10 Cara Ampuh Merayu Suami Yang Lagi Marah

Cara merayu suami yang lagi marah adalah ilmu yang harus dimiliki atau diketahui oleh setiap istri. Kemarahan suami bukanlah akhir dunia. It’s not the end of the world, but it’s true that is definitely hurt. 

Menjaga keberlangsungan cinta tergantung pada seberapa besar saling pengertian di antara pasangan suami-istri (pasutri), kepandaian dan kecerdasan sang istri.

Dengan mengenal dan memahami kemarahan suami merupakan langkah cerdas untuk menghindari potensi problematika dalam rumah tangga.

Berikut ini adalah berbagai momen ketika suami marah, dan cara merayu suami yang lagi marah:

  • Ketika Anda mendapati suami Anda sedang marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya; jangan Anda sambut kemarahannya dengan keluhan mengenai anak-anak atau keruwetan dan keprihatinan rumah tangga. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan kecuali jika dia mengutarakannya.

…Saat suami Anda marah dan kesal, berusahalah mereda kemarahannya. Jangan membantah dengan pertanyaan tentang hal yang tidak mengenakkan.

  • Ketika Anda melakukan kesalahan dalam suatu pekerjaan, semisal terlambat melaksanakan beberapa tugas domestik karena sibuk berbicara di telepon, dan pada saat itu suami sedang bersama Anda, maka panggillah dia dengan nama yang paling disukainya. Lalu ajukan permintaan maaf dan utarakan alasan keterlambatan Anda menjalankan tugas, sehingga dia merasa bahwa Anda menyadari bahwa tindakan tersebut adalah salah.
  • Bersabarlah dengan ungkapan yang mungkin dilontarkannya kepada Anda. Jika Anda bersabar dan tidak merespons atau mengkritik balik, maka hal demikian telah membuang sebagian kemarahannya. Meminta maaf dapat mendatangkan tawa suami. 
  • Jika suami yang marah sedang berbicara, usahakan jangan sekali-kali Anda menyela. Redakanlah dengan tutur kata yang lunak dan santun, misalnya, “Aku tahu kamu lelah sekali, maaf sayang aku merepotkan diri,” atau lain sebagainya. Kata-kata seperti ini akan meluluhkan hatinya. Dia akan merasakan bahwa Anda memerhatikan diri dan kecemasannya. Dan jangan pula membantah apa yang dikatakan atau diinstruksikannya –jika memang itu baik.

…Jika suami yang marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik…

  • Jika suami yang lagi marah sedang berdiri, maka ajaklah dia untuk duduk dan berbicaralah kepadanya dengan baik. Jika sedang duduk cobalah mengajaknya untuk berbaring
  • Berusahalah menenangkannya dan tahan emosi Anda, jika Anda ada di pihak yang benar. Berbicaralah kepadanya dengan cara bijak.
  • Anda jangan sekali-kali menyinggung perasaannya dengan berbagai hal ketika dia marah. Anda jangan pernah melakukan segala sesuatu yang dia anggap melecehkan dirinya.
  • Ketika suami sedang marah, jangan biarkan tidur sendirian. Setelah Anda pastikan dia sudah lebih tenang, berinisiatiflah melakoni hal-hal yang bisa mendatangkan keridhaannya. Inisiatif dilakukan oleh pihak yang lebih baik pemahaman agama dan akalnya di antara kedua pihak bertikai, atau siapa yang paling memungkinkan dalam masalah marah dan ridha dari keduanya.

Seperti yang dikatakan Abu Ad-Darda` kepada Ummu Ad-Darda`, istrinya, “Apabila aku marah, maka redakanlah kemarahanku. Dan jika engkau marah, aku pun akan meredakan kemarahanmu. Jika kita tidak melakukannya, maka bagaimana kita dapat hidup rukun?” 

  • Cobalah sesekali sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan.
  • Ingatlah bahwa rumah yang dipenuhi oleh cinta, kenyamanan, sikap saling menghargai, saling menghormati, dan kesederhanaan dalam segala hal, lebih baik dari rumah yang dipenuhi makanan lezat serta perabotan mewah namun penuh dengan kekesalan hati dan permusuhan.
  • Jangan mudah cemberut. Upayakan agar Anda selalu tersenyum ceria dan berwajah riang. Dengan demikian Anda bisa memberikan kebahagiaan kepada suami dan menikmati hidup bahagia penuh kedamaian serta kesenangan.

Gimana para pendamping suami? Kira kira bisa praktek kagak nih untuk cara merayu suami yang lagi marah????

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *