Dzargon – Hidup Hemat tentu saja tidak berarti tidak membeli barang atau belanja, namun ternyata ada tiga kebiasaan membeli barang atau belanja yang dapat menghemat pengeluaran anda. Bagaimana cara menghemat barang dengan belanja? Berikut ini penjelasan dari Dzargon mengenai 3 kebiasaan belanja yang dapat menghemat pengeluaranmu.

Baca Juga

• Ciri-Ciri Cewek Matre
• 10 Pekerjaan Mudah Untuk Cari Uang Tambahan Bagi Mahasiswa

1. Senang membeli Barang Bekas

Membeli barang tentu saja sebuah kebutuhan namun terkadang ada beberapa jenis barang yang memiliki fungsi yang sama dengan barang baru meskipun dalam kondisi barang bekas. Barang bekas yang aling laris tentu saja seputar mobil, motor, Handphone, Laptop dan Kamera.

Kebanyakan orang akan menghindari membeli barang bekas karena takut barang yang dibeli cacat atau memiliki kondisi minus yang tidak diketahui. Namun perlu diketahui resiko memang selalu ada bahkan untuk membeli barang baru sekalipun. Keuntungan membeli arang baru biasanya memiliki garansi yang kalau kita cek nilai dari garansi yang diberikan mulai dari  kisaran 5 % sampai 20 % harga baran. Cukup lumayan juga, jadi sangat sayang jika barang baru yang dibeli tidak rusak sampai masa garansi hilang.

Membeli barang bekas tentu saja sudah tidak include dengan harga garansi jadi jauh lebih murah dan harga susut harga karena memiliki label bekas juga lumayan menggiurkan. Misalnya saja, saya pernah membeli mobil bekas Suzuki X-Over usia pemakaian 4 bulan dengan harga 160 juta rupiah, padahal saat itu mobil tersebut dijual dengan harga 240 juta. Jadi saya bisa berhemat sampai 80 juta dengan mobil yang dan fungsi yang sama hanya perlu memperhatikan kondisi barang yang dibeli.

Lumayan kan selisih membeli barang bekas dan barang baru, hanya saja dalam membeli barang bekas perlu memiliki pengetahuan awal tentang kondisi barang yang ingin di beli atau riwayat pemakaian dan yang terakhir adalah memperhatikan merek kendaraan, karena merek kendaraan mencerminkan kualitasnya.

2. Membeli Barang Berkualitas atau Barang Bermerek.

Jika disimak secara sesaat sepertinya pernyataan berikut ini kontradiksi dengan pernyataan pertama namun jika ditilik lebih dalam tentu saja tidak, karena bagian penutup dari poin pertama telah disinggung. Hal yang ke dua tentu saja tidak semua barang bekas dapat dibeli misalanya celana dalam atau BH, masa iya mau pakai bekas orang. Hemat juga gak begitu banget.

Nah membeli barang berkualitas tentu saja jauh lebih hemat meskipun dengan harga yang lebih mahal. Misalnya ambil contoh kita membeli bola lampu bermerek dengan harga 100.000 namun daya tahan lampu tersebut bisa sampai 2 tahun lalu ada lampu dengan kapasitas sama namun tidak bermerek dengan harga 30.000 rupiah namun hanya bertahan 4 sampai 6 bulan. Tentu saja jika ditinjau dari awal memang jauh lebih murah tapi kalau di lihat dari jangka pemakaiannya jadinya lebih mahal. Belum lagi kalau dihitung biaya untuk jalan membeli balon lampu tersebut.

3. Menggunakan Barang Sampai Habis

Salah satu kebiasaan menghemat adalah menggunakan barang sampai habis. Yah tapi masa iya saya harus memakan kursi di rumah saya. Maksudnya menggunakan barang sampai habis disini tentu saja adalah menggunakan barang yang dibeli sampai tidak bisa digunakan lagi. Misalnya kalau punya kursi di rumah harus tahan godaan untuk membeli kursi baru hanya karena bosan dengan warnanya, padahal fungsi utama dari kursi adalah untuk tempat duduk atau menjamu tamu. Yah bagus kalau sudah ganti kursi tamunya banyak yang datang, kalau gak ada yang mau bertamu kan rugi belu kursi.

Hal ini juga berlaku untuk gedjet, tren perkembangan Gadjet saat ini tentu saja sangat cepat namun kalau ditinjau dari fitus utama dan keguaannya sepertinya antara gedjet yang ada dan gedjet yang keluar 6 bulan kemudian masih tidak terlalu jauh berbeda, oleh karena itu sebaiknya menggunakan Gadjet sampai benar-benar tidak berfungsi