Hindari 7 Kesalahan Fatal yang Buat Kamu Gagal Tes CPNS

Tips Lulus Ujian CPNS tahun 2019

Dzargon – Ujian CPNS tahun 2018 menyisahkan banyak hal yang di luar dugaan semua orang, baik dari pihak penyelenggara maupun dari peserta muapun dari pihak penyelenggara. Meskipun pendaftaran CPNS dibuka mencapai 200 ribu formasi, namun hasilnya justru hanya menghasilkan tingkat kelulusan 8% dari total formasi yang ada.

Akhirnya pemerintah mengambil tindakan urgen agar seluruh formasi tersebut terpenuhi, salah satunya dengan menurunkan ambang batas dengan kategori kelulus LULUS Kategori II.

Lah mengapa ini bisa terjadi? Masa iya tidak sih cuman ada 8% orang yang ikut dari ujian tersebut yang pintar sih? Kalau nggak pintar, kok bisa jadi Sarjana terus ikut tes CPNS sih?

Jawabannya tentu saja karena pintar dan cerdas adalah dua hal yang berbeda. Mungkin para peserta yang ikut ujian CPNS itu sudah pintar hanya saja tidak cerdas saja. Paling tidak, tidak begitu cerdas memahami mekanisme ujian sampai akhirnya gagal dalam ujian.

Berdasarkan pengalman ujian CPNS tahun 2018 paling tidak berikut ini ada 7 kesalahan fatal yang dilakukan oleh banyak peserta ujian. Oleh karena Dzargon merangkumnya agar dapat dihindari pada saat rekrutmen CPNS 2019 dilakukan.

Soal CPNS sulit dikerjakan buat peserta gagal ujian

#1. Tidak Memiliki Strategi Khsusus

Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh meraka yang gagal dalam CPNS adalah karena tidak memiliki startegi khusus dalam mengikut ujian atau terkesan ikut-ikutan saja. Padahal sejatinya ujian, tentu saja selalu ada persiapan dan startegi khusus agar bisa lulus ujian.

Ujian bisa dianalogika sebagai perang, semua orang dalam perang tentu saja bisa menembak, namun pemenang perang adalah mereka yang paham posisi sebelum menembak sampai apa yang harus dilakukan setelah menembak, agar tidak menjadi korban dalam perang.

Sama hal-nya dengan ujian CPNS, semau soal dalam ujian tentu saja bisa dijawab oleh mereka yang sudah menyandang gelar sarjana, hanya saja mereka yang tidak punya startegi akan kehabisan waktu dalam menjawab, sedangkan yang punya starategi akan memiliki jawaban yang benar lebih banyak.

Misalnya strategi melangkahi soal yang sulit terus melanjutkan ke soal berikut-nya. Banyak orang yang awam yang ikut ujian tidak terbiasa melangkahi soal yang sulit dan melankolis selama ujian berlangsung karena merasa satu soal ini menjadi penentu mereka lulus ujian, sehingga harus diselesaikan.

#2. Belajar Menjelang Ujian

Kesalahan berikutnya adalah banyak peserta yang gagal test CPNS adalah belajar menjelang, padahal sejak dari zaman SD sampai kuliah, baik guru maupun dosen sellau melarang mahasiswa mereka untuk belajar menjelang ujian, namun belajarlah jauh hari sebelum ujian.

Paling tidak belajarlah 3 bulan sebelum ujian, lalau berhenti dua hari sebelum ujia dilakukan. Belajar juga tidak perlu berat-berat amat, misalnya sudah memporsir waktu samapi 8 jam dalam sehari belajar soal terus menerus. Jika hal tersebut dilakukan mungkin berhasil bagi beberapa orang, namun tidak semua orang berhasil melakukan hal yang sama.

Setiap orang punya Body Ritmen tersendiri termasuk gaya belajar sendiri, yang perlu dilakukan adalah berlajar cerdas, bukan belajar keras. Mungkin cukup belajar 2 jam sehari dalam 3 bulan sebelum ujian, lalu lakukan evaluasi sendiri dengan mengambil simulasi tets, jika hasilnya bagus maka belajarnya efeketif.

Hal ini pasalnya ujian CPNS terutama ujian TIU itu hanya teridir soal dengan operasi mate-matika sederhana. Misalnya soal deret yang hanya melibatkan operasi pemjumlahan, namun penyelesaiannya butuh strategi dan ketenangan.

Jika belajar terus dilakukan sampai hari sebelum ujian dengan intensitas yang tinggi justru akan membuat otak menjadi terbebani dan ujung-ujung stress duluan saat ujian. Stress ini akan menggangu  konsentrasi dan membuat anda tidak mampu mengeluarkan kemampuan maksimal yang anda miliki.

Dalam kasus ini Kepintaran anda tidak berguna karena tidak dapat dikelaurkan pada saat ujian.

#3. Tidak Memahami Ambang Batas Ujian

Setali tiga uang dengan point nomor satu, biasanya peserta yang tidak punya startegi dalam ujian juga tidak memperhatikan ambang batas ujian. ATau dengan kata lain mereka hanya datang untuk menjawab soal saja, sebanyak soal yang mungkin diselesaikan.

Pas ujung-ujungnya, ujian selesai hanya di nomor sampai nomor 60 karena kehabisan waktu yang hanya disediakan 90 menit, jadi gagal. Memang sih untuk lulus passing grade, seorang peserta tidak perlu menjawab keseluruahn soal, hanya butuh menjawab sekitar 52 soal dari 100 sola yang disediakan, namun tentu saja harus terdistribusi sesai dengan passing grade.

Yakni harus benar 16 dari 30 nomor untuk Test Intelegensi Umum (TIU), 15 dari 30 nomor untuk Tes Wawasan Kebangsaan, dan sekitar 27 nomor dari 35 nomor dengan skor 5 Tes Karakteristik Pribadi, sisanya meskipun dijawab skor 1 maka seorang akan dinyatakan lulus passing grade.

Nah mereka yang tidak punya starategi tentu saja akan mengahabiskan waktu menyenelesaiakan soal TIU terselbih dahulu sebisa mungkin, mungkin bisa selesai 30 nomor namun menghabiskan waktu sekitar 60 menit, jadi sisanya tersesai 30 menit untuk TWK dan dan TKP bakalan diselesaikan dengan waktu yang sedikit.

Tipsnya tentu saja sebaiknya meneyelsaikan sola TIU dan memastikan menjawab 16 nomor soal, lalu menjawab 15 nomor TWK, lalu menjawab TKP> JIka bertemu dengan soal sulit, sebaiknya dilangkahi saja.

Jika startegi ini dilakukan dengan baik, biasanya sisa waktu ujian tersisa cukup banyak sih. Bahakn terkadang masih tersisa 40 menit. Waktu ini digunakan semaksimal mungkin untuk menyelesaiakn soal yang dianggap bisa diselesaikan dengan waktu yang lebih lama, bukan membaca soal yang tidak dipahami dan berupa dipahami dengan membaca soal berulan-ulang.

Tips Lainnya adalah pahamilah jika sistem penilaian CPNS tidak memiliki nilai minus, oleh karena jangan biarkan ada jawaban kosong di akhir waktu ujian.

#4. Penasaran Dengan Soal

Kesalahan berikutnya memiliki hubungan kesalahan yang dilakukan di nomor 3, yakni rasa penasaran dengan soal. Jika menemukan soal yang logiknya sepertinya sudah diketahui, namun sulit menjawabnya karena membutuhkan operasi matematika yang lama, sehingga ras apensaran muncul dan akhirnya berkutat pada soal tersebut.

Misalnya ketemu soal seperti ini

3, 4, 6, 10, 18, 34, …

Mungkin sudah sangat familiar dengan deret ini atau pernah bertemu tapi agak lupa solusinya, seperti apa, jadi hasilnya selalu berpikir mengenai solusi dari soal tanpa sadar waktu habis 5 menit hanya untuk satu soal ini, meskipun jawabannya sudah ketemu 66.

Sebiaknya urutan pengerjaan soal yang baik mengikuti aturan berikut :

  • Soal yang mudah dan yakin benar
  • Soal panjang dan yakin benar
  • Soal Pendek, diselesaikan dengan logika sederhana
  • Soal panjang, diselesaikan dengan sogika sederhana
  • Soal yang asing dan baru pertama kali ditemukan dan tidak bisa dikerjakan dengan logika.

#5. Kurang Referensi Soal

Meskipun tidak harus belajar, namun soal CPNS selalu memiliki pola-pola soal yang sama, oleh karena itu biasakan diri dengan pola soalnya, bukan dengan soalnya. Hal ini akan membantu kita dalam proses pengerjaan soal kelak.

Saran lain adalah pantau terus Twitter dari SCNN BKN, biasanya mereka akan membocorkan pola-pola soal yang akan keluar, namun jangan harap soalnya keluar.

#6. Makan Sembarangan

Lah apa hubungannya makan dengan tets CPNS? Yah memang ada hubungan yang erat antara apa yang dimakan dan ujian CPNS, terutama waktu-waktu menjelang ujian.

Proses pelaksanaan ujian CPNS bakalan menghabiskan waktu yang sangat lama, sehingga kondisi tubuh harus dalam kondisi prima dalam waktu yang lama. Paling tidak hindari makanan yang mungkin mengganggu anda selama proses ujian.

Sebut saja Kopi hitam yang diminum dengan harapan terus tetap segar selama ujian, namun hasilnya malah jadi mulas, mungkin ada baiknya diganti dengan minuman berenergi yang juga mengandung Cafein.

Hindari pula makanan pedas yang mungkin membuat kamu mulas dan atau memicu asam lambung naik pada saat mengerjakan ujian, apalagi jika kamu sudah stress terlebih dahulu, bisa-bisa KO saat ujian berlangsung.

#7. Jangan Percaya Dengan Orang Dalam

Kesalahan yang paling banyak dilakukan dan hampir di semua daerah adalah percaya dengan orang Dalam. Sayangnya memang masih banyak orang di luar sana yang percaya jika rekrutmen CPNS tahun 2018 masih melibatkan orang dalam alais main suap atau sogok menyogok.

Hasilnya tidak sedikit orang yang rela membayar puluhan juta rupiah kepada orang agar nomor ujian mereka “Dikawal” jadilah mereka akan menjawa soal dengan santai dan tanpa usaha, padahal rekrutkmen CPNS 2018 sudah menggunakna sistem online dengan Algoritma acak. Nomor peserta akan di Ekrip oleh sistem sampai kahirnya tidak bisa diketahui bahkan oleh programernya sendir kecuali membongkar proses engkrip tersebut.

Percayalaha dan tanyalah orang sekitar anda yang lulus CPNS tahun 2018, hampri 100 persen dari mereka bahkan tidak punya hubungan sama sekali dengan PNS atau pejabat instansi yang mereka daftari.

Mengapa saya katakan hampir 100%, karena masih ada beberapa orang yang terkena omongan Calo CPNS yang kebetulan lulus, dan menganggap hal tersebut karena telah diupayakan oleh Calo mereka.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *