Fakta-Fakta menarik Pendakian Gunung Everest

Fakta-Fakta menarik Jalur Pendakian Gunung Everest

Dzargon. Pernah mendengar kisah yang menjadi legenda mengenai Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay yang menaklukkan Gunung Everest. Ada dua hal yang mebuat cerita ini mejadi legenda, Yang Pertama mereka adalah orang pertama yang menapakkan kaki di Puncak Everest dan ke dua mereka ke sana dengan peralatan seadanya. 60 tahun sejak ditaklukkan, Jalur pendakian gunung Everest kini semakin berkembang dan menjadi target dari seluruh pendaki gunung yang ada di dunia.

Sebagai bentuk penghargaan, nama sir George Everest dijadikan sebagai nama gunung dalam bahasa Inggris dan menjadi lebih di kenal oleh dunia. Nama ini diberikan oleh surveyor-general India yang memiliki kebangsaan Inggris, Sir Andres Waugh. Sebagai gunung bersalju, Puncak Everest adalah salah satu gunung yang memiliki puncak paling jauh dari permukaan laut rata-rata.

Selain dari puncak Everset, dua Gunung lain dunia juga sering disebutkan sebagai target dari pada pendaki gunung yang ada di seluruh dunia. Ada gunung Mauna Loa di Hawaii yang tingginya sekitar sekitar 10.000 meter di atas dari kakinya, sayangnya kaki gunung ada di dasar laut sehingga ketinggian dari permukaan laut hanya 4.170 meter. Selain gunung Mauna Loa, ada gunung Chaimarazo yang memiliki ketinggian sekitar 6.272 meter di atas permukaan laut.

Namun tahukah anda ada banyak fakta yang ada di lapangan yang ternyata sangat unik mengenai pendakian gunung Everest yang jarang di ketahui oleh orang-orang. Berikut ini adalah ulasan dari Dzargon.

Gunung Himalaya Bukan Gunung Tertinggi Di Dunia.

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, sebenarnya ada banyak gunung yang memiliki puncak lebih tinggi dari gunung everest, hanya saja jika di ukur dari permukaan laut, gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia. Gunung tertinggi di Dunia di pegang oleh Mauna Kea (Mauna Loa) di hawaii, Selain memegang gunung tertinggi di dunia, Gunung Mouna Kea asih aktif. Ketinggian gunung di ukur dari kaki gunung yang berada di dasar laut. Gunung mauna Kea memiliki kitinggian di bawah laut sekitar 6.000 meter sedangkan ketinggian di puncak mencapai 4.205 meter jika di total ketinggian ini memiliki ketinggian sekitar 10.200 meter.

Fakta-Fakta menarik Pendakian Gunung Everest siapa yang nanya

Pendaki Gunung Harus dan Wajib Membawa Sampah Turun dari Everest

Seharusnya semua gunung menerapkan aturan ini, di Gunung Semeru Indonesia akan ada pengawas yang mengawasi keadaan saat kita turun di Ranu Pani untuk menghitung jumlah sampah yang kita bawa, namun aturan ini belum tegas diterapkan waktu pendakian terakhir tahun 2013. Seperti yang diketahui sampah adalah masalah bersama tidak hanya di gunung namun juga di seluruh tempat.

Jalur pendakian puncak Everest sangat unik dan sangat jauh dari kehidupan normal. Jalur pendakian yang sangat dingin dipenuhi oleh mayat pendaki di sepanjang jalur. Mayat yang tidak bisa membusuk karena suhu yang sangat dingin ini akhirnya menjadi petunjuk yang menyeramkan bagi mereka yang masih hidup. Selain dari mayat ini, mereka yang masih hidup juga ternyata meninggalkan banyak sampah sebagai bekal pendakian. Kaleng dan bungkus makan dan minuman di pindahkan oleh manusia dari kota ke puncak gunung.

Data perkiraan statistik menunjukkan bahwa terdapat sekitar 50 ton limbah sampah yang ada di jalur pendakian. Lereng gunung penuh dengan botol minuman bekas, peralatan pendakian yang sudah rusak dan kotoran manusia. Kotoran manusia juga tidka dapat busuk di tempat seperti ini. The Eco Everset Expedition sudah berusaha untuk mengatasi masalah ini sejak tahun 2008. Hasilnya sangat luar biasa, 13 ton sampah ditirunkan dari gunung dan sebagai langkah antisipasi pertambahan jumlah sampah, Pemerintah Negera Nepal mengeluarkan kebijakan baru bagi para pendaki.

Pendaki yang naik di puncak Everest harus membawa 8 Kg sampah setiap orang ketika turun dari puncak. Peraturan baru ini diterapkan untuk tetap menjaga kelestarian dan kebersihan alam yang ada di puncak Everest. 8 Kg sampah adalah jumlah minimal yang harus dibawa turun oleh para pendaki, berat ini dihitung di luar sampah pribadi yang dibawa naik oleh pendaki. sanksi tegas berupa hukuman akan dijatuhkan bagi mereka yang melanggar peraturan ini.

