6 Wisata Religi yang Berada di Kota Kediri

Kota Kediri merupakan kota terbesar ketiga setelah Malang dan Surabaya. Wilayah yang besar ini pula yang menjadikan Kota Kediri banyak mempunyai referensi destinasi wisata yang bisa dikunjungi para wisatawan.

Sebut saja Wisata Simpang Lima Gumul yang menjadi salah satu ikon kota kediri, juga ada Wisata Air Terjun Dholo yang keindahannya sudah tak diragukan, yang dimana untuk mencapainya pun harus menuruni 1000 anak tangga. Dan juga Masih banyak lagi yang lain seperti Wisata Taman Kota Kediri yang bisa dijadikan tempat bersantai keluarga.

Selain itu semua Kota kediri juga terkenal akan wisata religi nya yang banyak menampilkan sisi agamis nya. Selain wisata religi Gereja Pohsarang, masih banyak lagi wisata religi yang bisa kunjungi untuk ziarah atau mungkin sekedar berwisata.

Berikut wisata religi yang bisa anda dikunjungi, yang mungkin bisa menjadi referensi anda.

Makam Gus Miek

Hamim Tohari Djazuli atau sering disapa Gus Miek lahir pada tanggal 17 Agustus 1940 di Kediri adalah pendiri amalan dzikir Mujahadah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin, dan sema’an Jantiko Mantab. Sema’an (bahasa jawa) sendiri dalam bahasa Indonesia mempunyai arti mendengarkan. Merupakan putra dari KH. Djazzuli Ustman, pengasuh pondok Al-Falah Ploso Mojo Kediri.

Beliau yang berusaha mendakwahkan islam lewat Sema’an Dzikrul Ghofilin nya ini banyak memiliki karomah. Pada umur 9 tahun saja beliau sudah banyak mengenal ulama besar seperti KH. Mubadzir Mundir (Kediri), KH Mas’ud/Gus Ud (pagerwojo, Sidoarjo), dan KH Hamid (Pasuruan).

Pada umur 13 tahun, Gus Miek tercatat pernah belajar di Pondok Lirboyo dan hanya 16 hari lamanya. Namun dengan belajar 16 hari itulah beliau sudah mampu menguasai banyak ilmu kitab mulai dasar sampai atas. Mulai dari kitab hadis sampai kitab tafsir Al Qur’an. Suhanallah.

Ada hal unik dan juga menjadi kebiasannya sejak kecil saat belajar di pondok Lirboyo, yaitu saat santri lain sedang belajar dan mengaji, Gus Miek selalu tidur dan meletakkan kitabnya diatas meja. Namun setiap ditanya oleh guru ngajinya selalu bisa menjawab pertanyaan. Hal inilah yang kemudian diketahui oleh guru dan orang tuanya bahwa Gus Miek mempunyai karomah.

Banyak peziarah yang datang adalah rombongan ziarah Wali Songo dari penjuru negeri. Dan setiap hari kamis wage atau malam jum’at kliwon selalu ada rutinan pengajian yang diadakan di Makam Gus Miek yang dimulai pada jam 10 malam sampai sekitar jam 1 pagi.

Para peziarah yang datang pada pengajian rutinan bisa mencapai ribuan jemaah yang datang dari banyak kota, seperti kediri, tulungagung, blitar, trenggalek, nganjuk dan masih banyak lagi.

Gus Miek wafat tanggal 5 Juni 1993 di Surabaya pada umur 52 tahun dan dimakamkan di dusun Tambak, desa Ngadi kecamatan Mojo – Kabupaten Kediri. Sekitar 40 Km ke selatan dari Kota Kediri dan searah dengan Wisata Air Terjun Dholo.

  1. Masjid Agung Kota kediri
    Masjid Agung kota kediri merupakan salah satu ikon religi Kota Kediri. Masjid ini pertama kali di dirikan pada tahun 1771 dan dibangun lagi pada tahun 1928.

Letaknya yang strategis di jantung kota kediri atau sebelah barat alun-alun kota kediri menjadikan masjid ini sangat mudah diakses karena terletak di pinggir jalan.

Masjid kebanggaan Kota Kediri di bangun dipinggir Sungai Brantas dan memiliki menara yang menjulang tinggi 99 meter.

Pada hari-hari besar keagamaan Islam banyak diadakan kegiatan agama seperti sholat bersama maupun pengajian bersama. Uniknya lagi, pada saat menjelang ujian nasional Sd, SMP, dan SMA sering diadakan doa bersama untuk seluruh siswa yang akan menjalani ujian.

  1. Menara Asmaul Husna
    Menara ini sebenarnya terletak di pelataran pondok pesantren LDII yang juga merupakan menara Islam tertinggi di Indonesia dengan tinggi mencapai 99 meter-sampai 100 meter.

Yang unik dari menara ini yaitu kubah menara yang besar dilapisi emas seberat 60 Kg. Dari atas menara ini kita bisa menikmati indahnya kota kediri. Menara ini diresmikan oleh Jusuf kalla pada 2009.

  1. Pondok Lirboyo
    Pondok Lirboyo sudah terkenal ke seluruh pelosok negeri dan terletak di desa Lirboyo kecamatan Sukorame Kota Kediri. Kawasan pondok ini pun sangat luas dimana terdapat lapangan pula. Pondok Lirboyo didirikan pada tahun 1910 oleh Kyai Sholeh asal banjarmelati, Kediri dan dirintis oleh KH Abdul Karim dari Magelang yang merupakan menantu kyai Sholeh.

Menurut cerita saat pemangunan pertama kali pondok ini, tanah nya ‘diadzani’ dan seketika semalam itu pula masyarakat sekitar gaduh oleh suara mahluk halus penghuni tanah tersebut yang lari ketakutan oleh kyai Sholeh.

Ada hal unik yang menjadi kebiasaan dari pondok Lirboyo ini, yaitu pada bulan tertentu setiap tahun (sebelum bulan puasa) selalu diadakan acara Pencak Dor, yaitu adu kekuatan mental dan fisik antar pesohor silat se jawa timur dan pesertanya bisa sampai ratusan orang dari berbagai kota di Jawa Timur.

  1. Masjid Setono Gedong
    Wisata religi ini terletak di tengah kota kediri yang tidak jauh pula dari Wisata Jalan Dhoho Kediri. Sebelum masuk wilayah masjid ini ada sebuah gapura kecil dan berdinding tebal yang menurut cerita merupakan sebuah gapura candi.

Di kompleks masjid ini juga ada Makam Syeh Sulaiman Syamsudin Al-Wasil atau Syeh Ali Ayamsu Zain atau lebih dikenal sebagai Mbah Wasul.

Wisata religi ini berada di dekat stasiun kota kediri yang berada di sebelah timur daripada Wisata Jalan Dhoho Kediri.

  1. Masjid Agung An-Nur
    Juga ada lagi Masjid Agung An-Nur yang memiliki kawasan yang sangat luas. Masjid ini berada di desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, dimana letaknya tidak jauh dari Wisata Taman Kilisuci dan Wisata Belajar Kampoeng Inggris.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *