“Nikahilah wanita al wadud (perayu, penyayang, menawan) dan juga subur punya banyak keturunan karena aku bangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat kelak.” (HR. Abu Daud no. 2050 dan An Nasai no. 3229. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits tersebut hasan)
Kumpulan pengajian kami kali ini membahas tentang sulitnya berkomunikasi dengan suami. Ada yang melihat suaminya selalu ‘tegang’ ketika dikatakan ‘sayang, aku mau bicara’. Terus pura-pura lihat mobile phone, atau cari-cari alasan adanya acara lain. Ada lagi yang jika diajak mengobrol bareng malah pura-pura tidur. Atau jenis ketiga yang lebih ekstrim: tidak sempat diajak bicara sama sekali, jenis suami/istri P4 : Pergi pagi pulang pagi. Tersibukkan dengan urusan pekerjaan. Suasana rumah tangga jadi kering dan tak bergairah. Masing-masing suami, juga istri, berusaha menyelesaikan urusan mereka sendiri-sendiri, tanpa ada kerja sama satu sama lain, dan tentu…masalah malah semakin menjadi-jadi.
Hmm…mereka piknik tiap pekan, tapi tak sempat bicara. Bertemu tiap hari, tapi tak berkomunikasi. bukan kurang piknik, tapi…jangan-jangan kurang vitamin “R” alias…rayuan. Padahal, kita lihat mengapa bunga berwarna cerah mengeluarkan bau harum? Karena mereka merayu datangnya kumbang dan kupu-kupu yang akan membantu proses penyerbukan sehingga mempertahankan eksistensi spesiesnya dalam daur hidup tumbuhan. Demikian juga para istri, ayo belajar merayu suami tiap hari (jangan cuma jika ada maunya saja). Juga tidak usah menunggu dirayu. Percaya diri bahwa merayu itu ibadah.
Beberapa tips berikut aku kumpulkan dari berbagai sumber plus pengalaman:
1. Senyumlah dengan dahsyat tiap hari. Kirimkan ‘the everlasting accepting smile’ kepada suami minimal tiap pagi. Senyum AMAA yang berarti ‘aku mencintaimu apa adanya.’ Jangan cuma saat hari gajian, atau saat menerima hadiah. Caranya: Latih senyum itu di cermin, tarik mulut 2 cm ke kanan atas, 2 cm ke kiri atas, pancarkan kegembiraan di mata kita (latih di depan kaca, jangan cuma nyengir kuda). Selain awet muda, suami akan senantiasa mengenang betapa manisnya kita. Eaaaaa…
2. Kecup sayang jangan sampai lupa. Ada suami yang suka dikecup di pipi, ada yang lebih suka di dahi, dagu, mata, leher, dada, bahkan di telinga. Ketika ia berangkat kerja, atau pulang kerja, sambut dengan kecupan sayang yang ikhlas dan wajah gembira. Coba lihat efeknya…kita akan tahu titik yang paling dia suka, lihat tanda senyum tersipu mengembang di wajahnya. Lagian, kita mau kecup laki-laki mana lagi selain dia? Hahaha…nikmati hadiah dari Allah Subhana wa taala.
3. Kirim ucapan sayang padanya tiap hari. Boleh langsung ataupun lewat pesan singkat. Bukan cuma ‘I love you’, tapi juga ‘thinking about you’ ataupun ‘Bang, kenapa Abang selalu ganteng walau pakai baju apa saja?’. Kembangkan kamus gombalan Anda, dari yang sederhana sampai yang membahana. Ilmu menggombal bukan hanya milik ABG tapi juga harus dimiliki pasangan di usia senja.
4. Masaklah masakan yang kira-kira ia sukai, atau memang kesukaannya. Makanlah bersama. Ini adalah pengamalan sila keempat dari rukun merayu suami ala nenekku: Cinta itu datang dari perut naik ke hati.
5. Jaga keharuman diri, kamar, dan rumah. Jangan batasi pemakaian parfum cuma ketika akan keluar rumah. Pakai setiap hari, tanyakan parfum mana yang suami kita paling suka. Jangan pakai parfum ala minyak sinyong-nyong yang bikin pusing kepala. Ingatlah bahwa pusat emosi di otak berdekatan dengan pusat aroma alias penciuman. Ingat adanya aromaterapi yang bisa menenangkan emosi, kan?
Nah…sekarang…coba tips-tips tersebut bukan hanya dibaca dan dishare, tapi juga dilakukan para istri setiap hari. Setelah beberapa bulan, kabari hasilnya…ya? Aku yakin, jangankan cuma ingin beli panci, liburan ke Sydney juga akan terpenuhi….hahahaa.
Untuk para suami: Lakukan hal serupa, rumah tangga Anda akan bahagia. Jangan lupa: vitamin R setiap hari! Hehehe.
Leave a Reply