Daftar Isi
Tips Menanam Cabe Rawit Di pekarangan Rumah
Dzargon – Penghujung musim hujan memang menjadi salah satu waktu yang sangat tepat untuk memulai menanam Cabe Rawit, Sinar matahari di musim panas akan cukup untuk membuat tanaman cabe rawit di pekarangan berbuah lebat.
Jika anda memiliki rencana menanam cabe rawit, berikut ini ada beberapa panduan menanam cabe rawit bagi pemula dan khusus untuk pekarangan rumah. Panduan ini berisi langkah demi langkah menanam cabai dan perawatan cabe rawit dengan bahasa yang lebih muda.
1. Siapkan Lahan Yang Tepat
Tidak semua bagian pekarangan dapat ditanami cabe rawit dengan baik, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar tanaman cabe rawit yang ditanam berbuah dengan lebat.
Tanah yang hendak ditanami cabe rawit paling tidak mengandung tanah humus dengan ketebalan 3 cm, gembur dan mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh cabe untuk berbuah, jika tidak ada baiknya untuk menambahkan pupuk kompos tambahan yang dapat dibeli dari toko bunga.
Selain hal tersebut pastikan bahwa lokasi yang dipilih mendapatkan cukup matahari dari rentang waktu jam 9 pagi sampai dengan 4 sore. Lokasi yang dipilih memiliki sistem drainasi yang baik sehingga air tidak tergenang.
Tips : Jangan berikan Nitrogen terlalu banyak ke tanaman Cabe rawit muda karena akan membuta pertumbuhannya lebih cepat namun tanaman lebih rentang terhadap penyakit dan kurang produktif.
2. Berikan perlakuan khusus pada Bibit Cabe Rawit
Setelah proses penyemaian, jangan langsung terburu-buru memindahkan tanaman cabe di tanah, tapi berikan perlakuan khusus terlebih dahulu sebelum akhirnya memindahkan tanaman cabe ke lahan yang telah disiapkan.
Salah satu cara menyiapkan tanaman cabe rawit muda adalah memindahkan terlebih dahulu ke polibag ketika tanaman sudah memiliki 4 sampai 6 daun. Setelah tanaman pindah di Polybag, tunggu sampai 2 – 3 hari lalu pindahkan tanaman cabe di daerah teduh dan hanya terkena sinar matahari kurang dari 4 jam dalam sehari.
Proses ini akan membantu tanaman cabe bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan memiliki peluang hidup yang tinggi ketika dipindahkan ke tanah.
3. Air dan Mulsa
Tanaman cabe adalah jenis tanaman yang membutuhkan banyak air namun bukan jenis air tergenang, karena jika air tergenang akar tanaman cabe rawit akan lebih mudah busuk dan membuat cabe rawit akan mudah mati.
Pada awal tumbuh, tanaman cabe rawit paling tidak butuh 300 mL Liter, dalam seminggu namun menjelang dewasa dan berbuah tanaman Cabai membutuhkan air sebanyak 2 sampai 3 liter sehari. Jika kondisi rumah sangat panas seperti diperkotaan dengan suhu rata-rata harian mencapai 40oC ada baiknya menambahkan Mulsa di daerah bawah Tanaman.
Mulsa adalah jerami yang yang diletakkan menutupi daerah tanah sekitar tanama cabe untuk mengurangi penguapan dan juga mencegah tanaman lain yang dapat menggangu cabe tumbu hdi sekitar batang cabe rawit.
4. Gagalkan Buah Pertama
Pada usia 4 sampai 5 minggu tanaman cabai akan mengeluarkan buah yang akan menjadi buah, buah ini adalah buah primer dan sebaiknya dipangkas saja. Tujuan agar nutrisi yang diserap oleh tanaman tidak menuju buah tapi digunakan untuk pertumubhan.
Mengapa hal ini harus dilakukan?
Alasannya karena ketika nutrisi di serap untuk buah maka pertumbuhan primer tanaman akan berhenti atau terhambat, jika tanaman pada usia 7 sampai 8 minggu masih kecil, tentu saja membuat jumlah produksinya tidak efektif di masa produktif.
5. Gemburkan Tanah
Akar tanaman cabe juga membutuhkan udara oleh karena itu tanah yang padat tentu saja jelek untuk akar tanaman dan membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Sebaiknya lakukan penggeburan tanah dengan frekuensi satu atau dua kali sebulan.
Proses penggemburan juga didampingi dengan pemberian pupuk kompos atau kotoran ternak (pupuk kandang) agar hasil buah Cabe semakin maksimal.
FAQ Seputar Tisp Menama Cabe Rawit
Q : Biasakah saya menanam cabe di musim hujan?
A ; Ya bisa, hanya saja perlu kerja keras agar air tidak menggenang, selain itu sebaiknya bagian atas dipasangi atap karena air hujan di kota mengandung banyak asam.
Q : Manakah yang diutamakan, pupuk kandang atau pupuk kompos?
A : Keduanya pupuk yang sangat baik, tapi penggunaan pupuk kandang harus dilakukan dengan banyak pertimbangan terutama kadar asam yang tinggi pada pupuk kandang membuat tanaman bisa saja mati.
Leave a Reply