Dzargon – Pernah dengar nama Brunei Darussalam? Kalau agan-agan memperhatikan pelajaran IPS pas SMP dulu, ada topik yang membahas mengenai negara-negara yang tergabung dalam Asean atau Association of South East Asian Nation. Salah satu dari negara yang sering jadi bahan perhatian adalah Brunei Darussalam, pasal-nya negara ini jika dilihat dari peta memiliki ukuran yang kecil banget.

Brunei memiliki ukuran luas hanya 5.765 km bujur sangkar luas ini mungkin setara dengan pulau Dewata, Bali. Loh kok bisa jadi negara? sebenarnya Brunei bukan satu-satunya negara yang memiliki ukuran kecil, masih ada singapura yang justru hanya sepersepuluh dari Brunei Darussalam, namun negara berbentuk kerajaan Islam ini memiliki kehidupan yang sangat menarik dengan beberapa aturan yang membuat warganya sangat sejahtera. 

Seperti beberapa aturan dari negara Brunei yang sangat luar biasa bagi warganya. 

Kalau di Indonesia, setiap warga negara yang memiliki penghasilan di atas 60 juta dalam setahun akan dikenakan pajak, maka hal ini tidak berlaku di Brunei. Negara ini sangat menyayangi rakyatnya, sampai-sampai rakyatnya tidak akan kena pajak perorangan, selain itu Brunei juga tidak perlu pajak seperti Goods and Services Taxes (GST) dan Pajak pertambahan Nilai.

Hari tua bahagia? Yah kalau agan-agan pengusaha atau pensiunan pegawai pemerintah mungkin saja bisa jadi bahagia, namun kalau agan-agan bukan salah satunya, cuman buruh kasar, tenaga honorer atau tukang batu apalagi kalau cuman jadi Jurkam Partai, siap-siap hidup melarat di hari tua, namun hal ini tidak berlaku di Brunei.

Di Brunei setiap warga negara yang memiliki usia di atas 60 tahun, ditanggung oleh negara. Mereka akan diberikan uang pensiunan. Tahun 2013 saja setiap Kepala Keluarga dengan usia 60 tahun akan digaji senilai 500 $ amerika yang ditransfer langsung ke-rekening mereka, tidak peduli mereka pegawai pemerintah atau bukan.

Kalau di Indonesia gimana? Yah ada skema menggaji orang miskin di Indonesia ketika jaman presiden SBY, melalu Bantuan langsung tunai, namun kebijakan itu sudah dihapus di era presiden Jokowi karena dinilai tidak efektif dalam membangun ekonomi rakyat. 

Hari senin harga naik, mungkin ini jargon yang paling dekat dengan telinga warga negara Indonesia ketika membicarakan properti atau rumah, yah di Indonesia harga rumah sangat mahal, bahkan bagi mereka yang sudah punya rumah, siap-siap saja kena gusur jika sedang sial lokasinya akan dibangun tol atau infrastruktur lain. Habis itu mereka yang kena gusur biasanya dapat ganti rugi uang atau dipindahkan ke Rusun, terus rusun-nya juga masih perlu dibayar setiap bulan. Kejam amat ya.

Beda halnya dengan Brunei Darussalam. Negara ini akan memberikan rumah bagi seluruh pasangan yang baru menikah dan tidak memiliki modal untuk membangun rumah, sedangkan tanahnya akan diberikan gratis oleh pemerintah.

Modal pembangunan rumahnya akan dipinjamkan dengan bunga yang sangat rendah. Bagi yang tidak ingin membangun ada juga rumah siap huni yang disediakan oleh pemerintah yang dapat dibayar kontan atau dicicil namun uniknya, tanpa bunga. Sekali lagi saya ulangi tanpa bunga dan hari senin harganya tidak naik.

Gimana kalau di Indonesia? biasanya di Indonesia juga ada perumahan gratis yang disediakan oleh pemerintah, namun prioritasnya hanya untuk dua golongan yakni pegawai pemerintah atau mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. Hal yang unik biasanya rumah ini juga dibeli oleh orang kaya yang pura-pura miskin. Maklum warga negara Indonesia cuman bisa teriak jangan korupsi, sekalinya dapat kesempatan eh korupsi juga.

#4. Gas Gratis

Gas langka? Mungkin ini pemandangan yang terkadang ditemui di Indonesia. Kondisi gas langka ini akan membuat emak-emak kesulitan masak dan memenuhi kebutuhan dapur, namun hal ini tidak berlaku di Brunei Darussalam.

Baca Juga : 7 Pasar Unik di Manado – Jualan Daging Tikus sampai Ular

Warga negara Brunei dapat menikmati gas gratis dari pemerintah yang dialirkan ke rumah-rumah warga melalui pipa dari perusahaan gas Brunei tidak lagi kudu ngantri lama buat dapatin tabung melon 3 kg. Pipa ini seperti air PAM yang mengalir di rumah-rumah di Indonesia, bedanya mereka isinya gas alam. Brunei Darussalam memang terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam yang sangat melimpah di dunia.

#5. Pendidikan Gratis

Pendidikan gratis salah satu isu yang paling hangat dibicarakan di Indonesia, bahkan sangkin pentingnya program ini, Program pendidikan gratis selalu dijadikan bahan jualan pileg dan pilkada. Hanya saja implementasinya tidak seindah harapan, pendidikan di Indonesia hanya jadi jualan politikus, sisanya warga negara tetap bayar, memang di jaman presiden SBY pendidikan sudah gratis dari SD sampai SMA, tapi dicabut lagi oleh pemerintah era Jokowi.

Di Brunei, Pendidikan sudah gratis dari SD sampai SMA tanpa perlu janji-janji calon anggota legislatif, karena raja Brunei sudah menetapkan hal tersebut. Bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan lebih atau pintar, akan dibiayai oleh negara untuk kuliah sampai ke luar negeri, terutama United Kingdom.

#6. Jaminan Kesehatan

Undang-undang dasar negara memang menyebutkan jika kesehatan merupakan kewajiban dari negara, namun implementasinya, kesehatan di Indonesia menjadi sesuatu yang mahal. Tidak peduli kaya atau miskin, negara dengan paksa meminta uang asusransi kesehatan melalui PT BPJS. Uang kesehatannya bervariasi sesuai dengan layanan yang dinginkan kostumernya dalam hal ini warga negaranya. Belum lagi kisah carut marut BPJS dalam menangani masalah pembiayaan kesehatan jadi ujung-ujungnya, kesehatan tetap menjadi barang yang mahal.

Di Brunei Darussalam hal ini menjadi hal yang berbeda, dimana seluruh pelayanan kesehatan diberikan gratis kepada seluruh mmasyarakat Brunei. Pelayanan ini bahkan sampai tindakan medis lainnya, bahkan untuk penyakit yang membutuhkan tindakan medis lain yang harus dilakukan ke luar negeri juga akan dibayarkan oleh pihak pemerintah selam dianggap perlu.

Selain itu, Pelayanan kesehatan gratis juga akan diutamakan bagi ibu hamil, susu formula akan diberikan oleh pemerintah untuk memastikan gizi warga negaranya yang baru lahir.

#7. Financial Bail-Out

Mungkin beberapa orang awam akan kebingungan dengan istilah Bail-Out, sederhananya Bail-out adalah langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menanggung masalah keuangan yang dimiliki oleh sebuah lembaga atau orang-perorangan. Sebagai contoh membayarkan pinjaman seseorang karena tidak mampu membayarnya.

Di Indonesia sendiri, Bail-out juga diberlakukan hanya saja hanya berlaku untuk lembaga perbankan yang berada di bawah jaminan LPS. Sekalipun demikian Bail-Out tidak dilakukan serta merta-merta sebuah bank dianggap pailit, harus ada klausal jelas misalnya memiliki dampak ekonomi yang panjang jika Bail-Out tersebut tidak dilakukan, namun jika tidak negara akan lepas tangan dengan masalah tersebut. Seperti pada kasus Bail-Out bank Century.

Di Brunei Darussallam, pemerintah menanggung hidup rakyatnya agar selamat dunia akhirat. Bagi yang memiliki utang ke lembaga perbankan namun tidak bisa dibayarkan, pemerintah akan menanggung utang tersebut. Sebenarnya Brunei bukan satu-satunya negara yang menjamin utang warganya.

Lantas bagaimana di Indonesia? Yah sudah sudah tidak perlu dijelaskan lagi jika negara mayoritas Islam justru menjadi lahan subur para lintah darat dan fintech yang kejam.