Jika sudah mencari kerja kemanapun tapi tidak kunjung mendapatkannya, sebelum berputus asa coba cek 5 hal ini apakah sudah kamu lakukan?
Hai, kamu yang baru saja lulus dan sedang sibuk mencari kerja dan membangun mimpi. Mungkin, saat kuliah kemarin, kamu tidak cukup mendapatkan informasi mengenai dunia kerja. Tidak semua kampus memberikan informasi yang cukup mengenai seluk beluk dunia kerja, dan beberapa dari kamu mungkin tidak punya cukup waktu untuk bisa merasakan kerja sambil kuliah. Akibatnya apa? Kamu tidak cukup memahami dunia kerja seperti apa. Ada beberapa tips and trick yang kamu bisa intip untuk sukses melewati masa-masa penantianmu mencari kerja. Apa saja yang harus kamu perhatikan saat mencari kerja ? Yuk kita liat, siapa tau besok adalah hari pertama kerja kita.
Daftar Isi
Pilih pekerjaan yang cocok dengan minat kamu
Oke, mungkin kemarin waktu kuliah kamu terlalu sibuk belajar. Perjalananmu hanya seputaran rumah dan kampus. Kamu mungkin juga termasuk mahasiswa yang terlalu sibuk dengan kegiatan kampus yang seabreg hingga tidak punya cukup waktu untuk menyiapkan diri menyiapkan kelulusanmu. Tapi, nasi sudah menjadi bubur, kamu sudah melewati ceremoni wisuda bulan lalu. Apa yang harus dilakukan untuk mulai melamar pekerjaan ? Lakukalah riset sederhana. Sebelum lulus, kamu pasti sudah yakin dong dengan cita-cita kamu sendiri ? Kamu mau jadi apa dan berkerja di mana. Kalau belum, hayooo sepertinya kamu harus mulai menata hidupmu lagi. Well, misalnya kamu seorang lulusan Sarjana Psikologi, ada beberapa pilihan pekerjaan yang tersedia di dunia kerja setelah kamu lulus. Apakah kamu mau bekerja di perusahaan sebagai seorang Human Resources Departemen, atau kamu lebih suka bekerja di dunia pendidikan baik itu sebagai guru pembimbing atau dosen. Nah, jika akhirnya kamu merasa sepertinya kamu lebih cocok untuk mengembangkan metode pendidikan atau mengarahkan generasi muda, maka tidak ada salahnya kamu melamar di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak sarjana muda di luar sana yang sering kali melamar di sebuah perusaahaan namun tidak tau pekerjaan apa yang mau dilamar. Ayolah, jangan membiarkan dirimu terjebak dalam pekerjaan yang tidak kamu inginkan. Jangan malas mempelajari sesuatu. Cari informasi di internet mengenai pekerjaan yang kamu minati. Seperti apakah pekerjaan sebagai guru pembimbing di sekolah itu ? Jam berapa dia mulai bekerja ? Pada hari apa saja dia bekerja ? Jangan malu untuk mencari informasi bahkan menanyakan kisaran gaji seorang guru pembimbing. Kenapa informas-informasi ini penting ? Karena jangan sampai ketika kamu diterima kerja, kamu baru sadar apa yang kamu akan kerjakan tidak sesuai dengan cita-citamu.
Datangilah Job Fair yang ada di kotamu
Cara paling cepat untuk mendapatkan informasi beragam mengenai dunia kerja adalah datang pada acara Job Fair. Paling mudah, carilah informasi di lorong-lorong kampus, apakah ada informasi Job Fair yang bekerja sama dengan kampusmu ? Atau kalau di kampusmu ada lembaga pengembangan karir atau Career Development Center segera datangi dan cari informasi yang detail di sana. Job Fair yang biasanya diselenggarakan bekerjasama dengan kampus biasanya diisi oleh perusahaan-perusahaan yang “terpercaya”. Pada saat Job Fair, kamu bisa mengenal berbagai nama-nama perusahaan yang mungkin tidak pernah kamu dengar sebelumnya. Jangan sungkan untuk bertanya atau meminta flyer pada perusahaan yang ada. Kamu bisa mulai bertanya mengenai sejak kapan perusahaan itu berdiri, bergerak di bidang apa, dan dimana saja cabangnya. Kenapa informasi ini penting ? Agar kamu memiliki gambaran seberapa sustainable nanti bisnis perusahaan yang akan kamu lamar dan seberapa besar peluang kamu untuk diterima. Kalau kamu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, jangan sungkan untuk minta kartu nama wakil perusahaan. Berhati-hatilah dengan perusahaan pencari lowongan kerja “abal-abal” di luar sana. Perusahaan yang sedang mencari karyawan, tidak akan pernah memungut bayaran untuk seleksi karyawannya. Ingat, perusahaan pencari kerja adalah perusahaan yang MENCARI KARYAWAN bukan mencari uang dengan “menjual” formulir pendaftaran. Biasanya Formulir pendaftaran adalah formulir pelengkap yang harus kamu isi, dan hal yang lebih penting adalah Daftar Riwayat Hidup dan Surat Lamaran yang kamu bawa. Jadi mulailah menaruh curiga jika saat Job Fair kamu dipungut biaya untuk mengisi formulir atau membeli produk mereka (misalnya membeli pulsa, voucher atau paket-paket penjualan tertentu).
Perhatikan proses rekrutmen yang dilakukan perusahaan
Setiap perusahaan memiliki berbagai macam cara dalam melakukan proses rekrutmen. Setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri-sendiri. Pada dasarnya proses rekrutmen biasanya terdiri dari 3 hal antara lain wawancara, psikotes dan tes kesehatan. Urutannya seperti apa, tidak baku tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. Jika kamu melamar lebih dari satu perusahaan, jangan lupa tanyakan dan catatlah proses rekrutmen yang mereka lakukan. Proses rekrutmen ini nanti akan membantu kamu memastikan kesiapan kamu mengikuti proses yang dilakukan perusahaan. Ada perusahaan yang memulai proses seleksi dengan wawancara terlebih dahulu, maka sebelum wawancara kamu harus menyiapkan beberapa hal agar lolos tahap tersebut. Ada juga perusahaan yang melakukan psikotes diawal proses seleksi karyawannya, maka kamu harus tidur nyenyak dan makan yang kenyang sebelum melakukan psikotes esok hari. Proses-proses yang kamu catat akan membantu kamu juga untuk memprediksi apakah kamu lolos untuk proses berikutnya atau tidak ? Misal jika kamu tidak yakin pada hasil wawancara dengan user di tahap awal, dan hingga lebih dari dua minggu tidak ada kabar dari perusahaan untuk melanjutkan psikotes ada kemungkinan besar kamu tidak lolos pada tahap wawancara. Setiap proses yang kamu ikuti dalam tahap seleksi karyawan, perusahaan yang bonafide tidak akan memungut biaya apapun. Jika diundang psikotes di lembaga lain, biasanya mereka akan memastikan tanggal psikotesmu agar perusahaan bisa memberikan surat pengantar kepada lembaga itu. Ketika kamu psikotes, kamu hanya tinggal menyebutkan nama perusahaan yang mengirimu datang.
Lakukan perbaikan setiap kamu akan melewati proses seleksi
Kalau dari beberapa tahap proses seleksi karyawan yang sudah kamu ikuti tidak juga membuahkan hasil apakah kamu harus berputus asa ? Waduuuuhhh….. itu sih namanya gampang menyerah. Kalau kamu sudah ditolak oleh sepuluh perusahaan, tetaplah berusaha melamar pekerjaan ke perusahaan kesebelas, kita tidak pernah tau apakah perusahaan kesebelas ini menjadi jawabanmu atau bukan. Sebelum melangkah ke perusahaan satu ke perusahaan berikutnya, jika kamu gagal dalam proses seleksi karyawan, jangan sungkan tanyakan mengapa alasanmu gagal. Pastikan kamu tau kelebihan dan kekuraganmu, jadikan hal itu sebagai bekal memperbaiki diri. Jika kamu tidak lolos dalam tahap psikotes, berarti kamu harus mulai memperbaiki caramu mengerjakan psikotes atau mungkin kamu harus lebih mempersiapkan mental dan staminamu sebelum mengerjakan psikotes. Hasil psikotes biasanya sangat dipengaruhi oleh konsentrasi peserta. Jika kamu mengantuk, lapar dan tidak fokus, akibatnya kamu tidak bisa maksimal mengerjakan psikotes.
Jika ternyata nilai IPK mu tidak memenuhi prasyarat, mulai dengan internship.
Kalau kamu sudah terlanjur memiliki nilai IPK yang tidak memenuhi standar dimana-mana, bukan berarti tidak ada peluang yang terbuka. Usaha lebih diperlukan olehmu untuk membuka kesempatan baru. Diskusikan dengan orang tuamu, apakah tidak masalah bagi mereka jika kamu melakukan internship atau magang kerja di perusahaan untuk beberapa bulan. Beberapa perusahaan biasanya memberikan fee / biaya transport dan makan kepada mahasiswa magang yang jumlahnya pasti tidak sebesar gaji bulanan. Ada beberapa perusahaan juga yang “hanya” memberikan surat rekomendasi saja. Maka jika kamu memiliki nilai IPK yang tidak memenuhi syarat di perusahaan manapun, surat rekomendasi ini bisa menjadi “pintu terbuka” untuk kesempatan barumu. Perusahaan pasti akan mempertimbangkan, jika kamu memiliki rekomendasi yang cukup baik saat magang. Bagi mereka, mungkin kamu tidak cukup rajin untuk belajar, tapi kamu memiliki usaha yang lebih untuk mengembangkan diri. Tidak ada salahnya mencoba bukan ? Selain bisa menjadi ajang kamu beradaptasi dengan dunia kerja, magang bisa melatih mental kamu menghadapi rekan kerja senior yang mungkin sulit nantinya.
Leave a Reply