manusia. Bila dibiarkan, air limbah akan berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila air limbah ini merembes ke dalam tanah yang dekat dengan sumur maka air sumur itu tidak dapat dimanfaatkan lagi

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:

  1. Mengetahui pH air dan air limbah.
  2. Mahasiswa mengetahui cara pengukuran pH air atau air limbah.
  3. Mahasiswa mengetahui pengaruh perubahan suhu pada pH air atau air limbah.

Bab II. Tinjauan Pustaka

PH merupakan karakteristik penting dari air limbah karena pH mempengaruhi reaksi-reaksi. Besar dan kecilnya nilai pH suatu limbah dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia yang terkandung. Karena itu pH air atau air limbah akan berbeda-beda sesuai kandungan senyawa kimianya. Pengolahan air limbah baik secara biologis maupun kimiawi, dapat berjalan dengan baik jika dilakukan pada pH yang tepat. Karena itu mengetahui pH air limbah sangatlah penting. Untuk dapat mengetahui pH air limbah dengan baik, maka mahasiswa perlu mempraktikkan dan membiasakan diri dalam pengukuran secara langsung (Sugeng Triyono,2010).


Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk cair, gas dan padat

dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan

kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit

disentri, tipus, kolera dan sebagainya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak

mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan akan menimbulkan gangguan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan air yang kotor dan sanitasi lingkungan yang tidak baik (Harold, 2003).

III. METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 16 September 2016, pukul 09.30 WIB. di Laboratorium Rekayasa Smber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum ini botol sampel, gelas beaker, pH meter, pipet tetes, termometer, dan hotplate. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air sungai, air kolam, air sumur.

3.3 Prosedur Kerja

Rounded Rectangle: Di buka oleh asisten dosen, dan disiapkan alat dan bahan
Rounded Rectangle: Di tuangkan setengah sampel air dan air limbah dari botol sampel kedalam gelas beaker
Rounded Rectangle: Diukur suhu awal dan pH awal dari masing-masing sampel air dan air limbah
Rounded Rectangle: Dipanaskan diatas hotplate beberapa menit, dalam setiap 1 menit dicatat pergantian suhu dan pH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

1.                  Air Sungai

Suhu awal : 26° C

pH awal : 7.1

No.Suhu (T) ° CpH
1.267.1
2.277.1
3.287.1
4.297.1
5.307.1
6.317.1
7.327.1
8.337.1
9.347.1
10.357.1

2.                   Air Kolam

Suhu awal : 25° C

pH awal : 8.6

No.Suhu (T) ° CpH
1.268.7
2.278.7
3.288.8
4.298.8
5.308.8
6.318.8
7.328.8
8.338.8
9.348.8
10.358.8

3.                   Air Sumur

Suhu awal : 26° C

pH awal : 6.8

No.Suhu (T) ° CpH
1.266.8
2.276.5
3.286.5
4.296.5
5.306.5
6.316.5
7.326.4
8.336.4
9.346.4
10.356.4

4.2 Pembahasan

Cara kerja yang telah dilakukanpada praktikum pengukuran pH air atau air limbah yaitu pertama disiapkan alat yang diperlukan berupa botol sampel, gelas beaker, termometer, pH meter,pipet tetes, dan hotplate. Kemudian siapkan bahan yang diperlukan berupa air sumur, air , air kolam, dan air sungai. Untuk praktikum ini saya menggunakan air sumur yang sudah di persiapkan dan dimasukkan ke dalam gelas beaker, kemudian diukur pH dan suhu pada air tersebut menggunakan pH meter dan termometer, maka didapat pH awal yaitu 6,8 dan suhu awal yaitu 26o. Dan dilanjutkan pengujian dengan air kolam dan air sungai. Setelah didapat pH dan suhu awal, maka air tersebut dipanaskan menggunakan hotplate dan dicatat perubahan pH serta suhunya. Adapun keterangan gambar pada proses praktikum ini.

            (1). Gambar air sungai                         (2). Gambar air kolam

              (3). Gambar air sumur

Salah satu alat untuk mengukur kadar pH suatu larutan yaitu pH meter. pH meter adalah alat yang praktis untuk digunakan dalam mengukur pH suatu larutan, kita tinggal mencelupkan batang indikator pH, lalu secara otomatis nilai ph akan muncul pada layar pH meter. pH meter jenis ini adalah pH meter jenis digital, pH digunakan supaya dalam suatu penelitian atau praktikum dapat mengetahui kandungan air/cairan apakah itu asam atau basa (Anonim, 2013).

Temperatur berpengaruh umumnya kepada pH larutan yang didalamnya mengandung kesetimbangannya ion H+ dan OH- dari asam dan basa lemah atau kesetimbangan zat padat terlarut dengan bentuk ion pada larutannya yang berhubungan dengan kesetimbangan H+ dan OH– dalam larutan. Secara nyata pembacaan pH akibat pengaruh suhu ini bervariatif. Ada yang cukup nyata hanya dengan kenaikan 1 celcius ada juga yang hampir berpengaruh. Seperti pada air limbah AC ini, kenaikan suhu konstant namu pH mengalami penurunan yang konstant ketika temperatur mulai naik

(1).Grafik air sungai

(2). Grafik air kolam

(3). Grafik air sumur

V. KESIMPULAN

Adapun hasil kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Temperatur berpengaruh umumnya kepada pH larutan yang didalamnya mengandung kesetimbangannya ion H+ dan OH- dari asam dan basa lemah.

2. PH merupakan karakteristik penting dari air limbah karena pH mempengaruhi reaksi-reaksi.

3. Data yang didapat dari sampel yaitu air sungai Suhu awal : 26° C pH awal : 7.1, air kolam Suhu awal : 25° C pH awal : 8.6, dan air sumur Suhu awal : 26° C pH awal : 6.8.

4. Data dari air sungai memiliki pH yang tetap dari suhu 26 sampai 35 derajat selsius

5. Data air sumur dengan pH awal tinggi dan jika suhu semakin tinggi maka pH semakin rendah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Menggunakan pH meter.

https://anggiwilianandini.wordpress.com/kimia-kelas-xi/larutan-asam-basa/ph-larutan-asam-basa/pengukuran-ph/. (Diakses pada hari Kamis, 17 September 2015 pukul 17:00 WIB).

Hart, Harold., Leslie E, Craine., David J. Hart. 2003. Kimia Organik, suatukuliah

singkat. Jakarta: Erlangga.

Triyono, Sugeng. 2010. Modul Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah. Lampung: Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *