Dzargon – Rentang tahun 1980 sampai tahun 2000, mungkin generasi ini akan melihat banyak wanita Indonesia yang tidak mengenakan Hijab atau Jilbab. Belum banyak siswi-siswi di sekolah umum mengenakan hijab dan masih mengenakan rok pendek. Cewek-cewek masih banyak berkeliaran mengenakan rok mini dengan baju You Can see.

Tidak ada hubungan yang jelas, namun tayangan pada saat itu masih diisi dengan wanita-wanita yang sering terlihat memakai bikini, tanktop, rok mini yang seksi berkeliaran di pinggir jalan. Sebut saja salah satu series yang paling tenar saat itu adalah serial Warkop dan Sinetron sejenis. Ada banyak wanita yang muncul disana hanya mengenakan Tanktop dan rok Mini dengan scene yang laris manis saat itu seputaran kolam renang, pantai atau di dalam rumah.

Baca Juga : Tips Untuk memakai Hijab bagi Berwajah Bulat

Percaya atau tidak, media televisi nasional atau media mainstream yang memberikan pengaruh besar pada kebudayaan yang ada di suatu negara. Melalui tayangan yang muncul di layar kaca akan memberikan kesan bagi penonton dan tersimpan di alam bawah sadar. Ingatan ini bisa saja di recall kembali saat mereka membeli pakaian di pasar dan hasilnya, Jilbab tentu saja akan jauh dari kantong belanjaan wanita-wanita tahun 1990-an.

Tahun 2010, sepertinya fenomena Cewek Hijaber di Indonesia sudah sangat ramai. Tidak hanya bagi wanita di kehidupan sehari-hari. Hijab sudah mulai di bawah ke dalam ruangan kelas baik dari tingkat SD, SMP, SMA sampai mahasiswi di kampus sudah mengenakan Hijab. Wanita berhijab di negara mayoritas muslim tentu saja bukan hal yang luar biasa karena hijab sudah menjadi bagian dari perintah Islam itu sendiri, hanya saja fenomena ini menjadi sedikit unik ketika dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Apakah hal ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya wanita di Indonesia yang sadar akan perintah agama, atau hanya permainan alam bawa sadar yang berasal dari pengaruh televisi, internet dan hijaber influencer, seperti Dian Pelangi, Zaskia Adya Mecca dan lain-lain.

Mari kita bandingkan dengan fenomena yang serupa yang terjadi di negara lain dengan penduduk Islam mayoritas. Iran, afganistan, Iraq, Suriah, dan Palestine pada tahun 1950, adalah negara Islam yang berusaha disusupi oleh budaya dari barat melalui media. Hasilnya ada banyak wanita Iran bahkan sampai hari ini ingin tampil di depan umum tanpa mengenakan hijab. Pengaruh-pengaruh film barat yang ditayangkan berdampak pada semakin bergesernya trend fashion yang menjadi bagian dari budaya.

Seperti pada foto yang dirilis oleh CIA dari sebuah demonstrasi besar-besaran di Iran menunjukkan hampir semua wanita yang ada di area tersebut mengenakan Hijab besar meskipun masih beberapa yang masih menunjukkan Rambut, namun di tahun yang sama ada beberapa daerah ramai di negara-negara Islam di arab yang menunjukkan banyak wanita yang sudah tidak memakai Hijab.

Selain dari hijab atau bukan Hijab, sebenarnya media mainstream memang tidak khusus berpengaruh pada hijab saja. Tahun 1950, meskipun banyak wanita di negara Islam tidak memakai Hijab, namun cenderung pakaian yang mereka kenakan masih dalam kategori tertutup dan tidak mini mengarah ke seksi. Barulah setelah infasi pakaian Seksi dari Amerika Serikat bersaing besaran-besaran di dunia Marketing dan Advertising, pakaian seksi mulai merajai lemari wanita-wanita hampir di seluruh dunia.

Tahun 2008-an, sudah banyak perempuan di Indonesia yang terlihat mengenakan hijab, mulai dari usia 14 tahun sampai 30 tahun. Mengapa membahas wanita usia ini? Karena pada usia ini banyak wanita yang masih galau menentukan jati dirinya dan kebanyakan dari Fashion dress yang mereka gunakan.

Mari kita lihat trend influencer Hijber seperti Dian Pelangi, Janehara dan Zaskia Zungkar yang bahkan berhasil membawa Hijab di fashion Show di negara non muslim sekelas New York. Ternyata karya-karya di simpan dalam alam bawah sadar banyak artis Hollywood yang kalah itu menyaksikan Fashion show. Hasilnya beberapa artis papan atas Hollywood yang juga ikut memakai Hijab padahal mereka bukanlah wanita muslim. 

Asimilasi tentu saja terjadi dalam kasus dan jadilah mereka mengenakan hijab dengan pakaian yang masih terbuka, karena sejatinya mereka suka dengan bentuk bukan dengan aturan agama di balik Hijabnya. Parahnya lagi Hijab bahkan menjadi salah satu trend Fetish di Situs pria dewasa karena sudah dianggap menjadi bagian dari fashion wanita yang memiliki banyak penggemar.

Jika di Hollywood saya yang mayoritas Kristen bahkan Islam sendiri masih sangat minoritas, apalagi jika di Indonesia. Fenomena Hijaber tentu saja menjadi booming di Indonesia bahkan komunitas berbasis Hijab mulai tumbuh subur bagai jamur di musim hujan. Sebut saja Traveller Hijaber, Komunitas Blogger Hijab, dan Komunitas  Fotografer dan Model Hijab.

Baca Juga : Perbedaan Hijab, Jilbab dan Khimar

Semakin banyak wanita latah yang mengenakan Hijab bukan kaena perintah agama, melainkan karena ikut trend. Dilema dalam diri sendiri tentu saja akan tampak dari hijab yang dikenakan, hasilnya ingin memakai Hijab dan menarik perhatian dengan mengandalkan bentuk tubuh akan bersatu menghasilkan fenomena Hijab baru yang sangat miris di Indonesia, yakni Fenomena Jilboob atau wanita yang mengenakan Jilbab tapi masih memakai baju ketat dimana esensi dari Hijab yang menutupi aurat jadi hilang sama sekali dan berganti menjadi hiasan kepala semata.

Kendati mayoritas Muslim, Pemikiran perempuan jaman dahulu sebelum era Hijaber, Jilbab adalah pakaian Kuno dan kampungan yang hanya dikenakan oleh para wanita kampung atau lulus pesantren yang tentu saja kebanyakan berada di Gunung. Imej dan doktrin semakin kuat dimana era invasi film barat dan nasional yang cenderung menjual tubuh wanita sebagai bahan penarik film membuat Tanktop, Hot Pant dan Rok Mini menjadi simbol dari wanita modern dan memudahkan mendapatkan pekerjaan.

Film spesial ramadhan yang legendaris besutan sutradara kondang Indonesia, Para Pencari Tuhan dan juga film yang dibintangi Andre Taulani yakni Kiamat Sudah Dekat. Dalam film tersebut bisa jadi menjadi salah satu film nasional yang laris dengan tokoh utama wanita yang dimainkan memakai Hijab yakni Zaskai Adya Mecca dan Ayu Pratiwi.

Film Kiamat Sudah dekat dan Para Pencari Tuhan berhasil memberikan Imej bahwa Jilbab tidak akan membuat pergaulan wanita menjadi kuper dan tidak dapat menjalani kisah cinta di usia remaja, hanya saja lebih di arahkan lebih islami. Imej Hijab berhasil di kemas lebih modern tanpa harus mengumbar Aurat ternyata berhasil menyentuh banyak hati wanita muslim Indonesia. 

Berbeda dengan Zaskia Adya Mecca yang mendapatkan kesempatan menjadi Hijab Influencer, Dian Pelangi justru menjadi pelopor non media Mainstream dan menyentuh kalangan intelektual melalui Designer Hijab yang lebih modern dan dikenal dengan Hijab Dian Pelangi. Perannya dalam menancapkan pakaian Hijab tidak hanya pada level nasional bahkan sudah sampai Internasional. Kesuksesannya juga menjadi pemicu banyak Designer lain melirik hijab sebagai pangsa pasar yang baru dan jadilah hari ini ada banyak Artis yang berubah menjadi hijaber dan juga ramai-ramai menyajikan pilihan mengenakan Hijab yang ramai.