CACING FOSFOR

Cacing fosfor

Cacing fosfor merupakan cacing tanah yang masih satu keluarga dengan lumbricus, di sebut cacing fosfor karna cacing ini memang banyak mengandung zat fosfor, kita bias melihatnya bila cacing ini sedang terluka ada zat cair putih agak kekuningan sewaktu kita memencetnya, tubuh cacing ini lebih besar dan lebih panjang dari lumbricus rubellus dengan bentuk tubuh bulat berwarna putih kemerahan ada sampai abu-abu.

Banyak sebutan untuk cacing ini masyarakat biasa menyebutnya cacing putih, cacing alam, cacing fosfor maupun cacing sampah. Cacing ini babyak di temui di alam pada tanah humus yang punya kelembaban tinggi seperti sawah, kebun ataupun tanah dibawah tumpukan sampah.

Cacing jenis ini sangat sulit untuk di ternak, banyak kendala yang ditemui ketika mencoba ternak cacing jenis ini.

  1. Cacing ini lebih nyaman ada di dalam jauh di bawah tanah , bila lumbricus rubellus nyaman di kedalaman 5-20 cm cacing fosfor  biasa masuk dalam tanah 50cm dalam tanah. 
  2. Habit alaminya adalah tanah humus,gembur kelembaban tinggi cenderung berlumpur, bila cacing lumbricus rubellus biasa nyaman di tanah dengan kadar air 40%-50% cacing fosfor hanya mau tanah yang dengan kelembaban 60%-75%.
  3. Cacing fosfor tidak mau lingkungan yang terlalu bau atau pekat dengan gas ammonia atau lingkungan dengan keasaman tinggi.
  4. Caing fosfor perkembangannya lebih lambat hampir 2X lebih lama dari lumbricus rubellus .

Karna alasan inilah para peternak cacing tidak sanggup untuk menternakkanya. Satu-satunya cara adalah dengan meniru persis habitat aslinya namun itulah sisi tersulitnya karna bukan pekara mudah untuk membuat sistem dan media seperti itu yang juga otomatis semakin besar modal yang diperlukan untuk membangun medianya. Di lain sisih, meskipun begitu cacing ini punya banyak peminat khususnya para pencinta pancing, karna ikan begitu gemar dengan jenis cacing ini.

Di saat musim hujan harga cacing ini lebih muarah karna saat musim hujan cacing ini mudah untuk dicari harganya sekitar Rp. 25.000 – Rp. 35.000 per kilogram, namun bila musim kemarau tiba harganya bisa melonjak gila hingga menyentuh harga Rp. 200.000 per kilogramnya itu semua karna caing ini sulit di cari saat musim kemarau karna cacing akan jauh masuk dalam tanah mencari tempat yang lebih lembab.

Jika anda tertantang untuk mencoba menternakan jenis cacing ini silahkan mencoba, mungkin anda bisa mencari trobosan-trobosan brilian untuk memecahkan kendala-kendala yang telah saya temui di atas. Kalo dah sukses tolong di share ya…… 🙂 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *