Daftar Isi
Ampo – Cemilan Berbahan Tanah Liat yang Unik dan Khas dari Tuban
Baca Juga : 7 Pasar Unik di Indonesia yang Menjual Komoditas Aneh mulai dari Daging Ular sampai Daging Tikus
Mitos dari Makan Ampo
Ampo menjadi makanan yang terbuat dari satu bahan dasar yakni Tanah Liat yang sudah menjadi makanan tradisional yang dikonsumsi di pulau Jawa, terutama di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ampo dipercaya penduduk setempat dapat menguatkan sistem pencernaan bahkan beberapa orang percaya jika makan tanah liat dapat mengobati berbagai macam penyakit.
Studi mengenai makan tanah atau hygiene hypothesis menunjukkan bahwa memakan sejumlah tanah secara bersamaan dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh. Cacing tanah juga dipercaya dapat membantu memulihkan sistem imun tubuh dan alergi terhadap beberapa jenis protein. Hal ini juga membuat tanah lempung dapat menjadi semacam pelindung untuk usus dalam kadar rendah.
Kerugian yang ditimbulkan Ampo
Resiko memakan tanah liat dapat meningkat bergantung dari sumber tanahnya. Tanah liat dapat terkontaminasi banyak hal seperti kotoran Hewan, manusia, sarang telur parasit seperti cacing. Hal ini bisa menjadi hal yang berpotensi mengganggu kesehatan. Memakan tanah Liat dapat meningkatkan resiko terserang Tetanus.
Sejumlah laporan ditemukan bahwa anak-anak yang hidup di masyarakat Geofagi memiliki resiko terinfeksi cacing lebih besar. Bahaya lain adalah resiko kerusakan enamel gigi, menelan berbagai bakteri terutama untuk tanah yang tercemar, meskipun pengelolahan tanah liat dengan cara dipanggang dapat mengurangi resiko terkena ancaman memakan Ampo tersebut.
Cara Pembuatan Ampo
Bahan pembuatan Ampo adalah Tanah liat, dipilih tanah liat yang memiliki tekstur yang lembut, bebas pasir dan kerikil, oleh karena cara paling mudah memastikan adalah dengan cara mengeringkan tanah liat lalu digerus dan disaring menggunakan ayakan.
Tepung tapung tanah lalu campur dengan air dan dibuat adonan berbentuk kotak hingga agak padat. Porses pembiatan Adonan dilakukan dengan menumbuk Adonan dengan palu yang terbuat dari palu sampai padat namun lembut.
Proses selanjutnya adalah melakukan pengerikan permukaan tanah liat dengan pisau bambu dengan tebal 0.5 mm. Ampo ini akan berbentuk gulungan yang menyerupai stick Wafer.
Proses terakhir adalah mengasapi ampo dengan tungku kayu bakar. Periuk yang digunakan tidak dari logam, melainkan dari gerabah atau periuk tanah.
Leave a Reply