Siapa yang punya sampah ini

Antrean Panjang menjelang Jalur Menuju Puncak Gunung Everest

Antrian ternyata tidak hanya terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, ATM atau kasir Swalayan. Ketenaran puncak Everest sebagai tujuan pendakian dunia, ternyata telah menarik banyak jiwa untuk siap-siap menikmati puncak gunung Everest. Karena jumlah pendaki yang cukup banyak al hasil jalur pendakian membentuk antrean yang panjang. Pada tahun 2012 silam, pendaki gunung dari Jerman, Ralf Dujmovits mengabadikan gambar yang cukup mengejutkan. Gambar tersebut menunjukkan ratusa orang yang antri menuju puncak dan akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan melihat antrean tersebut kemudian memutuskan untuk kembali ke Camp.

Mei 2012 adalah peristiwa naas yang menewaskan empat pendaki. Pada saat itu terdapat sebanyak 238 pendaki yang mengantre untuk menikmati puncak gunung Everest. Para pendaki berkumpul di Landmark dan menunggu dalam kurung waktu dua jam lebih. Pada lanjutan perjalanan yang memakan waktu setengah hari akhirnya harus mengorbankan 4 orang pendaki karena keletihan.

Pengelola jalur pendakian yang telah menarik tarif sekitar 130.000.000 rupiah untuk setiap orang yang ingin mendaki gunung Everest akhirnya membuat keputusan untuk menyiapkan tali pada jalur pendakian tersebut karena topologi jalur pendakian yang cukup curam. Beberapa usul yang sepertinya mustahil bahkan diajukan seperti pembangunan tangga permanen pada jalur tersebut. Meskipun disertai dengan bahaya ternyata minta para pendaki menaklukkan ketinggian 8.800 meter tidak berkurang.

Nama-Nama Puncak Everest.

Ternyata tidak hanya artis yang memiliki nama lebih dari satu, Gunung yang sudah populer pun memiliki banyak nama. Seperti yang telah dijelaskan di atas, Gunung Everest, dikenal oleh warga Tibet dengan nama Chomolungma. Nama ini telah digunakan lebih dari 4 abad dan arti nama ini adalah Dewi Ibu.

Letak gunung yang berbatasan dengan banyak negara ini, ternyata membuatnya memiliki banyak nama. Orang Nepal bahkan memberinya nama Sagarmatha. Sagarmatha jauh lebih populer di Nepal dibandingkan dengan nama lain. Sebagian pendaki mengetahui nama ini karena pemerintah daerah setempat juga memberi nama kawasan tersebut dengan nama Taman Nasional Sagarmhata. Bahkan tanpa sadar Himalaya juga menjadi nama dari gunung ini,, namun berbeda dengan yang lain, nama Himalaya diambil karena kepentingan ilmu pengetahuan.

Puncak Everest Tumbuh Dari Waktu Ke Waktu

Jangan heran dengan judul ini, Tumbuh yang dimaksud bukan merupakan proses bilogis akan tetapi goegrafik. Pergerakan lempeng bumi yang membuat perubahan muka bumi juga berdampak terhadap ketinggian dari puncak Everest. Perubahan ini berakibat pada pertambangan tinggi dari puncak Everest di atas permukaan laut. Tim Penelitian Ekspedisi Mellenium Ammerika pada tahun 1999 menemukan bahwa sistem perangkat satelit mereka menemukan fakta bahwa terdapat perubahan ketinggian dari puncak Everest.

Wanita Indonesia yang Menaklukkan Everest

Clara Sumarwati, boleh bangga menjadi wanita Indonesia pertama yang dapat menaklukkan puncak Everset, Wanita yang berdomosili di Jogja ini memiliki kesempatan merasakan puncak tertinggi di Dunia ini pada tanggal 26 September 1996. Tidak hanya di Indonesia, Srikandi ini juga merupakan wanita pertama di Asia Tenggara yang menapakkan kaki di puncak gunung Himalaya. Selain pernah menaklukkan Puncak Everest, Pada tahun 1993 Clara juga pernah menaklukkan ketinggian gunung Aconcagua yang merupakan puncak tertinggi pegunungan Andes

Wanita Indonesia yang Menaklukkan Everest
Clara Sumarwati – Belantara Indonesia

Hewan Penghuni Gunung Everest

Dengan ketinggian lebih dari 5000 meter di atas permukaan laut tentu saja Gunung Everest bukan hanya manusia yang kepayahan hidup di atas gunung, akan tetapi beberapa jenis mahluk hidup lain bahkan sampai tanaman juga sudah sangat sulit di temukan pada ketinggian ini. Namun ada satu hewan yang berbahaya yang tinggal di cela cela batu, lereng gunung dan di balik es tebal di Gunung Everest.

Hewan Penghuni Gunung Everest laba laba beracun
Euophrys omnisuperstes

Laba-laba Himalaya atau Euophrys omnisuperstes merupakan satu-satunya hewan yang bisa ditemukan oleh pendaki pada ketinggian lebih dari 6.700 meter. Laba laba yang masuk dalam keluarga Salticida banyak ditemukan di kawasan nepal. Laba-laba ini beracun dan mematikan untuknya ukuran yang kecil tidak membuat hewan ini memiliki niat untuk menyerang manusia.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *