Karya Ilmiah Remaja

Makalah Tentang Karya Ilmiah – Bahasa Indonesia

Berikut ini adalah contoh makalah Tentang Karya Ilmiah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Bab I. Pendahuluan

A. Lata Belakang

Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh study S1 harus membuat skripsi, S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.

Dan tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh waktu singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan nya  oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.

Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan,  semua ini tidak lain dan tidak bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana cara dan prosedur pembuatannya.

Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis sebuah karya ilmiah.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa Yang Dimaksud Dengan Karya Ilmiah?
  2. Bagaimana Ciri-Ciri Karya Ilmiah?
  3. Apa Syarat Karya Ilmiah ?
  4. Apa Saja Jesnis-Jenis Karya Ilmiah?
  5. Bagaimana Sistematika Atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah?

C. Tujuan

  1. Untuk Mengetahui Pengertian Karya Ilmiah
  2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Karya Ilmiah
  3. Untuk Mengetahui Syarat Karya Ilmiah
  4. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Karya Ilmiah
  5. Untuk Mengetahui Sitematika Atau Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah.

D. Tujuan

  1. Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu sekolah atau instansi atau sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain: melatih kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan pemikirnnya tentang suatu kajian atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berfikir  secara logis dan sestematis, kemampuan membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
  2. Karya tulis ini tidak hanya berguna bagi penulis saja namun juga sebagai bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
  3. Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis , penulis di latih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah, sehingga dapat mempermudah manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
  4. Melatih befikir tertip dan sistematis karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur nya, metode dan teknik, aturan atau kaidah, standar, disajikan runtun dan tertib.
  5. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang disusun secara sistematis menurut metode penulisan ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi. Karya ilmiah merupakan laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan penelitian. Karya ilmiah dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat berupa makalah, skripsi, dan laporan penelitian.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Dengan demikian sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.

Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu:

  1. Karangan Ilmiah : Makalah, Laporan, Skripsi, tesis, disertasi.
  2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer : Artikel, editorial, opini, reportase.
  3. Karangan nonilmiah : anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.

Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan khusus. Sedangkan semiilmiah berada di antara keduanya.

Dalam menulis karya ilmiah, isinya harus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan menggunakan metode berfikir keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis dan empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan objektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan. Pada dasarnya tulisan ilmiah dapat berwujud artikel, makalah, naskah siaran radio.

B. Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri tertentu.

1. Objektif

Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan  kenyataan yang sebenarnya, tidak di manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.

2. Netral

Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi  maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3. Sistematis

Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas,dan sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4. Logis

Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.

5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)

Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan marah seperti orang yang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

6. Tidak Pleonastik

Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal

Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar.

C. Syarat-Syarat Karya Ilmiah

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.

Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif – induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola  berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.

Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3. Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

  1. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
  2. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
  3. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

1.  Kutipan

Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

  1. Kutipan Langsung – Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima.Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
  2. Kutipan Tak Langsung – Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki

Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki adalah:

  1. Menyusun pembuktian;
  2. Menyatakan utang budi;
  3. Menyampaikan keterangan tambahan;
  4. Merujuk bagian teks lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut:

  1. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.;
  2. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada setiap bab;
  3. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).

Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang–ulang, digunakan singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:

  1. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
  2. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
  3. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua sumber  bacaan yang digunakan dalam penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.

D. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya ilmiah tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

1.  Karya Ilmiah Pendidikan

Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan.

Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:

a. Paper

Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan resum suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih mahasiswa untuk mengambil inti sari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.  

Penulisan paper agak di perdalam dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2 :pemaparan data, bab 3: pembahasan atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b. Praskripsi

Adalah karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 atau  D3. Format tulisannya terdiri atas:

  1. Bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian)
  2. Bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permaslahan penelitian)
  3. Bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian)
  4. Bab 4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
  5. Bab 5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).
c. Sekripsi

adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain, pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif, baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empiris.

d. Tesis

Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

e. Disertasi

 Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi berhak menyandang gelar doctor.

2.  Karya Ilmiah Penelitian

Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai berikut:

a. Makalah Seminar

Meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.

  1. Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari suatu permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
  2. Naskah bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
b. Laporan Hasil Penelitian

Adalah bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokan sebagai  karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun dari tahap awal.

c.  Jurnal penelitian

Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).

E.  Sistematika Penulisan

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan

Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.

a. Halaman Judul

Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.

Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:

  1. merumuskan secara singkat
  2. Mencerminkan area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
  3. Membuat kata kunci yang diacu dalam penelitian
  4. Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap
b. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.

c. Kata Pengantar

Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.

d. Halaman Abstrak

Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:

  1. Paragraf pertama latar belakang masalah;
  2. Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
  3. Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
  4. Paragraf keempat hasil analisis data.

Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.

e. Daftar Isi

Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya

f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik

Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.

2. Bagian Isi

Secara umum, bagian isi terdiri dari:

a.  Pendahuluan

Memaparkan:  latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.[5]

  1. Latar Belakang Masalah – Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
  2. Rumusan Masalah – Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
  3. Tujuan dan Manfaat Penelitian – Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis.
  4. Metodologi Penelitian – Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
    1. Metode yang digunakan dalam penelitian;
    2. Sumber data;
    3. Cara mengambil data;
    4. Cara menganalisis data;
    5. Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan Teori / Tinjauan Pustaka

Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel).

Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.

  1. Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.
  2. Metodologis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.
c. Hasil penelitian

Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.

Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dalam penelitian. Hasil eksperimen atau survei  atau rancangan bangun beserta analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan mentah.

d. Kesimpulan dan Saran

Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.

3.  Bagian Penutup

Pada umumnya terdiri dari:

a. Daftar Kepustakaan

Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.

Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya. Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.

b. Lampiran

Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.

c.  Indeks

Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

  1. Objektif
  2. Pola berfikir deduktif – induktif
  3. Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

  1. Karya tulis
  2. Makalah
  3. Skripsi
  4. Thesis
  5. Disertasi
  6. Laporan hasil penelitian

B. Saran

Dalam menulis  karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sesuai jenisnya sehingga karya ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Dalam menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.

Kami mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah .

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *