Yuk mungkin kita sudah sangat familiar dengan istilih Tante Girang, yakni wanita dewasa yang sudah bersuami namun mendambakan kasih saya dari seorang pria muda yang mau melayani dirinya dengan motif uang. Lawan alaminya yakni kebiasaan yang sama dengan gender yang berbeda dikenal dengan nama Om Senang.
Om Senang berasal dari singkatan yang cukup satir yang berbunyi Adek Goyang, Om senang. Yah kita sama-sama maksud adek goyang itu gerakan senam unik yang dilakukan di atas ranjang, namun mereka bukanlah wanita pekerja seksual atau tuna susila karena hal ini jauh berbeda.
Om Senang itu bukan pria yang suka jajan sembarangan, sekalipun si cewek cantik tapi kalau nongkrongnya dipinggir jalan, om senang tidak akan doyang. Mereka lebih selektif dan cenderung setia dengan satu atau dua pasangan dedek gemes saja.
Pembahasan kali ini cukup menarik yaitu tentang ‘om senang’ wah bayangkan namanya juga senang pasti hasilnya bahagia, happy, dan ceria bahkan kesannya tidak ada duka yang menyelimuti dada. Alih-alih senang ternyata si om yang dimaksud lebih banyak yang mengalami hal sebaliknya.
Kenapa Om Senang Selalu Ada? Padahal Dirumahnya Bisa Saja Si Om Kurang Bahagia!!
Gambar Hanya Ilustrasi
Bagi orang awam panggilan ‘Om senang’ lebih sering disematkan pada pria yang mengalami hiperseks untuk sekedar edukasi kalau hal ini terjadi pada wanita biasanya disebut dengan nymphomania sedangkan untuk lelaki biasa disebut dengan satyriasis. Entah ini disebut seks menyimpang apa bukan, TS sendiri kurang info namun sebutan Om Girang ini tunbuh subur di tahun 70-80an bersanding erat dengan ‘Tante Girang’.
Kemungkinan ini ada kaitannyan dengan kata ‘Gay’ dahulu di masa lalu kata ini dianggap bermakna ‘senang’.
Namun berjalannya waktu kata gay ini berubah menjadi kata yang dianggap derogatory (melecehkan). Maka kita akan familiar mendengar kata gay woman artinya ‘wanita nakal’, lalu gay man yang artinya ‘pria hidung belang’, kemudian ada gay house yang artinya ‘rumah bordil’. Lambat laun di 1920an kata gay juga berubah arti menjadi homoseksual. Ubahan kata ini masih bisa dilihat pada kata gaiety (maknanya ‘keceriaan’).
Kenapa Om Senang Selalu Ada? Padahal Dirumahnya Bisa Saja Si Om Kurang Bahagia!!
Gambar Hanya Ilustrasi
Bisa saja hal ini juga terjadi pada bahasa Indonesia, yang menjadi bias kata-kata senang menjadi pertanda negatif. Padahal om senang ini dirumahnya bisa saja tak merasa bahagia, merasa kurang dan kurang tapi karena banyak uang mereka mencari kesenangan di luar, maka tak heran ‘om senang’ ini tetap ada hingga akhir zaman.
Padahal hal seperti ini hanya kesenangan semu, coba lo perhatikan banyak om senang ujungnya hilang kesenangannya ketika penyakit mulai datang mengerogoti hidupnya.
Sering gonta ganti pasangan memang rentan dengan penyakit kelamin, untuk itu saran gw setialah pada pasangan kesenangan sesungguhnya adalah ketika lo merasa jadi manusia yang dihargai keluarga, dijadikan panutan dan juga tak banyak konflik batin di dalam dada.
Leave a Reply