Makalah Morfologi – Komposisi

Morfologi – Komposisi

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam sebuah kata. Seperti kita ketahui konsep-konsep dalam kehidupan kita banyak sekali, sedangkan jumlah kosa kata terbatas. Oleh karena itu, proses komposisi ini dalam bahasa Indonesia merupakan satu mekanisme yang cukup penting dalam pembentukan dan pengayaan kosakata.

Dalam bahasa Indonesia proses komposisi ini sangat produktif. Hal ini dapat dipahami, karena dalam perkembangannya bahasa Indonesia banyak sekali memerlukan koskata untuk menampung konsep-konsep yang belum ada kosakatanya atau istilahnya dalam bahasa Indonesia. Seperti, untuk konsep “sapi kecil” atau “sapi yang belum dewasa” disebut anak sapi, yakni hasil penggabungan kata anak dan sapi ; padahal dalam bahasa lain pedet (bahasa Jawa) da ada bull (bahasa Inggris). Begitu juga,untuk menyatakan sesuatu yang menyerupai yang lain, maka digabungkanlah kata yang menyatakan sesuatu itu dengan kata yang dijadikan perbandingannya. Misalnya, merah darah yang berarti ‘merah seperti warna darah’ dan jalan tikus, yang berarti ‘jalan kecil yang sukar dilewati oleh mobil’.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Komposisi

Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam sebuah kata menurut Abdul Chaer (2008:209). Dalam istilah tata bahasa tradisional istilah pemanduan lebih dikenal dengan nama pemajemukan. Dalam bahasa Indonesia pemanduan satuan-satuan kata untuk membentuk satu kata sangat produkatif, khususnya dalam pembentukan istilah-istilah baru.

Menurut Kridalaksana, Komposisi atau kata majemuk adalah proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata. Sedangkan menurut Masnur Muslish, yang dimaksud dengan proses pemajemukan atau komposisi adalah peristiwa bergabungnya dua morfem dasar atau lebih secara padu dan menimbulkan arti yang relatif baru. Hasil dari proses ini disebut kata majemuk. Seperti kata kamar mandi, buku tulis, keras kepala, dan mata air.

Jadi, dapat dikatakan bahwa komposisi adalah penggabungan dua kata sebagai unsurnya untuk mewadahi suatu konsep yang belum ada dalam suatu kata.

B. Aspek Semantik Komposisi

  1. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan sederajat, sehingga membentuk komposisi yang koordinatif. Misalnya, baca tulis, pulang pergi, jauh dekat, sawah lading dan contoh yang lain.
  2. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat, sehingga melahirkan komposisi yang subordinatif. Misalnya sate ayam, sate Madura
  3. Komposisi yang menhasilkan istilah, yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu.

            Contoh:

a) Istilah Olahraga

·         tolak peluru

·         angkat besi

·         terjun paying

b) Istilah Politik

·         hak pilih

·         siding paripurna

c) Istilah Pendidikan

·         buku ajar

·         tahun ajaran

·         hak pilih

4.               Komposisi pembentukan idiom, yakni penggabungan dasar dengan dasar yang menghasilkan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya, penggabungan meja dengan dasar hijau yang menghasilkan komposisi meja hijau dengan makna ‘pengadilan’

C. Jenis-jenis Komposisi

a.      Komposisi Verbal

Komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal (kata kerja). Misalnya komposisi menyanyi menari. Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:

  1. Verba + verba, seperti menyanyi menari, duduk termenung, makan minum.
  2. Verba + nomina, seperti gigit jari, membanting tulang, lompat galah.
  3. Verba + adjektifa, seperti lompat tinggi, lari cepat, terbaring gelisah.
  4. Adverbia + verba, seperti sudah makan, belum ketemu, masih tidur.

Komposisi verbal terbagi menjadi

a.       komposisi verbal bermakna gramatikal adalah proses pembentukan komposisi verbal muncul beberapa makna gramatikal, antara lain adalah makna yang menyatakan:

a) ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disispkan kata dan.

b) ‘gabungan mempertentangkan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.

c) ‘sambil’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata sambil.

b.      komposis verbal bermakna idiomatikal adalah komposisi yang maknanya tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya makan garam dalam arti ‘pengalaman’, makan kerawat dalam arti ‘sangat miskin’, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan apa-apa’.

c.       Komposisi verbal dengan adverbial adalah sebagai pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbial atau lebih. Adverbia pendamping adalah:

a) adverbia negasi: tidak, tak tanpa.

b) adverbia kala: sudah, sedang, tengah lagi, akan.

c) adverbia keselesaian: sudah , sedang , tengah, belum.

d) adverbia aspectual: boleh wajib, harus, dapat, ingin , mau.

e) adverbial frekuensi : sering , jarang, pernah, acapkali.

f) adverbial kemungkinan: mungkin, pasti, barang kali, boleh jadi.

b.      Komposisi Nomina

Komposisi nomina adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina (kata benda). Komposisi nomina dapat dibentuk dari dasar

1)   Nomina + nomina, seperti kakek nenek, meja kayu, sate kambing

2)   Nomina + verba, seperti meja makan,, buku ajar, ruang tunggu.

3)   Nomina + adjektifa, seperti guru muda, mobil kecil, meja hijau.

4)   Adverbial + nomina, seperti bukan uang, banyak serigala, beberapa guru

Komposisi nominal terbagi menjadi:

a.       Komposisi nominal bermakna gramatikal adalah komposisi yang makna gramatikalnya muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna gramatikal yang muncul dalam proses pembentukan komposisi nominal, antara lain adalah makana yang meyatakan:

a) ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.

b) ‘bagian’ , sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.

c) ‘kepunyaan atau pemiliki’. Sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata milik.

b.      Komposisi nominal bermakna idiomatikal komposisi yang maknanya tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun gramatika, baik itu idiom penuh maupun idiom sebagian. Misalnya:

a)         Orang tua, dalam arti ‘ayah ibu’

b)            Kambing hitam, dalam arti ‘orang yang dipersalahkan dalam perkara’

c)           Kumis kucing, dalam arti ‘sejenis tanaman obat’

d)        Meja hijau, dalam arti ‘pengadilan’

c.       Komposisi nominal nama dan istilah adalah komposisi yang tidak bermakna gramatikal, tidak bermakna idiomatik, dan juga tidak bermakna metaforis.

d.      Komposisi nominal dengan adverbia adalah komposisi yang dibentuk dari kelas adverbia dan kelas nominal. Makna komposisi jenis ini ditentukan oleh makna leksikal dari kata adverbial itu. Adverbial yang mendampingi nomina adalah, adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada, tanpa; dan adverbial yang menyatakan jumlah, yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Berikut diberikan sejumlah contoh:

a)      Bukan anjing

b)         Tiada air

c)       Tanpa uang

d)     Beberapa siswa

e.      Komposisi nomina dengan metaforis adalah sejumlah komposisi nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis yakni dengan mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut. Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu (+ terletak pada bagian bawah). Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen makna kaki (+penunjang berdirinya tubuh).

c.       Komposisi Adjektival

Komposisi adjektiva adalah komposisi yang pada satuan klausa, berkategori adjektiva (kata sifat). Komposisi adjektiva dapat dibentuk dari dasar:

  1. Adjektiva + adjektiva, seperti tua muda, besar kecil, putih abu-abu.
  2. Adjektiva + nomina, seperti merah darah, keras hati, biru laut.
  3. Adjektiva + verba, seperti takut pulang, malu bertanya, berani pulang.
  4. Adverbia + adjektiva, seperti, tidak takut, agak malu, sangat menyenangkan.

Komposisi adjektival terbagi menjadi:

  1. Komposisi adjektival bermakna gramatikal yaitu dalam proses penbentukannya muncul sejumlah makna gramatikal.        
    1. ‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
    2. ‘alternatif atau pilihan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
    3. ‘seperti’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
    4. ‘serba’, makna gramatikal ini dapat diperoleh apabila kedua unsurnya berupa dasar yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
    5. ‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
    6. ‘kalau’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata kalau.
  2. Komposisi adjektival bermakna idiomatikal yaitu makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Misalnya panjang usus dalam arti sabar, tinggi hati dalam arti angkuh.
  3. Komposisi adjektival dengan adverbia adalah hanya ada dua macam adverbial yang mendampingi ajektiva untuk membentuk komposisi adjektival, yaitu:
    1. Adverbial negasi: tidak.
    2. Adverbia derajat: agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekal

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

  1. Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru.
  2. Aspek Semantik Komposisi.
    1. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabungkan sederajat, sehingga    membentuk komposisi yang koordinatif.
    2. Komposisi yang menampung konsep-konsep yang digabung tidak sederajat, sehingga melahirkan komposisi yang subordinatif.
    3. Komposisi yang menhasilkan istilah, yakni yang maknanya sudah pasti, sudah tertentu, meskipun bebas dari konteks kalimatnya, karena sebagai istilah hanya digunakan dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu.
  3. Komposisi Nominal
    1. Komposisi nominal bermakna gramatikal
    2. Komposisi nominal bermakna idiomatikal
    3. Komposisi nominal metaforis
    4. Komposisi nominal nama dan istilah
    5. Komposisi nominal dengan adverbial
  4. Komposisi Verbal
    1. Komposisi verbal bermakna gramatikal
    2. Komposisi verbal bermakna idiomatikal
    3. Komposisi verbal dengan adverbial
  5. Komposisi Adjektival
    1. Komposisi Adjektival bermakna gramatikal
    2. Komposisi Adjektival bermakna idiomatical
    3. Komposisi Adjektival dengan adverbial

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *