Dzargon – Sumatera adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau ini termasuk pulau yang istimewa karena selain memiliki keragaman budaya yang menjadi ciri khasnya, pulau ini memiliki bentang alam yang mempesona. Salah satu aspek yang mendukung pesona alam Sumatera adalah hamparan gunung yang tersebar di hampir seluruh wilayahnya. 

Pesona gunung Pulau Sumatera tidak hanya menyajikan keindahan pemandangan, melainkan juga menyajikan tantangan tersendiri bagi para pendaki gunung. Berikut ini akan dibahas 7 gunung tertinggi di Pulau Sumatera, yang dapat menjadi daftar pegunungan yang patut Anda taklukan dan nikmati keindahannya. 

Puncak tertinggi Gunung Kerinci berada pada titik 3.805 mdpl. Terletak di provinsi Jambi, Kerinci menjadi gunung api tertinggi di Indonesia. Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi dari jajaran bukit barisan yang membentang membelah pulau Sumatera. 

Gunung ini termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci-Seblat, yang merupakan habitat hidup harimau dan badak Sumatera yang hampir punah. Selain dihuni oleh fauna yang telah langka, Gunung Kerinci juga dihuni oleh beragam flora dan fauna yang menjadikan gunung Kerinci begitu istimewa. Karena ketinggian dan keindahan yang ditawarkan oleh Kerinci, Kerinci menjadi salah satu gunung yang menjadi favorit para pendaki. 

Gunung kerinci terletak desa Kresik Tuo Kecamatan Kayu Aro kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dan berbatasan langsung dengan Sumatera Barat. Jika Anda berangkat dari Sumatera Barat, Anda dapat menggunakan jalur Lubuk Lingau. Selama perjalanan pada jalur Lubuk Lingau, Anda akan dibuat takjub oleh pemandangan alam yang indah dan juga deretan rumah adat penduduk.

Selanjutnya, Anda akan memasuki daerah Kresik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, yang merupakan pos registrasi pendakian. Setelah Anda melakukan registrasi awal, Anda melanjutkan perjalanan menuju pos jaga selanjutnya untuk melengkapi administrasi perjalanan, yang digunakan untuk pendataan dan bukti perlindungan. Untuk kelengkapan administrasi ini, setiap orang dikenakan biaya Rp 17.500, sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya Rp 105.000. 

Sebelum memasuki pintu rimba yang merupakan pintu masuk ke gunung Kerinci, Anda akan melewati hutan heterogen dan perkebunan teh. Pemandangan tersebut cukup melegakan mata dan raga Anda, karena setelahnya Anda akan menapaki jalur pendakian gunung Kerinci yang terjal dan penuh dengan tantangan. 

Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena jalur pendakian gunung Kerinci sudah sangat teroganisir, Anda juga akan menemukan tiga shelter selama perjalanan Anda, yang dapat menjadi tempat Anda mendirikan tenda untuk beristirahat. Mendekati puncak gunung, Anda akan menemukan tugu Yudha yang juga merupakan tempat untuk beristirahat. 

Nama tugu Yudha sendiri disematkan pada lokasi tersebut, karena pada sekitar tahun 90-an terdapat pendaki bernama Yudha yang hilang di lokasi tersebut, namun jasadnya tidak ditemukan sampai saat ini. Hal tersebut cukup menjadi pengingat bagi para pendaki agar selalu waspada dan mendengarkan intruksi guide yang memang sudah memahami jalur pegunungan. 

Setelah sampai di tugu Yudha, Anda masih akan melalui jalur menanjak untuk sampai di puncak Kerinci. Namun, semua kelelahan Anda akan terbayar jika Anda sudah sampai di puncak Kerinci. Sepanjang mata memandang Anda akan disuguhi oleh pemandangan Samudera Hindia yang membentang luas, bukit, dan wilayah Medan serta Sumatera Barat dari ketinggian. Tentu hal tersebut akan menjadi pengalaman yang mengesankan bagi Anda. 

Gunung Leuser terletak di tenggara provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tepatnya dekat perbatasan dengan Sumatera Utara. Gunung Leuser merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Jalur pendakian menuju puncak Leuser dapat dilewati melalui jalur normal, dari desa Kedah Penosan, Kuta Panjang Aceh Tenggara. 

Gunung Leuser memiliki tiga puncak tertinggi, yakni puncak Leuser (3.119 mdpl), puncak Loser (3.405 mdpl), dan puncak tanpa nama (3.445 mdpl). Karena jalur yang dilalui cukup sulit, maka perjalanan pendakian gunung Leuser umumnya menghabiskan waktu yang cukup lama yakni kurang lebih hingga memakan waktu hingga 14 hari.

Jalur pendakian gunung Leuser adalah berbagai macam jenis hutan, mulai dari hutan perdu, hutan lumut dan hutan heterogen. Di dalam hutan gunung Leuser ini Anda akan menemukan beragam flora seperti anggrek dan tumbuhan kantung semar. 

Selain itu, terdapat juga beragam fauna khas Sumatera yang tak jarang akan Anda temukan selama menapaki hutan-hutan Leuser. Karena keanekaragaman jenis makhluk hidup yang ada di gunung Leuser ini, tidak mengherankan jika Gunung Leuser sering kali dijadikan lokasi penelitian. 

Hampir serupa dengan jalur pegunungan tinggi pada umumnya, jalur pendakian gunung Leuser cukup menantang. Pendakian akan melewati jalur yang terjal hingga menyita tenaga, selain itu ada pula jalur yang mewajibkan Anda merangkak melewati akar pohon besar. Namun, beratnya perjalanan tentu akan terbayar jika Anda berhasil sampai di puncak gunung. Anda akan melihat matahari terbit di antara hutan-hutan Aceh.

Gunung Dempo merupakan gunung berapi tipe kerucut (stratovulcano) yang terletak di provinsi Sumatera Selatan dan berbatasan dengan provinsi Bengkulu. Kota terdekat untuk mencapai gunung Dempo dapat melalui Kota Pagaralam. Jika Anda berangkat dari kota Padang, Anda dapat menaiki bus dan turun di persimpangan Lepahiang-Pagaralam. 

Perjalanan menggunakan bis ini akan menghabiskan waktu kurang lebih semalam. Selanjutnya Anda menaiki bus kembali menuju Pagaralam. Sesampainya di Pagaralam, Anda akan menuju daerah pendakian. Untuk mencapai daerah pendakian gunung Dempo Anda dapat menggunakan kendaraan umum lokal yang memang biasa digunakan para pendaki gunung Dempo. 

Gunung Dempo sendiri memiliki ketinggian 3.195 meter diatas permukaan laut (mdpl), dan terdapat sebuah kawah biru yang menjadikan gunung Dempo menjadi tujuan para pendaki. Untuk dapat mencapai kawah yang berada di puncak gunung ini, bukanlah perkara yang mudah, karena jalur pendakian gunung Dempo termasuk jalur yang cukup berat untuk dilalui. Sebelum memasuki jalur pendakian pertama, Anda akan melewati perkebunan teh yang sangat subur. 

Di antara perkebunan teh ini, Anda akan menemukan balai yang dapat Anda gunakan untuk beristirahat sebelum melakukan pendakian. Sekitar 30 menit berjalan kaki dari Balai, Anda akan sampai pada titik awal pendakian. Titik awal pendakian ini ditandai dengan adanya hutan rimba. Di dalam perjalanan, Anda akan menemukan beberapa shelter yang dapat Anda gunakan untuk melepas letih. 

Setelah melewati jalur yang terjal, nantinya Anda akan sampai di puncak gunung Dempo. Cukup berbeda dengan gunung lainnya, selain terdapat kawah di dekat puncaknya, sekitar beberapa meter dari puncak terdapat hutan terlarang yang didalamnya terlihat tumpukan batu putih menyerupai pemakaman. Konon, pemakaman tersebut merupakan makam leluhur gunung Dempo dan juga makan orang yang pertama kali membuka jalur pendakian gunung Dempo. Masyarakat sekitar yang meyakini hal tersebut, masih sering melakukan ziarah ke makam tersebut. 

Gunung Bandahara adalah sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan memiliki ketinggian 3.030 mdpl. Jarak dari kota Blang Kejeran ibukota Kabupaten Gayo Lues sekitar 50 ke arah tenggara – timur, sedangkan jarak dari kota Kutacane ibukota Kabupaten Aceh Tenggara sekitar 35 km arah utara – barat laut. 

Untuk transportasi menuju ke gunung Bandahara tidaklah sulit karena banyak bis–bis yang beroperasi dari Kabupaten Gayo Lues maupun Kabupaten Aceh Tenggara. Namun, bis-bis tersebut hanya beroperasi hingga jam 5 sore, sehingga Anda perlu memperhitungkan waktu yang Anda butuhkan dengan tepat. 

Pemandangan di gunung Bandahara, dikenal sangatlah indah dengan udara yang sangat sejuk serta derasnya aliran air yang jernih membuat setiap pengunjung merasakan nyaman dan tenang setiap berada disana. Selain itu, hal lain yang membuat gunung Bandahara istimewa adalah gunung Bandahara menjadi salah satu habitat tumbuhan kantung semar. Sehingga selama perjalanan mendaki puncak gunung Bandahara, Anda akan menemukan banyak tumbuhan kantung semar. 

Gunung Talamau merupakan gunung tertinggi di provinsi Sumatera Barat yang memiliki ketinggian 2.982 mdpl. Gunung Talamau termasuk salah satu dari gunung api. Namun, Talamau termasuk gunung api yang tidak aktif dan menyimpan segudang pesona yang sayang untuk dilewatkan. Kawasan hutan yang masih perawan, ditambah suara kicauan burung yang bersahutan berpadu dengan keindahan alamnya membuat perjalanan panjang para pendaki takkan terasa sia-sia.

Selain keindahan alam dan keragaman organisme, gunung Talamau dikenal dengan banyaknya telaga yang tersebar di beberapa titik di wilayah gunung Talamau. Kurang lebih terdapat 13 telaga indah yang ada di gunung Talamau ini. Ketiga belas telaga tersebut memiliki nama-nama yang unik, karena menyesuaikan dengan legenda yang terjadi pada masing-masing telaga. 

Beberapa nama telaga tersebut, diantaranya telaga Biru, Buluah Parindu, Cindua Mato, Imbang Langik, Lumuik, Mandeh Rubiah, Puti Bungsu, Puti Sangka Bulan, Rajo Dewa, Satwa, Siuntuang Sudah, Tapian Puti Mambang Surau dan Tapian Sutan Bagindo. Selain telaga, Anda juga akan menemukan air terjun yang airnya sangat jernih di kawasan gunung Talamau ini.

Akses menuju gunung Talamu ini tergolong cukup mudah, karena banyak angkutan umum yang menuju ke gunung Talamau. Jika Anda berangkat dari Padang, ada angkutan umum menuju Kabupaten Pasaman Barat. Lama perjalanannya adalah 6 jam, biayanya ankutan umum ini kurang dari Rp 50.000. Namun, untuk penginapan, di sekitar gunung Talamau belum terdapat penginapan, dengan demikian Anda perlu bernegosiasi dengan penduduk sekitar agar Anda dapat menyewa kamar untuk beristirahat.

Gunung Marapi terletak di provinsi Sumatera Barat, tepatnya terletak di kabupaten Agam. Gunung ini merupakan salah satu gunung paling aktif di pulau Sumatera dan memiliki ketinggian 2.891 mdpl. Untuk mencapai kaki Gunung Marapi cukup mudah, mengingat letaknya yang tidak jauh dari Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

Untuk menuju Gunung Marapi, jika Anda dari Kota Padang atau Bandar Udara Ketaping membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam. Puncak Marapi sendiri memiliki keindahan alam yang sangat mempesona dengan hamparan padang edelweiss yang memikat. Jalur pendakian yang paling sering digunakan adalah melalui Koto Baru. Gunung ini menjadi tempat favorit bagi para pendaki lokal.

Keberadaan Gunung Marapi sendiri sangat kental karena mempunyai nilai historis bagi masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Konon menurut sejarahnya, nenek moyang orang Minangkabau berasal dari lereng Gunung Marapi, hal ini ditandai dengan terdapatnya Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar. Nagari Pariangan merupakan cikal bakal dari lahirnya sistem pemerintahan masyarakat berbasis nagari di Sumatera Barat. 

Gunung Geureudong merupakan salah satu gunung tinggi yang terletak di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, tepatnya di kabupaten Bener Meriah. Memiliki ketinggian 2.885 mdpl, gunung ini masih sangat jarang didaki oleh para petualang, sehingga informasi jalur pendakiannya masih sangat terbatas. Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dilalui dari desa Bukit Mulie. Kawasan gunung Geureudong juga merupakan habitat hidup gajah Sumatera. 

Walaupun belum banyak pendaki yang menjelajahi gunung Geureudong, Anda mencintai aktivitas pendakian perlu memasukan gunung ini ke dalam daftar pendakian Anda. Karena, pemandangan yang disajikan oleh kawasan gunung ini sangat indah. Selain itu, jalur menuju puncak gunung ini pun tidak terlalu terjal sebagaimana gunung Sumatera lainnya. Namun, Anda dihimbau tetap waspada dan mengikuti arahan yang ada.