Daftar Isi
Tips Sederhana Memotret Pesta Kembang Api pada Acara Tahun Baru
Mengapa saya harus membaca Tips Foto Kembang Api?
Saat ini, dimana kamera sudah menjadi bagian dari hidup seseorang bahkan setia orang sudah harus memiliki kamera canggih pada smartphone mereka, hanya saja memotret kembang tidak semudah foto selfi yang seketika bisa diulang ketika salah. Alasan yang paling utama mengapa seseorang harus memotret kembang api adalah:
- Momen ini hanya berlangsung sekali setahun yang tentu saja akan butuh waktu lama untuk mengulang kegagalan.
- Momen pesta tahun baru tentu saja akan berlangsung singkat dan setia bunga yang muncul dari kembang akan beda.
Nah untuk untuk membantu anda agar momen tahun baru kali ini tidak lewat begitu saja dan sering mendapatkan foto shoot kecil atau shake. berikut ini dzragon telah menyusun tips sederhana hunting foto kembang api bagi para fotografer pemula atau bahkan bukan fotografer sama sekali.
Peralatan Fotografi yang harus disiapkan.
Sebelum melakukan eksekusi lapangan untuk hunting fotografi dan foto kembang apit, tentu saja dibutuhkan senjata. Ibarat perang, Senjata adalah modal utama di medan perang, begitu juga dengan hunting fotografi, gagal membawa alat-alat yang tepat tentu saja akan membuat anda hanya menjadi penikmat kembang api atau malah kecele dengan foto blur dan shake dari momen pergantian tahun tersebut. Peralatan yang dibutuhkan sederhana kok, yakni kamera, lensa wide, tripod dan shutter release. Jenis tripod yang digunakan tidak perlu yang heavy, bahkan light tripod saja sudah cukup.
#1. Kamera
Kamera tentu saja adalah paling standar yang harus dimiliki sebelum motret, tanpa kamera tentu saja tidak akan ada foto yang akan berhasil dibuat. Lantas kamera yang seperti apa yang harus disiapkan? Kamera yang harus disiapkan tentu saja tidak perlu kamera profesional kecuali jika anda sudah memiliki kamera tersebut. Syarat utama kamera yang digunakan adalah memiliki mode setting manual dimana fotografer bisa dengan leluasa mengatur settingan exposure pada saat proses pengambilan gambar dilakukan. Kamera dengan harga 4 juta rupiah sudah cukup mumpuni kok menghasilkan gambar sekelas fotografer profesional selama tau cara makai kameranya.
#2. Lensa Wide
Hal yang kedua yang dibutuhkan adalah lensa wide, bukan lensa modelling atau bahkan tele. Lensa superwide terkadang tidak direkomendasikan dalam mengambil gambar kembang api, karena akan mempengaruhi komposisi gambar. Lantas lensa wide itu apa? Lensa wide lensa adalah lensa lebar yang mampu mengambil gambar pemandangan dengan ketajaman dan DOF yang super jauh atau memiliki hyper-focal pendek. Nah ukuran wide atau tidak lensa ditentukan dari diameter lensa dan juga ukuran frame lensa. Sebagai simple guide berikut ini tabel sederhana untuk memberikan gambaran umum:
No
|
Kategori Lensa
|
Focal Length
|
|
Full Frame Camera
|
CROP Factor Kamera
|
||
1
|
Fish Eye
|
< 8 mm
|
–
|
2
|
Ultra Wide
|
10 mm – 18 mm
|
8 mm – 12 mm
|
3
|
Wide (Lansscape)
|
24 mm – 35 mm
|
16 mm – 22 mm
|
4
|
Normal (Modelling)
|
35 mm – 50 mm
|
24 mm – 35 mm
|
5
|
Telephoto (Semi Modelling)
|
85 mm – 200 mm
|
55 mm – 180 mm
|
6
|
Supertelephoto (Birding)
|
> 300 mm
|
> 200 mm
|
#3. Tripod
Foto Kembang adalah momen dimana kembang api mulai meluncur dari darat sampai akhirnya meledak dan menghasilkan bunga api yang indah di langit gelap malam pada malam pergantian tahun. Nah momen ini tentu saja tidak terjadi sekilas paling tidak mulai dari proses mulai menyala sampai meledak dan menghasilkan jutaan warna di udara membutuhkan waktu dengan rentang 5 sampai 20 detik.
Nah genre fotografi paling tepat untuk mengambil gambar dalam rentang waktu yang cukup lama ini dikenal dengan nama Slowspeed Photography. Tangan manusia sejauh ini hanya mampu menahan kamera tidak shake untuk kecepatan ranah potret paling lama 1/5 detik namun beberapa fotografer handal dunia menyarankan untuk penggunaan Tripod untuk jika shutter speed lebih lama dari 1/30 detik. Tripod digunakan untuk membantu kamera tetap steady stay ketika proses pengambilan gambar.
#4. Shutter Release
Shutter release konvensional dapat berubah kabel yang dihubungkan dengan kamera sebagai pengganti tombol shutter yang ada pada body kamera. Tujuan utamanya sebenarnya hanya untuk mengantisipasi shake kecil ketika tangan menekan tombol pada body kamera. Namun saat ini sudah banyak shutter release berbentuk wireless sehingga seseorang tidak perlu menggunakan. Shutter Release juga sangat membantu ketika proses menangkap momen, jadi fotografer hanya melihat ke arah kembang api, lalu menekan tombolnya jika dianggap sudah pada momen yang tepat.
Leave a Reply