Mitos Mengenai Tata Cara Mengisi dan Merawat Bateri Hp Android yang Benar
Dzargon. Di era perkembangan teknologi portabel termasuk Hp Cerdas atau Smartphone, kebutuhan manusia akan energi sangat besar, bahkan lebih besar dari seorang robot. Kebutuhan energi untuk mengisi muatan pada Hp Android atau IOS yang mereka miliki hampir menjadi nafas dalam keseharain seseorang, masalah yang muncul adalah belum adanya sebuah sistem yang ditemukan untuk menggantikan tenaga Baterai membuat masalah baru.
Bateri menjadi komponen yang paling utama yang paling sering dipertanyakan pada sebuah ponsel cerdas. Pertanyaan yang paling sering berkaitan tentang tata cara yang benar mengisi baterai atau tata cara merawat baterai Smart Phone dengan benar. Kebutuhan akan informasi sayanga-ya menyimpan lebih banyak informasi simpang siur dibandingkan dengan informasi yang benar. Berikut ini ada beberapa mitos yang dipercaya yang berkaitan dengan Batarei Smart Phone.
1. Bateri Charge atau “Batarei Cas” Punya “Ingatan”
Mitos mengenai batarei punya ingatan adalah sebuah fenomena dimana baterai dianggap harus diisi penuh sebelum digunakan kembali. Jika penggunaan baterai di Chas dalam keadaan belum kosong atau disi belum penuh maka kondisi pengecasan terakhir dari bateri yang di “ingat” oleh baterai sehingga kapasitasnya menjadi lebih kecil.
Mitos sangat santer beredar pada era awal penggunaan baterai Charge pada perangkat Handphone seseorang. “Memmory Effect” memang pernah berlaku pada baterai charge generasi awal seperti Ni-Cad yang sedikit unik dalam menyimpan elektron. Meskipun kata-kata “menyimpan” dalam istilah, hal ini sama sekali tidak merujuk pada ingatan seperti pada memori card atai harddisk.
Generasi paling baru dari batarei yang digunakan menggunakan bahan yang lebih baik dari Ni-Cad, yakni Lithium-Ion. Ion dari litihium digunakan dengan cara berpindah dari kutub satu ke ke kutub yang lain jauh lebih baik dan tidka memiliki “memmory effect” sehingga dapat dicharge atau diisi kapan saja, hanya saja ada daya tersendiri dari bahan pembuat baterai yang membuat kemampuan baterai menyimpan energi berkurang seiring dengan pemakaian, tapi hal ini masih lumrah.
2. Baterai Harus dicharge dengan Charger Bawaan
Ini adalah fakta yang paling rasis yang dikeluarkan oleh hampir seluruh vendor yang ada, ada benarnya namun lebih banyak salahnya. Kebenaranya adalah hampir seluruh Charger tidak original yang dijual dengan harga murah tidak memiliki komponen elektrik yang baik, sehingga usia pemakaian dari charger tidak panjang. Dalam penggunaan charger murah KW 98 misalnya, Charger yang tidak menunjukkan kerusakan dan masih tetap mengisi, namun karena dibuta dari bahan yang murah kemungkinan kerusakan internal terkait dengan kontrol keluaran menjadi tidak stabil. Output yang kekecilan membuat baterai smartphone terisi dalam waktu yang lama sedangkan kelebihan tegangan bisa menyebabkan baterai meledak.
Penjelasan tidak mendukung judul bahwa Charger bawaan adalah charger terbaik untuk Bateri Android. Beberapa vendor aksesoris sudah memiliki kualitas pengisian yang sama baik dengan Charger bawaan bahkan ada yang lebih baik. Vendor Hp murahan juga perlu diwaspadai karena QC dari setiap perusahaan berbeda-beda.
3. Bateri Ponsel yang diisi sepanjang malan akan rusak.
Mengisi muatan pada baterai tidak dapat diibaratkan mengisi udara ke dalam ban yang jika dilakukan secara berlebihan akan menyebabkan ban meledak dan rusak. Ada beberapa syarat pengisian yang harus dipenuhi oleh charger sehingga bisa memberikan muatan pada baterai samrtphone. Ledakan hanya mungkin terjadi jika Charger yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan seluruh spesifikasi untuk setiap bateri dapat dilihat dilihat pada stiker yang melekat dibelakang baterai.
Kecanggihan teknologi pengisian baterai saat ini telah memungkinkan sebuah sistem pemutus otomatis. Pemutus otomatis bekerja melalui dua syarat yakni (1) jika baterai telah terisi penuh dan/atau (2) jika charger yang digunakan tidak aman. Fitur ini sangat memudahkan penggunaan sehingga anda tidak perlu khawatir ketika meninggalkan Android anda dalam keadaan ter”Charger”.
4. Jangan menggunakan ponsel yang ter”Charger”
Mitos ini hanya berlaku jika Hp anda diisi dengan batarei Ni-Cad yang sama sekali sudah ditinggalkan, bahkan Akumulator (Aki) pada model terus menerus digunakan pada saat dicharge. Menggunakan ponsel pada saat dicharger hanya memperlambat baterai terisi penuh, namun ada beberapa vendor yang menyediakan fitur “Run on AC” yang berarti ketika baterai hp anda diisi, Perangkat bekerja dengan arus AC sehingga Bateri sama sekali tidak digunakan hanya diisi saja, oleh karena mitos sudah tidak perlu dikhawatirkan.
5. Mematikan Handphone bisa merusak Baterai.
Baterai yang tidak digunakan dalam waktu lama dapat dipengaruhi keadaan fisis seperti suhu. menyimpan baterai tidak mengubah kapasitas baterai bahkan sampai ribuan tahun jika saja kondisi penyimpanan baterai dapat dijaga tetap ideal. Saran yang baik ketika anda berniat untuk mematikan smartphone dalam waktu lama adalah melepasnya dari HP. Namun mitos mematikan HP dapat merusak Baterai lagi-lagi tidak benar.
6. Pengisian Baterai 100 % sebelum digunakan.
Mitos pengisian baterai smartphone mencapai 100 % sebelum digunakan sebenarnya tidak bermanfaat apa-apa bagi Handphone dan baterainya. Fakta berbading terbalik dengan mitos, Baterai ponsel Litihium-Ion justru bekerja secara maksimal pada posisi 40 % sampai dengan 80 %. Hal ini yang menyebabkan baterai keluaran pabrikan diisi dengan setengah daya sebelum dikemas dan dilepas ke pasar
7. Menaruh Baterai di Frezer bisa memperpanjang umur baterai.
Mitos menyimpan Hp dalam Frezer atau menjemur Baterai dapat memperpanjang umur baterai adalah mitos yang paling aneh yang pernah ada. Suhu panas ketika mejemur baterai masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan suhu ketika baterai digunakan, sedangkan mendinginkan baterai di lemari es, tidak mengubah struktur kimia dari Lithium-Ion yang ada di dalam Baterai, oleh karena melakukan kedua hal tersebut adalah pekerjaan yang sia-sia.
8. Penggunaan Task Massangger dapat memperpanjang umur baterai.
Masih banyak perdebatan mengenai penggunaan Task Massangger dan efeknya terhadap batarai, akan tetapi dapat dipastikan bahwa software tidak dapat mengepengaruhi Hardware, hanya saja penggunaan task massanger dapat mengurangi jumlah aplikasi yang aktif pada Samrtphone anda, sehingga daya penggunaan baterai menjadi lebih sedikit.
Rekomendasi yang paling disarankan adalah penggunaan task massanger bawaan dari smartphone karena penambahan Task Massangger pihak ketiga tidak memberikan jaminan mengenai kinerja task Massanger. Pengaktifan task massangger pihak ketiga sendiri secara otomatis menambah jumlah aplikasi yang aktif belum lagi ditambah iklan yang diikutsertakan dalam program gratisan akan menambah berat kinerja dari smartphone anda.
Leave a Reply