Adik Maudy Ayunda, Armanda Khairunnisa Bermain dalam Film ‘Bumi Manusia’

Amanda Khairunnisa

Dzargon – Siapa sih yang tak kenal artis muda berbakat dan berprestasi Maudy Ayunda? Ternyata kesuksesan Maudy di dunia entertainment juga membuat sang adik, Amanda Khairunnisa juga mengikuti jejak sang kakak. Seperti yang kita ketahui bahwa Amanda sempat bermain dalam film layar lebar yang berjudul ‘Garuda 19’ yang tayang pada tahun 2014 yang lalu. Kini, ia kembali dipercaya untuk tampil dalam film yang berjudul ‘Bumi Manusia’.

Kendati demikian, dalam film tersebut Amanda diketahui memerankan tokoh Nyai Ontosoroh muda. Dilansir usai melakukan jumpa pers film ‘Bumi Manusia’ yang digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, pada hari Sabtu (10/8) dini hari, Amanda mengungkapkan mengenai bagaimana dirinya bisa mendapatkan peran tersebut.

Ternyata, awal mulanya ia diundang oleh Zaskia Adya Mecca yang merupakan istri Hanung Bramantyo untuk mengikuti casting. Hal tersebut menarik perhatian Zaskia setelah melihat Instagram Story Maudy beberapa waktu lalu. Kala itu, Amanda diketahui baru saja lulus kuliah di luar negeri dan akhirnya kembali ke Indonesia.

“Sebenarnya aku kan umurnya 22 tahun, ya. Aku harus main jadi anak 14 tahun. Jadi, mereka kayak, ‘Will she fit the part?’ I think that was it. Lalu aku test cam. Test cam-nya nangis karena of course scene aku semuanya nangis. But ya, and then I got the part. That was in July,” ungkap Amanda.

Tak heran apabila saat itu dirinya sangat senang dan sama sekali tidak menyangka bahwa akan mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam film yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer. Apalagi Amanda mengaku bahwa dirinya merupakan penggemar yang namanya karya sastra.

“Jadi, awalnya, waktu Mama bilang, ‘Iya nih, Om Hanung cari orang buat main di Bumi Manusia,’ aku kira itu ngomongin Kakak. Ternyata aku. And I was like, ‘Oh my God!’ Jadi, excited for me gitu,” tuturnya.

Diakhir perbincangan Amanda juga mengatakan bahwa dirinya sangat bangga lantaran bisa memerankan tokoh yang bernama Nyai Ontosoroh muda.

“Karena sebenarnya Nyai itu adalah my favorite character in the book. Waktu aku baca bukunya, I relate to her, like strong willed personality and in many ways kayak I just relate to her as a female figure in terms of kayak oppression versus sort of… kayak people’s expectation,” tutup Amanda Khairunnisa.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *