Dzargon – Wanita tentu saja identik dengan kecantikan yang membuat mata terpana, senyum manis dan mempesona, selain itu mereka juga terkenal sebagai mahluk yang paling seksi, terutama ketika menjalani profesi teretntu seperti SPG, Artis dan model.

Namun apa Jadinya jika yang harus tampil seksi adalah siswi sekolah dengan seragam putih abu-abunya. Setujukah kita dengan penampilan mereka atau malah kita menjadikan mereka bahan ejekan.

Melanial dan Budaya

Pada masa Industri 4.0 ini memang membawa banyak perubahan pada tatanan sosial termasuk dalam kehidupan remaja termasuk dalam kehidupan mereka di sekolah.

Kebudataan bertukar informasi melalui instagram secara global membuat banyak budaya yang masuk ke Indonesia yang dianggap jauh dengan kebudayaan timur.

Indonesia sebagai slaah negara yang sangat kental dengan Budaya Timurnya itu terkenal dengan norma kesopanan, pengaturan etika yang detil dalam kehidupan sampai pada hal-hal yang kecil seperti sapaan.

Apalagi jika hal ini menyangkut hal-hal yang besar seperti penampilan. Sebagai negara beragama dengan agama Mayoritas Islam yang selalu tertutup dalam berpakaian, namun belakangan ini selalu ada pemandangan yang berbeda.

Memakai baju jangkis dengan ukuran ngeperes sampai dada sesak serasa ingin keluar dari persembunyiannya, lalu dipadukan dengan Rok SMA abu-abu yang pendek di atas lutus memabut penampilannya lebih mirip wanita penghibur dibandingkan sebagai pelajar.

Pemandangan seperti ini sudah tidak asing lagi, terlebih setelah dunia twitter dan instagram bersamilasi dengan kehidupan remaja-remaja Indonesia, bahkan sudah sampai di lingkungan sekolah.

Siapa yang membebaskan mereka?

Penampilan seksi dilakangan wanita Inodnesia terlebih di era Sosial Media ini sepertinya sudah menjadi hal yang umum, namun jika budaya tersebut sudah masuk sampai di lingkungan sekolah. Siapa pihak yang harus disalahkan.

Hampir semua sekolah sepertinya sudah memiliki standar yang sama tentang “pakaian seksi” maksimal yang boleh dikenakan oleh siswi mereka ketika datang ke sekolah. Sebut standar-standar umum yang ditetapkan seperti standar berikut ini :

1. Rok harus di bawah lutut
2. Kaki Baju harus masuk ke dalam rok
3. Tidak jungkies dan ngepres
4. Mengenakan Rim hitam 
5. Menggunakan kaus kaki putih panjang di atas mata kaki

Bahkan ada beberapa kabupaten yang memiliki sifat religous yang tinggi mewajibakan siswi mereka mengenakan rok panjang sedangkan yang muslim diwajibkan memakai jilbab.

Namun lagi-lagi peraturan tetaplah peraturan tabiat beberapa siswi tetap saja ngeyel, seperti menganakan seragam SMA yang ketat dan ngeperes bahkan cenderung menyerupai Jilbob atay jilbab ketat.

Niat Siswi memakai Pakaian Seksi ke Sekolah

Sebenarnya apa saja niat dari para siswi ini mengenakan pakaian ketat ke sekolah? Apakah hanya sekedar gaya-gaya semata atau memiliki niat lain memakai pakaian yang seksi dan menggoda dan bakalan memenuhi fantasi liar kaum pria.

Hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa wanita yang memakai pakaian seksi dan terbuka cenderung memiliki tujuan untuk menarik perhatian dari lawan jenis, hanya sedikit dari mereka yang memakai pakain seksi dan terbuka itu karena kebiasaan mengenakan pakaian seksi karena sudah kebiasaan.

Bagi mereka yang sudah besar di lingkungan dengan pakaian minim, memakaian pakaian seksi bukanlah tujuan dalam berpakaian tapi sudah kebiasaan, namun jika mereka harus berpakaian dengan aturan tertentu seperti ke sekolah, maka wanita-wanita akan memakai pakaian yang sesua dengan aturan sesuai standarnya.

Para wanita yang sudah terbiasa tampil dengan pakaian seksi ini akan berpakaian seragam yang wajar karena mereka memang tidak melakukan effort untuk tampil seski. Berbeda dengan wanita yang hidup di lingkungan tidak seksi namun tiba-tiba ke sekolah dengan pakaian super ketat.

Jadi jiak mereka tidak berasal dari lingkungan dengan pakaian yang terbuka, jawaban yang tersisa dari tujuan mereka memakai pakaian seksi adalah menarik perhatian, namun seberapa liarkan fikiran remaja yang seharusnya mengejar prestasi ini malah menarik perhatian dengan pakaian yang terbuka padahal ada jutaan cara untuk menarik perhatian.

Tentu saja para siswi ini bakalan sadar sebarap besar fantasi dari kaum pria yang mempehatikan setiap lekukan tubuh mereka dibalut seragam ketat di sekolah. Belum lagi jika memang si siswinya ini semok, bisa berlipat ganda fantasi para pria.

Tentu saja tidak heran jika kehidupan remaja siswi SMA di Indonesia sudah sangat rentang dengan kehidupan bebas karena mereka memang melakukan upaya atau Effort untuk tampil seksi. Dengan demikian akan selalu ada dorongan psikologis untuk melakukan lebih setelah tujuan menarik perhatian terpenuhi.

Jangan heran jika kehidupan bebas ini akan menghasilkan generasi rusak dengan ribuan kasus hamil diluar nikah dan nikah muda atau malah tersebarnya Video mesum mereka mulai dari di hotel sampai di semak belukar jika sudah kekurangan modal namun nafsu sudah samapi di ubun-ubun tapi belum punya uang yang cukup.

Parahnya lagi jika main concept mereka sudah bergeser ke gaya hidup dan life style yang tinggi yang tentu saja membutuhakn biaya yang tinggi juga. Lama-lama kelamaan godaan financial akan mejerumuskan mereka ke sisi gelap kehidupan.

Mungkin mulai dari jual diri dengan harga murah ke teman-teman sampai menjadi Gundik atau sugar baby om-om berkantong tebal, demi mengejar satu kata : Ingin Dibilang Seksi

Akhir Kata
Nah itu dia segenap pikiran menanggapi banyaknya siswi SMA yang berani berakaian seksi ke sekolah padahal mereka dengan sadar sedang melawan aturan-aturan ketat yang dibuat oleh pihak sekolah untuk melatih kepribadian dan karakter mereka.