Dzargon – Sudah beberapa kali sebenarnya sayang ingin menuliskan tulisan yang subejktif seperti ini, namun kala itu saya masih mampu menahan, namun kali ini si nenek lempir dengan giginya yag sudah pada tonggos sudah keterlaluan mengina Nabi Kami yang bahkan sang bapak Founding Father Indonesia juga menyanjung beliau lebih baik.
Jangan Nabi Muhammad SAW, bahkan para pewaris Nabi Muhammad SAW sekalipun sangat dihormati oleh bung Karno, sampai-sampai Uni Soviet sebagai negera pemenang Perang Dunia II pernah diancam oleh Bung Karno jika mereka tidak merawat dan memugar kuburan dari Imam Bukhari pada tahun 1965.
Eh ini malah ada nenek tua banka yang tidak tau karyanya sudah sejauh mana, tapi sudah berani menghina Al-Qur’an yang katanya masih kalah indah dari kidung-kidung kejawen, lalu baru-baru ini malah menganggap bung Karno lebih berjasa daripada Nabi Muhammad SAW.
Tanpa mengurangi rasa Hormat kepada bapak Founding Father Indonesia, namun otaknya dimana coba? mencoba membandingkan tokoh yang telah memberikan rumah bagi 270 juta lebih penduduk Indonesia pada abad 20, lalu kemudian dibandingkan dengan tokoh nomor 1 di setiap penulisan buku 100 tokoh paling berpengaruh di seluruh dunia, dan pengikut dari 1/5 dari penduduk dunia atau sekitar 1,5 milliar penduduk dunia juga di abad 20.
Kira-kira apa alasannya mengapa ada sekitar 1,5 miliar penduduk di dunia yang memeluk agama islam dan menjadi Rasulullah SAW sebagai panutan mereka? Atau paling tidak apa motivasi para penulis non muslim selalu menempatkan Nabi Muhammad para urutan di setiap buku yang membahas seratus tokoh paling berpengaruh di dunia?
Tentu saja kualitas seorang yang gagal jadi guru, tidak memiliki kekuatan politik dan popularitasnya hanya berlindung dibalik ketiak bapaknya. Masa ia iya sih bisa menilai kualitas dari sosok panutan 1,5 miliar manusia di seluruh dunia.
Paling tidak ada 4 sikap yang sederhana milik beliau yang mungkin sangat sulit untuk ditiru.
Daftar Isi
#1. Tidak Pernah Membentak Istri
Nabi memiliki beberapa istri yang mungkin saja ada sikap yang mereka miliki dianggap tidak layak dilakukan oleh istri kepada suaminya, namun bagi beliau, itu hal yang biasa.
Sebut saja suatu ketika Nabi pulang tengah malam dari Berdakwa, tibalah beliau di depan rumah lalu mengetuk pintu agar dibukankan pintu. Ketukan pertama dilakuakn dengan suara pelan, namun tidak ada yang membalas, lalu diketuk lagi untuk keduanya namun lebih pelan dari ketukan sebelumanya, sampai akhinrya ketukan ketiga nabi bahkan mengetuknya lebih pelan dari dua ketukan sebelumnya.
Tidak mendapat respon dari sang istri, Nabi pun memilih tidur di teras rumah yang dingin, tanpa mengeluh kepada istrinya karena beliau tahu jika istrinya pasti tidak sengaja tertidur ketika menunggunya pulang ke rumah.
Jangankan dengan sang Istri, bahkan Nabi Muhammad pun tidak pernah berkata kasar kepada budak dan pelayannya. Dalam Hadist Tarmizi bahkan Rasulullah SAW digambarkan sebagai sosok yang sudah akrab dengan kesedihan, banyak berfikir, sedikit istirahat, tidak berkata (hal yang tidak penting) dalam waktu lama, tidak berbicara tanpa sebab.
Nabiullah selalu memulai dan mengahiri ucapan basmalah, tidak bebricara panjang lebar, tidak terlalu pendek, tidak kasar, namun tegas. Serta tidak pernah mencela umat apapun, meskipun hanya sebatas bercanda.
Jadi maaf saja mak lampir kalau aku yang pengikutnya ini tidak bisa menahan amarah, dengan menyebutmu mak lampir.
#2. Dikenal Jujur
Nabi Muhammad lahir dengan status Yatim Piatu yang bahkan telah mendapatkan gelar Al-Amin sejak masa kanak-kanak. Di masa Remaja bahkan belaiu di percaya menjadi penjaga dagangan oleh majikannya padahal waktu laporan keuangan tidak terlalu sulit untuk dimanipulasi, namun setiap ucapan belaiau selalu dapat dipercaya.
