Dzargon  – Kali saya akan merepost pengalaman menarik dari cewek cantik Tashya Unpeutty melalui blog pribadinya warnahiduptashya.com. Perlu diketahui Tanjung Bira adalah salah satu wisata pasir putih yang sangat terkenal di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan atau sekitar 200 km dari kota Makassar.

Ini Kali pertama diriku menginjakkan kaki di Pantai berpasir Putih milik Penduduk Bulukumba yang dengan bangganya sering mereka sebut Tanjung Bira. Sebuah Pantai dengan hamparan pasir putih yang sering terdengar tak kalah dengan Pantai Kuta Bali dan diriku telah menapaki pasir putih di pantai terindah di Sulawesi Selatan Tersebut.

Menginjakan kaki pada butiran pasir putih dan menikmati keindahan bawah laut Pantai andalan kota Bulukumba ini.Tak menyesal bahkan menjadi ketagihan begitu menikmati Keindahan Pemandangan yang menakjubkan tersebut.

Kami, Saya bersama teman-teman dari kantor, dengan personel Mas Ahdal, Pak Is, Dika dan 1 teman cewek yang ku bawa untuk menemaniku Agnes, supaya saya tidak sendiri jadi cewek di sana. Tanpa ada waktu yang membuat kami berbasa-basi, dengan mudahnya kami akrab berbaur menjadi satu demi mengukir sebuah Liburan yang menyenangkan.

Kami Berangkat dari Makassar sudah agak siang, entah karena waktu dan jam siapa yang beruba berubah jadi karet hahahhaaa…. setelah kami menjemput Agnes yang nangkring sendiri di McD Alaudin,, Kami siap untuk menempuh perjalanan yang kurang lebih ditempuh selama 4 jam dan akhirnya menjadi 5 sampai 6 jam oleh karena berputar-putar menjelajah mencari cottage yang terbaik namun murah dan terjangkau serta pastinya tak akan mengecewakan hehehee.

Akhirnya Pilihan Kami Jatuh pada Bira Beach Hotel. Sebuah Cottage yang tepat berada menghadap ke pantai walaupun sederhana tapi Murah dan terjangkaulah. Dengan ditemani Mas Pegawai Hotel yang bawel yang ehmm tak sempat kami tanyakan namanya namun Dia betul-betul banyak membantu kami.

Saat Semua barang-barang telah berada ditempat yang layak didalam cottage yahh kami siap untuk menerjang pantai berpasir putih tersebut.

Dan Kami memulai Loncatan Pertama kami dengan sebuah perahu balon yang berbentuk pisang hahahhaa yang sering disebut Banana Boot. Ini bukan kali pertamaku merasakannya, entah sudah kali ke berapa tapi sensasinya begitu sangat Amazing!!! Namun Masih Kalah jika mau dibandingkan dengan Banana boot di Bali hanya saja yahhh Lumayan lahhh sehingga bisa membuat seorang diantara kami yaitu Agnes yang terkejut hingga ketakutan mengira dirinya akan tenggelam dan Mas Ahdal dan Dika yang berteriak kayak orang Gila.. Hufffttt Jujur kami terlihat kayak orang kampungan saat itu hahahaa tapi Hal tersebut begitu sangat menyenangkan.

Setelah Puas merasakan sensasi Banana Boot kami berjalan-jalan di tepi pantai menikmati pemandangan sambil mengambil beberapa kutip Jepretan Foto hahahaa hemmm tidak bisa jg dibilang beberapa sihh klo banyak yaa iyaaa hahahaha.

Dari perjalanan kami menjelajah tepian pantai itu akhirnya kami bisa bertemu dan berkenalan dengan seorang teman baru… Seorang Bule dari German yang backpacker sendirian keliling Asia dan Indonesia bernama Cindy.

 

Wowww kami terkejut dan mengagumi betapa beraninya dirinya kemana-mana sendiri padahal dia adalah seorang wanita. Keberanian yang mengagumkan. Cindy bukan hanya menjadi teman sapaan kami saja namun menjadi teman berpetualangan kami di Tanjung Bira tersebut.

Kami Mengajak Cindy untuk Makan Malam bersama di sebuah restoran yang yahhh makanannya lumayan mahal yaa dari harga di makassar padahal biasa aja. dengan Cindy baru mencoba Cak Kangkung dan Sate Ayam hahahaa dengan Satu tanggapannya.

“Cak Kangkung is spicy…!!” hahahhaaa….

Setelah dari menikmati Diner yang menyenangkan… Kami bersama Cindy menghabiskan malam dengan Bermain Kartu Joker dengan permainan yang biasa saja alias dibawah standard karena takut permainan di indonesia tak sama dengan di German tapi sungguh sangat mengecewakan pemirsa.. kami banyak kali di kalah kan oleh Cindy ckckckk hingga pukul 11 kami semua beristirahat dan Cindy pulang ke cottagenya.

Walau kami tak berhasil mendapatkan Sunset atau sunrise tapi itu tak membuat kami kecewa atas Keindahan dan Kejutan dari Pantai berpasir putih itu. Pagi Hari kami sudah disibukkan dengan bersiap-siap untuk menikmati keindahan Laut Tanjung Bira.  Tepat Jam 8 setelah menjemput Cindy kami Siap-siap untuk Snorkeling. Dengan bermodalkan Sebuah boat kami menuju ke pulau Kambing yang berada di seberang pantai Tanjung Bira.

Sebelum sampai ke pulau kami Snorkeling dulu di tengah laut dan menikmati keindahan karangnya. Sungguh menakjubkan dan Luar biasa… Berasa De Javu kembali ke Masa dulu saat Diriku Snorkeling di Bali. Menikmati dan Melihat Begitu banyak Karang, jenis Ikan dan desiran Ombak membuat kami tak ingin berhenti untuk ber-snorkeling.

Dengan Begitu banyak peristiwa Pula, Agnes yang ketakutan kira ada Hiu lah, Dika yang mabuk laut, Pak is yang kakinya luka kena karang dan mas Ahdal yang yahh saya sebut kelewat kampungan teriak-teriak terus dan Cindy yang terlihat sangat menikmatinya tapi hahahaa begitu sangat menyenangkan. Kami juga singgah di Pulau yang ada penyunya dan kembali melanjutkan snorkling hingga bapak pemilik kapal ngomel-ngomel karena waktu telah habis hahahaha. Begitulah perjalanan kami selama menjelajah Pulau dengan snorkeling ria. 

Setelah itu, kami bersiap-siap pulang dan mengantar Cindy kembali ke cottage nya dengan sebuah kecupan dan pelukan hangat begitu senang bisa bertemu dengannya dan harapan kami agar pertemuan kami tak hanya berakhir di tanjung bira ini saja,, dan harapan itu bermodalkan kami saling bertukar nomor telepon.

Setelah itu kami siap menempuh jauhnya perjalanan pulang dan betul-betul terasa sangat jauh ckckckk biasanya kalau perjalanan pulang itu terasa dekat tapi ini sungguh sangat jauh hahahaaa tapi seru. Mungkin berawal dari kami singgah dirumah pak saleh kenalan Agnes di Bulukumba yang melewati Kebut Karet Bulukumba wihhh begitu bagus dan sangat menyenangkan. Pada akhirnya kami pulang ke Makassar bersama pak saleh dengan memboyong pula sekarung Langsat ckckckk..

Perjalanan Pulang kami begitu lama kalau dihitung-hitung kasarnya kira-kira hampir 10 jam,,, karena terlalu banyak Alasan dan mampir di banyak tempat entah untuk sholat, Makan, sekedar Foto-foto atau karena Rusaknya jalan di Jeneponto hahahaa. Tapi semua itu tak terasa dan terbalaskan begitu banyak hal yang menyenangkan.

Kami menjalaninya dan menikmatinya dan Ketagihan untuk dapat mencobanya lagi di lain kesempatan dengan waktu yang lebih banyak dari sekedar 2 Hari.