7 Alasan Klaim Asuransi Mobil dan Kendaaraan Anda Ditolak

Dzargon. Pada saat anda membeli kendaraan tentu saja tidak ada satu orangpun yang menghendaki terjadinya kecelakaan, namun jalanan adalah tempat yang liar dimana kecelakaan bisa terjadi baik dari kelalaian diri sendiri maupun dari orang lain. Hal ini yang mendorong banyaknya orang mencari jaminan keamanan baik bagi diri sendiri maupun bagi kendaraan kesayangan, salah satunya melalui jalur asuransi. Namun bukan berarti setelah memiliki jaminan Asuransi akan membuat kendaraan anda terjamin 100 %, karena dalam asuransi ada kebijakan yang diterapkan agar proses klaim berjalan wajar dan menghindari unsur penipuan dari pemasang asuransi. Prosedur ini sangat panjang namun jika diperhatikan bertujuan untuk keselamatan dari pemasang asuransi itu sendiri. 

Saran yang paling pertama setelah membeli paket asuransi adalah membaca dengan seksama produk yang ditawarkan beserta seluruh TOS yang diterapkan perusahaan asuransi. Berikut ini beberapa pembahasan umum menganai hal-hal yang perlu dihindari saat berkendara agar proses kalim asuransi anda dapat berjalan dengan mulus jika suatu saat terjadi sebuah kecelkaan yang tidak diinginkan. 

1. Tidak Memiliki Surat Izin Mengemudi

Surat Izin Mengemudi atau lebih di kenal dengan naman SIM adalah sebuah tanda kecekapan berkendara minimal yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia keppada seseorang yang dianggap layak mengendari kendaraan di jalan umum. Mengendarai kendaraan tanpa disertai SIM adalah tindakan kriminal dan dikenakan sanksi pidana hal ini membuat perusahaan asuransi enggan menerema klaim dari pelanggan yang berkendaran tanpa SIM.

 

2. Mabuk dan / atau dalam pengaruh obat-obatan

Mabuk atau dalam pengaruh obat-obatan meskipun obat tersebut tersebut tidak terlarang akan mengurangi kemampuan kognisi dan pengambilan keputusan. Hal ini juga tertera sebagai tindakan yang melanggar hukum sehingga pihak Asuransi enggan mengeluarkan uang penggantian jika terjadi kecelakaan dalam keadaan tersebut.

 

3. Kesalahan Pribadi

Pengemudi yang mengemudi dalam keadaan normal dan tanpa pengaruh obat-obatan serta memiliki SIM yang sesuai dengan peruntukan tetap saja tidak serta membuat proses asuransi berjalan dengan baik jika pengemudi melakukan kecerobohan dalam mengemudi. Mesekipun demikian ada beberapa jenis asuransi yang mengakomodir kesalahan jenis ini tentu saja dengan polish yang yang jauh lebih mahal.

Kecerobahan yang dimaksud adalah dengan sangaja melanggar marka jalan misalnya berjalan melawan arus, mengememudi melebih kecepatan yang telah ditetapkan, melanggar lampu APIL dan sejenisnya sebagaimana yang telah di atur dalam undang-undang lalu lintas. Kegiatan tersebut akan membuat pihak asuransi enggan bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa nasabahnya. 

4. Kendaraan yang Tidak Layak Pakai

Seluruh bagian dari kendaraan dibuat sedemikian rupa sebagai bentuk preventif dari kecelakaan dan kenyamana berkendara. Kecelakaan yang terjadi akibat kendaraan yang tidak layak pakai seperti tidak memiliki lampus sein, tekanan ban kurang, rem rusak dan sejenisnya yang dapat mengakibatkan kecelakaan tentu saja akan merugikan pihak asuransi dan kembali lagi kecelakaan yang terjadi karena ada unsur kesengajaan dimana pemilik dianggap lalai dalam menggunakana kendaraan yang tidak layak pakai.

 

5. Pengemudi yang tidak tercantum dalam Polish Asuransi

Beberapa jenis dan perusahaan asuransi tidak mau kecolongan dengan pelanggan yang menggunakan mobil sebagai mobil rental atau dikendarai oleh orang lain karena tidak tercantum dalam polish asuransi biasanya orang di luar anggota keluarga. Baca terlebih dahulu TOS dari dan jenis tanggungan yang ditutupi oleh pihak asuransi karena sering kali pelanggan asuransi kecewa karena masalah meminjamkan atau menyewakan mobil ke orang lain pada saat terjadi kecelakaan.

6. Kendaraan digunakan Tidak Sesuai Peruntukan

Salah satu pelanggaran yang tidak dapat mendapatkan pertanggungjawaban dari pihak asuransi adalah penggunaan kendaraan yang tidak sesuai dengan peruntukan dimana pengemudi dengan sengaja menggunakan kendaraan melebih batas angkut, batas kecepatan, kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum, menjadikan kendaraan pribadi menjadi pengankut barang dan sejenisnya. Hal ini tentu saja diluar polish asuransi karena peningkatan resiko kecelakaan semakin besar dna bisa saja membuat perushaan asuransi rugi.

 

 

7. Kendaraan diparkir di tempat yang tidak aman

Kendaraan yang diparkir pada tempat yang tidak aman tentu saja membuat resiko kehilangan, kecurian, tergores atau mengalami kecelakaan lainnya menjadi meningkat. Hal ini menjadi salah satu clausal mengapa pihak asuransi tidak ingin menanggung klaim yang diajukan oleh pemiliki. Salah satu cara yang terbaik memarkir kendaraan pada tepat yang telah disediakan atau perutnutkan untuk parkir serta menghindair parkir kendaraan di pinggir jalan ramai serta sudut jalan.