#3. Pernah Lapar Berhari-hari
Nabi Muhammad bukanlah sosok glamour yang cinta akan fashion branded atau perhiasan dari logam yang kala itu sangat terkenal di negeri arab, namun beliau hidup dalam kesederhanaan meskipun sahabatnya adalah orang-orang yang super kaya di arab kala itu sebut saja Abdul Rahman bin Auf yang pernah menyumbangkan 1000 ekor unta kepada janda peran uhud, namun tidak sedikitpun nabi meminta makana dari Abdul Rahman.
Bahkan suatu ketika ketika nabi pergi Sholat berjamaah di masjid, terdengar suara batu yang diikatkan ke perut beliau saat sujud, kebiasaan ini dilakukan oleh orang-orang arab saat itu untuk menahan lapar berhari-hari.
Padahal jangan kan meminta, ketika para sahabat seperti Umar Bin Khattan mengetahui hal tersebut meskipun beliau sudah menyembunyikannya, Umar akan bersedia menyerahkan seluruh harta bahakn pakaian yang ia kenakan ke Rasulullah, namun Rasulullah tidak meminta sedikit pun dari Umar.
Umar pun menangis terharu melihat akhlak Rasulullah yang kala itu kekuasaannya telah setara dengan kaisar Romawi Kuno, Byzantium dan Persi yang bahkan mereka jangan kelaparan, gelas minum para raja-raja pun terbuat dari emas, sementara nabi yang kekuasaan sama malah kelaparan.
“Mereka memiliki dunia ini, namun kita memiliki akhirat,” jelas Nabi kepada Umar menenangkan hati umar.
#4. Berhati Lembut
Setiap hari sebelum meninggal, rasulullah selalu berjalan ke pasar jika sedang berada di Mekkah. Di salam pasar ada seorang yahudi yang sangat benci Rasullah, dia seroang pengemis yang buta dan tak mampu berbuat apa-apa.
Setiap kali ada yang menyapanya, si pengemis selalu saja menjelekkan nabi Muhammad SAW, termasuk kepada seorang lelaki yang tiap hari datang mengunyahkan makanan dengan mulutnya lalu memasukkan ke mulut si yahudi buta ini, karena giginya sudah tonggos semua.
Suatu ketika ketika Nabi Muhammad meninggal, si pengemis itu kemudian didatangi oleh pemuda yang menyuapinya makanan, Seperti biasa si pengemis kembali menjelellkan Rasulullah ke pemuda yang ia tidak pernah lihat.
Di tengah proses makan, si pengemis mengerutu kepada si Pemuda, mengapa hari ini makanannya tidak se-enak kemarin. Lalu si pemuda menjawab dengan suara tangisan. Hai orang tua, orang yang tiap hari datang menyuapimu telah meninggal kemarin. Aku datang ke sini mengikut amalan yang ia selalu kerjakan, yakni datang menyuapimu makan siang.
Si pengemis heran, mengenai meninggalnya sosok tersebut. Siapakan nama pemuda yang telah membantuku makan siang setiap hari? Lalu Umar menjawab, dialah Muhammad, orang yang setiap hari kamu cela.
Dialah sosok yang telah memberimu makan sambil mendengar dirimu mencela dirinya, tanpa membalasmu bahkan telah memberimu makan.
Mendengar perkataan tersebut, menangislah Yahudi tersebut sejadi-jadinya. Dan berikar mengucapkan dua kalimay Syahadat.
#5. Penyayang Mahluk Allah SWT
Nabi Muhammad sangat mengharagi seluruh ciptaan Allah SWT kecuali yang telah mengancam umat manusia. Termasuk binatang sekalipun, Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi binatang. NAbi sendiri pernah menjanjikan Surga kepada seorang pelacur yang telah turun dari sumur untuk mengambil air minum seekor anjing yang sekarat di tengah jalan karena kehausan.
Padahal Anjing sendiri telah diharamkan dalam Islam, namun Nabi Muhammad SAW tidak membenci Anjing dna hanya semata-mata mengikuti perintah Allah SAW dalam hal memelihara Anjing.
Kisah lainnya, pernha diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyobek baju lengan baju yang ia kenakan karena seekor kucing tertidur di bagian lengan baju tersebut. Beliau tidak tega menggangu tidurnya sang kucing tersebut dan lebih memilih menyobek bajunya.
Akhir Kata :
Apakah anda sudah cukup memiliki lima Ahlak tersebut? Karena hanya itu yang mampu kuceritakan, masih ada banyak ahlak lain yang jauh lebih kompleks dan tentu saja sangat sulit kamu tirui hai Mak Lampir.
Leave a Reply