Yuk kita mulai pembahasna ini dengan kalimat Tanten Girang atau TG. Istilah Tante Girang sudah populer sejak tahun 70 sampai 80-an, dimana merujuk para ibu-ibu kaya usia 30 sampai 50 tahunan.
Pada masa tersebut, Fenomena tante girang ini dianggap sebagai titik balik dari supermacy gender pria yang di era tahun 50 sampai 60-an melakukan Poligami secara massive dan wanita tidak bisa berbuat apa-apa karena diberikan contoh dari para pejabat kala itu yang doyan menambah istri dengan terang-terangan.
Maraknya Fenomena Poligami membuat kamu wanita terasa terdiskrimasi terutama bagi wanita yang tidak ingin diduakan karena wanita juga memiliki rasa haus yang sama kuatnya dengan pria. Selain itu presiden Soekarno memang berhasil menanamkan ideologi anti barat dan cenderung ke tumur-timuran.
Salah dampaknya adalah Poligami yang semakin marak, beliau pun juga melakukan hal yang sama dan bahkan memiliki 9 istri. Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan namun Poligami membuat wanita harus bersabar menunggu giliran untuk memenuhi hasrat dan gairah mereka dengan lawan jenis.
Ketika Soekarno tumbang, Zaman Orde baru dikenal sebagai era yang lebih bebas berekspresi dalam hal budaya. Budaya barat banyak digemari pemuda bahkan sampai seks bebas dan pornografi bisa dengan cepat ikut menyebar berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Kondisi perekonomian juga tumbuh dengan cepat di zaman Soeharto sehingga membuat banyak orang kaya baru lahir. Kesibukan para orang kaya membuat kehidupan para wanita mereka hidup kesepian. Sekalipun
Kenapa Bisa Ada Tante Girang? Padahal Hidupnya Serba Senang!!
gambar hanya ilustrasi
Tapi semakin zaman berganti, terlebih orde baru datang merubah sendi-sendi pemahaman barat dari banyak hal hingga free seks pun menjadi komoditi, disitulah mulai terjadi pergeseran budaya.
Maka terciptalah komunitas ibu-ibu sosialita, yang merasa hidupnya serba ada, karir tinggi, tapi kok selalu kurang dan kurang, mereka ini di tahun 70-80an kerap berburu anak muda untuk sekedar melepas dahaga yang terpendam. Karena fenomena itu menjadi rahasia publik, tercetuslah sebuah nama yang dinamakan “Tante Girang” mereka kurang belaian kasih sayang.
Kenapa Bisa Ada Tante Girang? Padahal Hidupnya Serba Senang!!
Suami sibuk bisnis diluar bahkan tak jarang kencan dengan wanita lain, maka timbullah rasa balas dendam. Hal inilah yang menyebabkan banyak tragedi di rumah mewah.
Kaum kecil memandang rumah megah yang berdiri gagah penghuninya itu pasti bahagia!! Tapi ternyata banyak yang tidak mengalami kebahagiaan, anak-anak broken home sering mencari jalan sendiri dengan narkoba.
Kenapa Bisa Ada Tante Girang? Padahal Hidupnya Serba Senang!!
Papa sibuk cari perawan, mami sibuk cari bujangan anak sibuk nge gele, lengkap sudah cerita hidup kaum terpandang. Jadi kenapa bisa ada tante girang? Itu semua karena suami yang lupa diri, cari harta hajar sana sini bahkan ada juga yang bangga dengan korupsi, harta yang dimakan kerap membawa petaka, nafsu pun dilampiaskan pada yang bukan haknya, itulah cerita kelam yang sering kita lihat dan saksikan.
Maka tak heran kawan, kalau hal itu akan selalu ada dan tetap ada. Karena semuanya itu “obat awet muda”.
Kenapa Bisa Ada Tante Girang? Padahal Hidupnya Serba Senang!!
Sekian pembahasan kali ini, sungguh ending yang sangat “membagongkan”.
Semoga bermanfaat ciaaooo…
Leave a Reply