Dzargon – Maya Karin Roelcke atau biasa dikenal dengan nama Maya Karin lahir 29 Oktober 1979 merupakan seorang aktris film, pembawa acara televisi, dan penyanyi negeri Jiran, Malaysia.
Saat ini, sebagai salah satu aktris terkemuka dan mapan di industri perfilman lokal Malaysia, ia mendapat pengakuan luas dari para kritikus dan tokoh publik atas karyanya yang memenangkan beberapa penghargaan dalam film-film yang ia mainkan seperti Pontianak Harum Sundal Malam, Anak Halal, Ombak Rindu dan Munafik 2. Hasil kerja kerasnya dalam dunia film telah meraup keuntungan lebih dari RM 85M.
Maya saat ini memegang rekor dalam sejarah Festival Film Malaysia untuk aktris dengan kemenangan terbanyak untuk nominasi Penghargaan Aktris Terbaik yang didapatkannya 10 kali dan disbanding dengan artis lain yang hanya memenangkan penghargaan tersebut sebanyak dua kali.
Artis Cantik Malaysia ini juga menjadi salah satu artis dari dua aktris yang pernah memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik di acara bergengsi Festival Film Asia-Pasifik.
Daftar Isi
Kehidupan Pribadi
Orang tua Maya yaitu Ayahnya Gottfried Roelcke adalah orang Jerman, sedangkan ibunya, Che Zan, berasal dari Penang, Malaysia dan berasal dari keturunan Melayu, Cina, dan India. Maya adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Saudara laki-lakinya bernama Armin, dan saudara perempuannya adalah Irina.
Pernah tinggal dan besar di Indonesia hingga usianya 17 tahun, dan mulai menjadi model dan akting teater di masa remajanya. Maya kemudian lulus dari Limkokwing University of Creative Technology Kuala Lumpur jurusan Media dan Pemasaran sebelum memulai karir aktingnya.
Perjalanan Karir
Pada tahun 2000, Maya memandu salah satu acara televisi sebagai Host untuk program gaya hidup di channel TV3 Malaysia. Maya berperan dalam peran film pertamanya sebagai salah satu pemeran utama dalam seri Dewi Malam Aziz M.
Pada tahun 2002, Maya mencoba terjun ke dunia music dengan mulai debut dengan merekam album musik bertajuk Erti Cinta. Album ini masuk kedalam beberapa kategori nominasi pada cara penghargaan Anugerah Industri Muzik dalam kategori Penyanyi Pendatang Baru Terbaik dan Video Music Terbaik. Album keduanya Maya berjudul “Bukan Qalamaya” launchin tahun 2004.
Pada pertengahan 2004, ia dipercayai oleh sutradara Shuhaimi Baba untuk memerankan pemeran utama di film Harum Sundal Malam Pontianak. Film ini terbilang sukses secara komersial dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat. Maya juga memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik di Festival Film Asia Pasifik ke-49 2004 di Fukuoka, Jepang. Dan untuk pertama kalinya Maya masuk kedalam nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Malaysia (FFM).
Pada tahun 2005, Karin kembali menjadi pemeren utama di sekuel kedua film Pontianak Harum Sundal Malam II dan terus menerima pujian dan kembali memenangkan penghargaan Aktris Terbaik wanita di Estepona Fantasy dan Terror Film Festival 2005 di Málaga, Spanyol dan , masuk nominasi untuk Aktris Terbaik FFM.
Bakat bermain peran Maya sudah tidak diargukan lagi dan membawanya memenangkan Penghargaan Aktris Paling Populer (Film) yang merupakan cita-citanya dalam acara pengahrgaan Anugerah Bintang Popular Berita Harian 2005.
Maya juga membintangi dua film komedi yang berhasil ia perankan bersama aktor-aktor senior lainnya yaitu film Budak Setan dan Sejolo. Peran Maya menajadi seorang gadis yang sedang mencari cinta sejatinya dengan pembawaan konyol dan lucunya.
Akibat perannya dalam film komedi terebut menghantarkan Maya mendapatkan penghargaan Aktris Terbaik dalam Peran Komedi di Anugerah Lawak Warna kedua pada tahun 2014. Maya juga ikut berperan dalam dua Film bergenre Thriller yang berkolaborasi dengan produser dan kru film lokal dan Jepang. Sampai sekarang, Maya diakui sebagai aktris peran film horor paling sukses di industri film lokal.
Setelah vakum dari dunia music selama 9 tahun, Maya kembali mengeluarkan single baru pertamanya di pada 3 Juni 2013, dengan judul “Bintang Syurga”. Kemudian Album terbarunya yang telah lama ditunggu-tunggu penggemar berjudul Teka-Teki dirilis pada 24 Maret 2014, dan resmi diluncurkan pada 18 April di No Black Tie. Video musik resmi Teka-Teki juga diluncurkan setelah itu di akun YouTube Warner Music Malaysia.
Karir Model
Popularitas Maya sebagai aktris dan penyanyi sudah tidak diragukan dan diakui khayalak umum. Maya juga ditunjuk sebagai brand ambassador berbagai produk dimulai dengan Wella pada tahun 2001, diikuti oleh Pantene, dan Yishion pada tahun 2003. Pada tahun 2006 ia diangkat menjadi Duta Besar dan Ikon Daya Malaysia pertama untuk perusahaan raksasa telekomunikasi lokal Celcom Pada tahun 2007.
Dia adalah satu-satunya artis perempuan yang ditunjuk menjadi model brand Celcom, bersama selebritas lain seperti Steven Gerrard, Michael Owen, Leehom Wang, Robert Pires dan, dan band populer Indonesia, Noah. ‘
Pada tahun yang sama Maya diberi kepercayaan sebagai juru bicara untuk acara bergengsi brand L’Oréal Paris Malaysia dan sampai sekarang menjalin hubungan dengan brand lain yang bergera di lini perawatan kulit, kosmetik, dan perawatan rambutnya. Kemitraan lain yang juga menjalin hubungan bisnis dengan Maya diantaranya Tag Heuer, Nescafe, Innershine, Dulux, Vono. Sorella dan GreenTech Malaysia.
Aktivis Lingkungan
Pada bulan Januari 2019, Maya ditunjuk sebagai duta besar untuk River of Life, program River of Life yaitu penjangkauan publik yang diprakarsai oleh Kementerian Wilayah Federal Malaysia yang bertujuan untuk mengubah Sungai Klang menjadi tepi laut yang hidup dan layak huni yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Maya dipilih berdasarkan upaya berkelanjutannya dalam mempromosikan kebutuhan untuk melestarikan lingkungan.
Salah satu upayanya yang sukses sebagai duta River of Life, adalah ketika kampanye tentang kesadarannya tentang kebersihan sungai-sungai yang telah berubah menjadi fenomena yang viral di internet yang dikenal dengan tagar #MayaRiverChallenge.
Tren dimulai ketika Maya mengunggah foto dirinya menceburkan diri ke dalam aliran sungai yang dingin di Instagram, sejak saat itu netizen Malaysia mengunggah versi mereka sendiri di berbagai platform media sosialnya mengikuti challeng Maya.
Yang mengejutkan pada bulan September 2019, Maya menuliskan tweet mengejutkan bagi warga Indonesia “akankah kita membiarkan keserakahan menang?” kepada Presiden Indonesia Joko Widodo
Leave a Reply