Dzargon – Memiliki Ijazah Sarjana bahkan Magister bukan merupakan jaminan anda akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah. Buktinya ada sekitar 400.000 pengangguran di Indonesia yang memiliki Ijazah S1. Jika benar terjadi mungkin kamu termasuk salah satu dari delapan kriteria seseorang yang membuatmu sulit mendapatkan pekerjaan. 

Baca Juga : Penyebab Banyak Sarjan Berstatus Pengangguran di Indonesia

Mungkin Intelligence Quotient (IQ) merupakan kemampuan seseorang dalam bekerja, namun itu saja tidak cukup, ada satu faktor lagi yang dikenal dengan nama Sentiment Business yang merupakan manifestasi dari seseorang dalam bertingkah laku. Para calon pekerja tidak hanya akan diwajibkan memiliki kemampuan kerja yang baik tapi mereka akan kerja bersama dengan orang lain sehingga kemampuan ini menjadi aspek yang sering dipertimbangkan. Saat seleksi kerja biasanya ini diuji pada saat tes wawancara atau kerja Proyek. Mungkin saja agan pintar dan bisa menyelesaikan masalah namun jika Sentiment Business mu rendah tentu saja ini menjadi masalah besar bagi perusahaan. 

Hampir semua pekerjaan yang dilakukan di dalam sebuah perusahaan baik itu bidang jasa maupun industri selalu dilengkapi dengan tekanan kerja yang muncul dari beban kerja. Tekanan dalam pekerjaan tentu saja tidak stabil dan berubah-ubah, kadang besar kadang juga rendah. Psikologis yang lemah tentu saja membuat seseorang akan sulit bertahan dan payahnya, lemahnya Psikologis juga berpengaruh pada rendahnya kesehatan Jasmani. Biasanya tanda-tandanya jika banyak tugas di kampus jadi sakit itu disebabkan karena kurangnya penguasaan Psikologis ang berdampak pada kesehatan fisik.

Sederhananya, seseorang tidak akan bisa hidup dengan nyaman hanya dengan satu Skill. Pekerjaan tentu saja merupakan pengaplikasian pengetahuan dan keterampilan agar bisa menyelesaikan masalah yang bersifat kompleks. Memiliki Skill minim saja sudah sangat sulit bertahan apalagi kalau cuman memiliki Skill Tunggal. Hasilnya perusahaan lebih berminat dengan pekerja dengan skill majemuk, apalagi kalau bisa Multi Tasking. 

Mungkin bahasa kekinian bukan Kuno karena tentu saja orang kuno sudah mati dan sekuno-kunonya sarjana, paling tidka cuman ketinggal 2 atau 3 tahun, bukan ratusan tahun.  Jadi istilah tepatnya adalah Tulalit atau selalu telat menanggapi perubahan. Misalnya perubahan pengetahuan dan teknologi. Orang seperti ini adalah tipikal orang yang susah beradaptasi dengan perubahan sehingga ketika orang-orang mengirim CV dalam bentuk digital dia mungkin masih menggunakan burung Merpati.

Orang-orang India percaya bahwa hidup adalah sebuah perlombaan bahkan sejak dalam bentuk sperma, seseorang akan berlomba sampai di sel telur agar dapat dibuahi. Tentu saja yang lamban akan kelah telat dengan yang cepat, Jika diberikan tugas 3 hari, tentu saja perusahaan akan lebih suka dengan orang yang mampu menyelesaikan tugas tersebut dalam waktu dua atau bahkan satu hari dengan tepat.

Nah ini tipikal orang yang jangan dapat kerja, untuk bertahan hidup saja sangat susah. Tipikal orang berfikiran tertutup sangat sulit menerima kenyataan jika apa yang ia percayai atau ketahui sudah tidak berlaku lagi. Perubahan teknologi dan perkembangan berlangsung sangat cepat sehingga mereka yang closed minded akan segera terelimnasi dengan sendirinya karena tidak mau menerima pendapat orang orang dan selalu menganggap dirinya yang paling benar. Tipikal ini sangat dibenci orang HRD perusahaan yang tentu saja hanya akan menjadi penghambat perusahaan